Berita Manado
Ketua Fraksi NasDem 'Ngamuk' dan Banting Meja setelah Rapat Pembentukan AKD
DPRD Kota Manado kembali menggelar rapat paripurna dalam rangka pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) setelah sempat alot.
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - DPRD Kota Manado kembali menggelar rapat paripurna dalam rangka pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) setelah sempat alot.
Rapat itu di ruangan paripurna kantor DPRD Kota Manado, Jalan Balai Kota, Tikala, Manado, Selasa (8/10/2019).
Rapat paripurna dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Manado, Altje Dondokambey didampingi oleh Wakil Ketua I, Nortje Van Bone.
Rapat dihadiri 35 dari 40 anggota DPRD KOta Manado.
Dalam kesempatan tersebut tak nampak hadir Wakil Ketua II, Adrey Laikun.
Setelah pembacaan ketua dan anggota komisi dan sebelum ditetapkannya Badan Kehormatan Rapat tersebut dihujani beberapa kali intrupsi dari para anggota DPRD yang ikut dalam rapat.

Intrupsi beberapa kali disampaikan oleh Frederik Tangkau dari NasDem.
Saat dipersilakan untuk berbicara oleh Altje Dondokambey, awalnya intrupsi berjalan lancar namun setelah beberapa menit berbicara intrupsi dari Fredik Tangkau disanggah oleh Benny Parasan dari Gerindra.
"Tolong berikan saya kesempatan berbicara terlebih dahulu," ucap Fredik ketua Fraksi NasDem dengan nada tinggi.
Belum sampai Fredik menghabiskan kalimatnya, suara Benny Parasan terdengar dari seberang kanan (kalau dari depan).
"Iya jadi begini saya," ucap Benny.
Belum juga Benny menyelesaikan kalimatnya, Fredik kembali mengatakan, untuk diberikan kesempatan berbicara dikarenakan saat itu adalah waktu yang diberikan oleh ketua dewan untuk berbicara.
Adu mulut pun sempat panjang dan belum selesai sampai di situ.
Usai penetapan dan penandatanganan AKD, Fredik Tangkau yang sedari tadi ingin menyuarakan pendapatnya pun kembali meminta waktu untuk menyatakan pendapatnya.
Namun, ketua dewan tidak menghiraukan dan malah menutup rapat tersebut dengan doa.
Tak sampai di situ, Fredik yang sedari tadi meminta kesempatan untuk berbicara pun tidak senang dengan sikap dari ketua dewan.
"Intrupsi, intrupsi, intrupsi," ucap Fredik.
Belum juga ditanggapi oleh ketua dewan Hengky Kawalo pun turut angkat suara.
"Ini rapat paripurna sudah ditutup," ujar Hengky Kawalo.
Baik Hengky Kawalo dan Fredik pun masih sahut-sahutan.
"Terima kasih selamat mala, so nda betul ini," ucap Fredik sambil memukul meja lalu melemparkannya.
Meja terlempar, sebuah gelas yang tadinya di atas meja jatuh dan pecah.
Rapat paripurna pun berakhir gaduh.
Saat konferensi pers usai rapat paripurna, di depan berbagai awak media, Fredik Tangkau mengaku kecewa dengan ketua dewan dan anggota rapat yang tidak memberikan kesempatan untuk dirinya berbicara.
"Saya kecewa, saya tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat, kalian lihat sendirikan tadi, beberapa kali saya intrupsi namun disanggah dan terakhir saat saya intrupsi pun tidak digubris, ini ada apa sebenarnya," ucapnya.
Di samping itu, Fredik mengaku, pihaknya dari Fraksi NasDem pada dasarnya menerima apapun keputusan yang diberikan oleh Ketua Dewan saat memimpin rapat paripurna.
"Saya dan rekan-rekan dari NasDem setuju dan menerima apapun yang menjadi keputusan malam ini, hanya saja kami kecewa saat kami dari NasDem ingin intrupsi dan sudah intrupsi bebrrapa kali tapi tak diladeni, kami dalam rapat tidak dihargai. Hak kami sebagai anggota dewan untuk berbicara tidak diberikan kesempatan dan dibatasi," ucapnya.
Ia berharap, semoga asas kebersamaan yang selama ini digaungkan tidak sia-sia.
"Semoga asa kebersamaan yang selama ini anggota dewan kota gaungkan tidak mental begitu saja, apalagi ini semua untuk kepentingan rakyat, kami bekerja untuk rakyat," ucapnya.
Lanjutnya, kepemimpinan saat ini terlihat otoriter terhadap fraksi Nasdem tapi untuk fraksi lain selalu diberikan kesempatan untuk bertaksi dalam artian bisa mengungkapkan pendapat mereka.
“Jujur kami fraksi Nasdem sangat kecewa dengan kepemimpinan. Baru diawali dengan AKD kami sudah tidak dihargai, bagaimana kedepan. Kami ini mewakili masyarakat di dapil masing-masing yang punya hak bicara," jelasnya.
Menurutnya, hal itu sudah tidak ada keseimbangan dan ini sudah terjadi gesekan antar anggota dewan.
"Walaupun rapat ditutup kami tidak diberikan kesempatan," ucapnya.
Ia pun berharap, insiden kecil yang terjadi menjadi pelajaran ke depan untuk saling menghargai setiap kebijakan politik yang terjadi di lembaga DPRD.
“Saya minta maaf tadi ada insiden kecil yang terjadi, karena ini bentuk kekecewaan kami yang sudah tidak dihargai lagi,” ucapnya.
(Tribunmanado.co.id/Siti Nurjanah)
BERITA TERPOPULER :
Baca: Selebritis Pria Indonesia yang Lakukan Maternity Photoshoot, Siapa Saja?
Baca: Sujud di Kaki Ibunya yang Seorang Pemulung, Ratu Kecantikan Ini Viral hingga Terungkap Masa Lalunya
Baca: Tak Diekspos, Rumah Lain Barbie Kumalasari Bikin Uya Kuya dan Sejumlah Artis Kaget
TONTON JUGA :