Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabinet Menteri

Jelang Penetapan Menteri, Gerindra Gabung Koalisi Pemerintah, PAN dan Demokrat?

Imannuel Ebenezer menyebut, Partai Gerindra menjadi satu-satunya partai di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf, yang bergabung ke pemerintah

Editor: Rhendi Umar
Kompas.com/Ihsanuddin
Jokowi dan Prabowo bertemu di Istana Negara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan jajaran menteri Kabinet Kerja jilid ll pada Senin (21/10/2019) pagi.

Menurutnya, ada sekitar 16 orang dari partai politik akan menduduki posisi menteri pemerintahan dirinya bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Ya kurang lebih (16 orang dari parpol), saya belum hitung tapi kurang lebih," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi kerap menyebut komposisi menteri dari orang partai sekitar 45 persen dan kalangan profesional sebanyak 55 persen.

Semalam, Ketua Umum Kelompok Relawan Jokowi Mania, Imannuel Ebenezer menyebut, Partai Gerindra menjadi satu-satunya partai di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf, yang bergabung ke pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Imannuel Ebenezer seusai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan.

"Di-iya-kan oleh presiden, presiden menegaskan bahwa Gerindra masuk (koalisi)," tutur Imannuel.

Jika Tak Dapat Jatah Menteri, Sikap Partai Gerindra untuk Pemerintahan Jokowi akan Seperti Ini

Sosok 16 Menteri Akan Masuk Kabinet Jokowi- Maruf, Termasuk Prabowo?

Menurutnya, hanya Partai Gerindra yang bergabung pemerintahan saat ini, sementara Partai Demokrat dan PAN tidak mendapatkan restu dari Jokowi.

"Yang jelas partai selain Gerindra tidak ada (yang gabung lagi). Tapi, ya hampir semua partai ini mau masuk, mereka pengennya masuk, tapi presiden punya pertimbangan, enggak bisa," ujarnya.

"Tadi presiden menegaskan, kalau semua masuk dalam pemerintahan itu tidak baik dalam demokrasi," sambung Imannuel.

 Jika Tak Dapat Jatah Menteri, Sikap Partai Gerindra untuk Pemerintahan Jokowi akan Seperti Ini

Partai Gerindra menyerahkan sepenuhnya peluang masuk dalam kabinet pemerintahan mendatang kepada Presiden Joko Widodo.

Penjelasan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo.

Edhy mengatakan, partainya akan menghormati apapun keputusan Presiden Jokowi.

"Kita semua tahu itu hak prerogratif Presiden. Kita semua juga tahu, kita (Gerindra) adalah partai pendukung yang bukan pendukung beliau saat Pilpres. Kita juga tahu diri," kata Edhy Prabowo ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2019) malam, dikutip dari Antara.

Jadi Kader Gerindra Lagi, Sandiaga Uno Dorong Prabowo Menjadi Menteri di Kabinet Jokowi

Hari Ulang Tahun ke 68, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Gelar Acara di Kertanegara

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved