Berita Sejarah
Kisah Bung Karno, Larang Masyarakat Bergaya The Beatles, Sampaikan Dalam Pidato Resmi
Kejadian ini terjadi pada era 1960 an ketika Bung Karno mengunjungi Filipina tahun 1964.
Saat itu ia sempat singgah ke Athena pada 9 Juli 1965. Bung Karno tampak menutup kedua telinganya menunjukkan ketidaksukaannya pada musik yang didengarnya.

Saat itu trio Grace persembahkan lagunya. Surat kabar St Pietersburg Times menulis tentang reaksi Bung Karno, "However, he indicates that he doesn't like it after all."
Akibat larangan musik barat bung Karno terkadang kena sentil juga oleh candaan orang-orang terdekatnya.
"Kalau perempuan Western tidak bisa menolak." Candaan ini mengingatkan pada pertemuan Soekarno dan Marilyn Monroe pada tahun 1956.
Saat itu Soekarno berkunjung untuk pertama kali ke Amerika serikat atas undangan Presiden Eisenhower.
Pada saat itu ia sempat bertemu Marilyn Monroe. Pertemuan mereka menghiasi halaman pers.
Hal itu juga disinggung dalam biografi Marilyn Monroe yang ditulis oleh Antonius Hammers.
Kebencian Imelda Marcos
Lain halnya dengan Imelda Marcos, awalnya ibu negara ini memang sengaja mengundang The Beatles ke istana Malacanang karena memang demen plus demam The Beatles.
Setahun setelah Bung Karno di Athena mempertontonkan adegan menutup telinga pada musik barat, terjadi juga insiden seputar musik.
The Beatles diundang pertunjukan konser di Manila. Saat mereka sedang beristirahat di hotel tiba-tiba ada permintaan mendadak dari ibu negara agar segera datang ke istana.
Rupanya Imelda ingin pertunjukan khusus untuknya di istana. Lantaran undangan Imelda ini tak terduga dan di luar dugaan maka Th Beatles menolak undangan itu.
Akibat penolakan itu Imelda Marcos menjadi sangat murka, ini penghinaan terhadap ibu negara.
Pasangan suami istri Marcos yang bertangan besi itu ditakuti di seluruh Filipina. Anak-anak gondrong slebor dari Inggris itu berani berani bilang No pada istri.
Saat itu koran koran di Manila melaporkan The Beatles telah melecehkan keluarga presiden Filipina dan menghina negara Filipina karena menolak permintaan Imelda Marcos.