Marketing Sales CTRA Rp 4,8 Triliun, NPF Fintech Ikut Merangkak Naik
Pundi-pundi penjualan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) terus bertambah. Pendapatan pra penjualan atau marketing sales pengembang
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Lender bebas memilih berinvestasi uang untuk segmen dan penerima pinjaman manapun. Lender juga bebas memilih bunga yang hendak diinginkan, nah bunga ini akan seiring dengan risiko yang akan diterima. “Inilah proses pinjam meminjam yang sangat demokratis. Anda bebas menentukan bunga, peminjam, dan tujuan pengunaan pinjaman,” tutur Hendrikus.
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) juga menilai rasio pinjaman bermasalah yang naik masih dalam batas wajar. “Kami melihat lebih jauh, institusi keuangan yang lebih prudent saja, batas kredit macet 5%. Kalau kami, di bawah itu, jangan dibilang jelek,” ujar Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas AFPI Tumbur Pardede di Jakarta pada Kamis (10/10).
Lanjut Ia, fintech memiliki ruang untuk menyasar para masyarakat yang unbankable dan undeserved. Sebab, fintech tidak menggunakan jaminan, hanya mengolah berbagai data sebagai analisis mengukur risiko suatu pinjaman.
“Bukan berarti ini bagus, kami juga terlena. Pelaku akan jaga dan terus meningkatkan mitigasi risiko, agar lender tidak kabur tapi lebih ramai. Tapi ingat prinsip keuangan high expectation return, high risk,” tambah Tumbur. (Maizal Walfajri/Dityasa Hanin Forddanta)