Sulut Maju
Wagub : Diri Sendiri Adalah Kunci Keluar dari Kemiskinan
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Untuk keluar dari kemiskinan dan mempertahankan supaya tidak miskin, kuncinya diri sendiri," tegas Drs Steven Kandouw Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Di Family Gathering Program Keluarga Harapan (PKH) dan Graduasi keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) Mandiri Kota Bitung, di lapangan Sari Cakalang Kelurahan Madidir Unet Kecamatan Madidir Provinsi Sulut, Selasa (22/10/2019).
Dia menjelaskan, Graduasi KPM PK Mandiri adalah kelulusan dari miskin abu-abu hingga tidak miskin.
Untuk mempertahankan tidak miskin lagi, dari torang sandiri (kita sendiri).
• Prabowo Sering Menyeka Keringat Saat Pengumuman, Sekitar Satu Jam Dibawah Terik Matahari Pagi
Kata Wagub kalau orang malas, orang pilih-pilih pekerjaan, hari-hari bergosip di sosial media (sosmed) hingga tante-tante yang tak punya kerjaan hanya marah-marah suami ini yang buat jadi miskin.
"Banyak jalan ke Roma, menurut survey yang sarjana 20 persen nganggur dan yang tidak sekolah hanya 7 persen. Ini disebabkan sarjana malu untuk bekerja sebagai entrepreneurs, maunya tunggu PNS atau THL, kalau SMA ibu rumah tangga banyak kesempatan UMKM," jelasnya.
Terkait bantuan yang diberikan seperti Kredit usaha rakyat (KUR) tidak sistenebel, tidak selalu orang yang sama menerima.
Dihadapan ribuan KPM PKH Mandiri dari delapan Kecamatan se Kota Bitung, wagub menjelaskan terkait jenis-jenis kemiskinan.
Ada kemiskinan situasional, seperti karena bencana alam rumah warga terkena Tsunami dan Likuifaksi membuat mereka tak punya rumah.
Kemudian kemiskinan struktural contohnya tinggal di daerah pedalaman tidak ada akses kendaraan atau tinggal di pulau tidak ada akses ke pulau.
Ada juga kemiskinan kultural, di India ada kelas atau kasta masyarakat mulai dari Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra, Paria dan Candala.
Di Kota Bitung kondisi kemiskinan situasional tidak ada, kemiskinan struktural tidak ada juga, kemiskinan kultural juga tidak ada.
Yang ada kemiskinan absolut, seperti ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS) 16 variabel kemiskinan.
"Diantaranya tidak ada akses pendidikan, tapi di Bitung pendidikan aman, tidak ada listrik, di Bitung wagub yakin sudah tidak ada rumah pakai penerangan lampu petromaks, akses kesehatan sudah di cover oleh program universal coverage," jelas Wagub.
Ada enam sampai tujuh parameter kemiskinan penyebabnya rumah sekali di penetrasi bedah rumah warga langsung keluar dari kemiskinan kalau lantainya tanah, atap rumah bambu atau bulu pitateh, buang air di kali atau sungai dan tidak ada air bersih adalah kemiskinan.
Pada kesempatan itu wagub bertanya kepada ribuan KPM PKH Mandiri, terkait apakah masih ada warga yang rumahnya masih lantai tanah, atap rumah dari bambu atau pitate, belum ada listrik masih pakai lampu botol dan susah air bersih adalah kemiskinan absolut.
"Harus jujur dan jangan berdusta, yang mengaku masih miskin absolut," urai wagub saat berinteraksi dengan masyarakat.
Keberadaan variabel kemiskinan, kewajiban pemerintah untuk memenuhi seperti makanan, kesehatan dan pendidikan.
Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menyerahkan kepada perwakilan sertifikat Grauduasi kepada KPM yang Mandiri sudah tidak masuk PKH karena sudah penghasilan tetap.
Sertifikat kepada perwakilan pendamping yang KPM nya sudah Grauduasi, penyerahan KUR kepada perwakilan PKH Rp 15 juta dan Rp 25 juta.
Sementara untuk penyerahan bantuan untuk disabilitas, berupa dua unit kursi roda dan tongkat kaki diserahkan oleh Ir Maurits Mantiri Wakil Walikota Bitung.(crz)
• Tak Hanya Jokowi, Soeharto Juga Blusukan ke Masyarakat, Caranya Silent & Dibahas di Rapat kabinet
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: