Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sains

Cara Duduk Jokowi Bikin Salah Fokus dan Disebut Aneh, Kenapa Bisa Begitu?

Banyak warganet yang salah fokus dengan posisi duduk Jokowi saat ia memperkenalkan menterinya di Kabinet Indonesia Maju

Editor: Finneke Wolajan
Tangkap Layar YouTube KompasTv
Pesan Presiden Jokowi Kepada Menteri Pada Kabinet Kerja Jilid II, Rabu (23/10/2019) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sambil duduk ngemper di tangga teras Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo resmi memperkenalkan menterinya di Kabinet Indonesia Maju.

Suasana cair dan terkesan santai ini, sangat kontras dengan lima tahun lalu.

Ketika pertama kali menjabat sebagai Presiden pada 2014, Jokowi mengenalkan para menteri yang berjejer di teras belakang Istana Merdeka.

Cara Jokowi memperkenalkan para menteri memang tidak biasa dan menarik.

Atasi Cuaca Panas Ekstrem, Qatar Pasang AC di Luar Ruangan

Inilah Wajah Manusia Abad Pertengahan Berdasarkan Rekonstruksi Tengkorak Berusia 600 Tahun

Asteroid Raksasa Sebesar Burj Khalifa akan Melintasi Bumi Malam Ini, Akankah Lewati Indonesia?

Namun berkat peristiwa ini juga, banyak warganet yang justru salah fokus dengan posisi duduk Jokowi.

Pasalnya, Jokowi duduk bersila dengan kedua telapak kaki saling berhadapan.

Banyak netizen bertanya di sosial media, bagaimana bisa Jokowi duduk seperti itu.

Bahkan ada yang sampai membuat tantangan di Twitter.

Penasaran dengan hal ini, Kompas.com pun menghubungi dr Michael Triangto, SpKO, spesialis dokter kesehatan olahraga.

"Sepertinya ini kondisi hyperlaxity," ungkap dokter yang akrab disapa Michael itu kepada Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

Michael menjelaskan, kondisi hyperlaxity tidak dimiliki semua orang. Ini seperti bakat alami yang sudah ada sejak lahir.

"Hyperlaxity maksudnya terlalu lentur. Hal ini bukan karena latihan tertentu dan tidak ada pada semua orang," terangnya.

Michael pun menambahkan, hal ini tidak ada kaitannya dengan kaki atau telapak kaki yang terlalu panjang.

Bukan kondisi medis

Hyperlaxity juga terkadang disebut joint hypermobility atau hipermobilitas sendi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved