Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Badai Super Hagibis Sebabkan 26 Orang Tewas, 100 Ribu Tim Penyelamat Diterjunkan

Setidaknya 26 orang dilaporkan tewas karena badai super Hagibis di Jepang

Editor: David_Kusuma
(AFP PHOTO / JIJI PRESS Via Kompas.com)
Kerusakan pada rumah-rumah warga di Ichihara, Prefektur China, setelah diterjang Topan Hagibis pada Sabtu (12/10/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setidaknya 26 orang dilaporkan tewas karena badai super Hagibis di Jepang.

Lebih dari 100 ribu tim penyelamat diterjunkan pemerintah Jepang, termasuk 31 ribu tentara.

Tim penyelamat bekerja hingga malam hari guna menemukan para korban lain yang kemungkinan masih terperangkap di bawah tanah longsor.

Topan Hagibis menghantam pulau utama Jepang, Honshu, pada Sabtu (12/10/2019), sekitar pukul 19.00 waktu setempat dan telah mulai meninggalkan daratan Jepang pada Minggu (13/10/2019) pagi.

Topan ini disebut sebagai yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir, dengan membawa angin berkecepatan 216 kilometer per jam.

Topan itu meninggalkan jejak kehancuran di setiap daerah yang dilaluinya.

Pemerintah menyebut jumlah korban tewas sebanyak 14 orang, dengan 11 lainnya masih hilang. Namun media setempat melaporkan sedikitnya 26 orang kehilangan nyawa, sementara 15 orang masih belum diketahui nasibnya.

BERITA POPULER

Jangan Terlalu Sering Mengonsumsi Nasi Goreng, Bisa Sebabkan Penyakit Berbahaya Bagi Jantung

Dipecat karena Status Istri, Dandim Kendari Akhirnya Angkat Bicara: Saya dan Keluarga Ikhlas

Disebut Cemen Istri Dandim, Rugaiya Usman Ungkap Romantisnya Sang Suami Wiranto: Mau Berkorban

Banjir besar dilaporkan terjadi di Nagano, Jepang tengah, setelah sebuah tanggul jebol dan mengirim air dari sungai Chikuma ke lingkungan perumahan dan membanjiri rumah-rumah warga hingga ke lantai dua.

Militer Jepang mengerahkan helikopter untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak banjir dan bertahan di balkon tempat tinggal mereka.

Di kota Iwaki, Fukushima, upaya penyelamatan berakhir tragis setelah seorang wanita yang sedang diangkut ke tempat aman, terjatuh dan meninggal.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO

Sementara di Kawagoe, barat laut Tokyo, petugas melakukan operasi penyelamatan selama berjam-jam untuk mengevakuasi ratusan orang dari sebuah rumah pensiunan yang terendam banjir hingga lantai paling atas.

Banyak korban tewas akibat dari tanah longsor dan banjir yang terjadi dalam semalam, dengan jasad para korban baru dapat ditemukan pada keesokan harinya setelah matahari terbit.

"Pemerintah akan melakukan yang terbaik," kata Perdana Menteri Shinzo Abe, tentang upaya penyelamatan yang akan terus dilakukan hingga malam hari.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved