Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Feature

Di Usia Senja Han Maramis Tetap Gigih Bekerja, Jualan Buah di Tengah Keriuhan Pasar Karombasan

Sahut-sahutan suara pedagang menyambut tim tribunmanado.co.id ketika memasuki Pasar Karombasan, Selasa (8/10/2019).

Penulis: | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Aji Sasongko
Han Maramis, pedagang berusia 70 tahun yang berasal dari Wirambungan, Minahasa. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sahut-sahutan suara pedagang menyambut tim tribunmanado.co.id ketika memasuki Pasar Karombasan, Selasa (8/10/2019).

Udara panas dan lembab terasa di pasar yang berlokasi di Jalan Pasar Karombasan, Wanea, Manado karena sesak oleh pembeli yang lalu-lalang.

"Rica Rp15.000, rica Rp10.000!" teriak dua penjual yang berlomba-lomba mempromosikan rica (cabai) dengan harga yang semurah-murahnya.

Terlihat juga seorang pengemis buta yang berjalan menyusuri pasar sambil memegang sebuah tongkat.

Jalan setapak dari paving, jalan becek dan berlubang tim lalui sambil berdesak-desakan dengan pengunjung pasar pada saat itu.

Di tengah jalan, tim mencium bau amis dari sisi kanan dan kiri.

Ikan mentah maupun setengah matang, serta makanan laut seperti sotong dan cumi-cumi terlihat berjejer di depan kios-kios.

Han Maramis tengah sibuk melayani pembeli
Han Maramis tengah sibuk melayani pembeli (tribunmanado.co.id/Aji Sasongko)

Berita Populer

Baca: Sujud di Kaki Ibunya yang Seorang Pemulung, Ratu Kecantikan Ini Viral hingga Terungkap Masa Lalunya

Baca: Liburan ke London, Nikita Willy Pakai Kaus Ketat & Celana Jeans, Jadi Sorotan!

Baca: Pakai Kebaya Pengantin, Luna Maya Bikin Penasaran, Lihat Cantiknya Mantan Kekasih Ariel Noah

Pada saat itu juga tim melihat dari kejauhan, seorang wanita tua yang sedang duduk sambil menjajakan pisang.

Tim tribumanado.co.id kemudian menghampiri wanita tersebut dan mengajaknya berbincang-bincang.

Dia adalah Han Maramis, wanita berusia 70 tahun yang berasal dari Wirambungan, Minahasa.

Wanita tersebut sudah lama berjualan pisang di pasar ini.

"Saya di sini sudah lama, sudah bertahun-tahun pokoknya," kata Han.

Dia menjual berbagai jenis pisang yang sebagian besar adalah pisang ambon.

Dia membeli pisang-pisang itu dari tengkulak per pohon.

"Kalau pisangnya besar-besar, saya beli dengan harga Rp20 ribuan kalau kecil Rp15 ribuan per pohon," jelasnya.

Ketika berjualan pisang, barang dagangannya tidak selalu terjual habis setiap hari.

Tidak jarang dia membawa pulang pisang yang tidak terjual ke rumah.

"Untungnya pisang termasuk buah yang awet," katanya.

Dia menjual pisang per sisir dengan harga bervariasi tergantung ukuran, mulai dari Rp10 ribuan hingga Rp15 ribuan.

Uang hasil jualannya ia gunakan untuk kebutuhan sendiri.

"Saya tinggal sendiri, suami sudah meninggal, dan 4 anak saya sudah berkeluarga," sebutnya.

Dia mengaku, sebelum berjualan pisang dia pernah bekerja sebagai petani.

Dia berhenti bekerja karena faktor usia.

Akan tetapi, dibanding memilih diam di rumah, dia lebih senang untuk melakukan kegiatan-kegiatan produktif, seperti berjualan pisang. (tribunmanado.co.id/Sri Hartanto Aji Sasongko)

Baca: Selalu Tampil Sedehana, Ternyata Fashion Item yang Dipakai Nagita Slavina Harga Belasan Juta

Baca: Fraksi PDI-P di DPR RI Tolak jika Jokowi Terbitkan Perppu KPK

Baca: ZODIAK Hari Ini Selasa 8 Oktober 2019, Aries Sangat Giat dan Leo Bersemangat Jalani Hari

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved