Rapat Pembentukan AKD DPRD Sempat Diwarnai Kegaduhan, 7 Orang Tak Hadir

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado, digelar di ruang rapat paripurna, Manado, Sulawesi Utara, Senin (07/10/2019) malam.

Rapat paripurna dalam rangka pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Manado dari 40 hanya hadir 33 anggota dewan.

Rapat paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD Manado, Aaltje Dondokambey, didampingi Wakil Ketua I, Nortje Van Bone sedangkan Wakil Ketua II, Adrey Laikin berhalangan hadir karena sakit.

Pantauan tribunmanado.co.id, Senin (07/10/2019), rapat paripurna awalnya berjalan lancar hingga Sekretaris Dewan (Sekwan), Steven Rende.

Seiring berjalannya rapat, terdapat beberapa sanggahan dari para anggota dewan.

Tak hanya itu, setelah rapat paripurna berjalan selang 44 menit kegaduhan terjadi di ruang rapat paripurna.

Saat pemberian skorsing 10 menit oleh Ketua DPRD Manado, skorsing tersebut dalam rangka pemilihan ketua-ketua komisi.

"Rapat paripurna pembentukan AKD DPRD Manado diskorsing selama 10 menit," ujarnya.

Revani Parasan, anggota DPRD dari faksi NasDem menolak untuk pemilihan ketua-ketua komisi diselenggarakan pada malam ini.

Bahkan dirinya sempat memukul meja.

"Saya tidak setuju ketua-ketua fraksi dipilih malam ini dan hanya diberikan waktu 10 menit, kalau ditentukan malam ini berarti ada persengkokolan kotor" ucapnya.

Tak menunggu Revani menyelesaikan kata-katanya, Romi Makawata mengatakan, utntuk mencabut kata-kata persengkokolan kotor.

"Tolong cabut kata-kata itu," ucapnya.

Tak selang lama, Hengky Kawalo, Sekretaris Fraksi PDIP mengatakan, rapat sudah diskors oleh ketua dewan.

"Tolong hargai, rapat sudah diskors, tolong hargai keputusan pimpinan," ucapnya.