Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Surya Paloh Tertawa Tanggapi Sikap Megawati

Rumor berhembus menyebut relasi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO/RYO NOOR
Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem menyambangi Kantor Harian Tribun Manado, Jumat (29/3/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Rumor berhembus menyebut relasi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri retak. Padahal keduanya sama-sama satu barisan saat berkoalisi mendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo - Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Sinyalemen itu menafsirkan rekaman video saat keduanya tidak bersalaman padahal berpapasan pada acara pelantikan anggota DPR RI, MPR dan DPD di gedung parlemen, Selasa (1/10).

Menanggapi hal tersebut, Surya Paloh mengatakan dirinya dan Megawati tidak memiliki masalah personal. "Hahaha, tanggapan saya, saya ketawa saja. Dari saya tidak ada masalah personal," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10).

Baca: Muzani-Bamsoet Bersaing Ketua MPR

Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratiko memberi penjelasan soal peristiwa saat Megawati Soekarnoputri tidak menyapa Surya Paloh. Hendrawan membantah dugaan mengenai hubungan Megawati dan Surya Paloh tidak baik.

"Tidak ada apa-apa, orang (Megawati) lagi jalan, dipanggil kanan-kiri. Saya juga sering," ujar Hendrawan.
"Jadi kemarin begini lho, di DPP juga sering kok saat saya duduk di belakang, lalu Ibu (Megawati) lewat, salaman, dan terus ada yang manggil, itu biasa," tuturnya.

Video Megawati tidak menyalami Sura Paloh dan politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, menjadi perbincangan (viral) di media sosial. Dalam rekaman itu, terlihat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY tampak menjulurkan tangan kanannya hendak menyalami, namun Megawati tidak meladeninya.

AHY adalah putra sulung Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga dalam beberapa kesempatan tidak bersalaman dengan Megawati. SBY dan Megawati kerap dilukiskan sebagai musuh politik.

Padahal, sebelumnya orang-orang yang Megawati lewati, tampak ia salami. Politisi Partai Golkar Rizal Mallarangeng yang tepat berada di sebelah AHY, juga disalami Megawati. Momen tersebut tertangkap dari video yang beredar luas dari siaran langsung Kompas TV.

Bukan hanya tidak menyalami AHY, Megawati juga melewatkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, yang sudah berdiri dan bersiap menyalami. Saat melintasi Surya Paloh, Megawati menoleh kiri, menjauhi Surya Paloh, kemudian langsung bersalaman dengan tetamu yang lain, di antaranya Wakil Presiden terpilih, Ma’ruf Amin.

Lebih lanjut, Sura Paloh menegaskan hubungannya dengan Presiden RI ke-5 itu baik-baik saja. Surya Paloh pun menyinggung soal pertemanannya dengan Presiden RI ke-5 itu. "Oh hubungan saya dengan Bu Mega, kalau dari saya pasti baik-baik saja lah, bagus lah. Mbak Mega kan udah 40 tahun sama saya berteman," ujarnya.

Menurut Hendrawan, peristiwa tersebut menjadi hal yang lumrah, apalagi saat acara yang kebetulan dihadiri oleh banyak pejabat penting. "Biasa ya, apalagi yang disalami banyak. Jadi tidak disengaja, ketika dalam komunitas yang banyak orangnya, ada yang bisa salaman dan ada yang tidak itu biasa. Ini kan dibuat seolah-olah ada rivalitas antara PDI-P dan Nasdem," kata Hendrawan.

Baca: Bambang Soesatyo Didukung NasDem dan PPP Jadi Ketua MPR

Hendrawan mengatakan saat ini ada yang membingkai seolah-olah PDIP dengan NasDem tidak harmonis. Padahal yang terjadi justru sebaliknya. "Ini kan diframe seakan-akan ada rivalitas antara PDIP, gitu kan. Sukur-sukur kalau koalisi pecah, wartawan kan gitu. (hubungan) baik, telpon-telponan kita," katanya.

Jangan Besar-besarkan

Terpisah, Sekretaris Partai Nasdem Johnny G Plate pun menanggapi soal peristiwa saat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terlihat seperti tidak menyapa Ketua Umum Partai

Nasdem Surya Paloh.

Menurut Johnny, peristiwa tersebut adalah hal privat dan bukan urusan partai. "Kalau gestur atau yang sejenisnya itu adalah hal privat. Karenanya tentu menjadi urusan yang sangat pribadi. Kalau kami Nasdem mengurus masalah bangsa," ujar Johnny.

"Kami menerjemahkan dalam video itu adalah masalah personal dan privat yang kemudian diselesaikan juga secara urusan pribadi," tuturnya.

Namun demikian, Johnny mendorong masalah ini membangun sekat antara PDI-P dan Nasdem ataupun melemahkan kekuatan koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. "Kami (koalisi) akur dan solid, apalagi situasi saat ini harus membangun kekuatan untuk menyelesaikan agenda besar, yakni kerja sama politik lewat DPR, MPR, dan DPD. Perlu kekerabatan politik yang kuat karena masih ada lobi-lobi politik," kata Johnny.

Ketua DPP NasDem Martin Manurung mengaku berpikiran positif terhadap kejadian tersebut. "Ya kalau saya sih melihatnya mungkin ada, enggak ngeliat aja pas ibu mega menoleh ke kiri," ujar Martin.

Baca: Pengamat Politik Taufik Tumbelaka: Anggota DPR Bolos Sidang Perdana, Parpol Harus Tegur Keras

Ia meminta kejadian tersebut tidak terlalu dibesar-besarkan. Apalagi saat itu Surya Paloh sudah beridiri saat Megawati tiba. "Yang penting, dan Pak Surya juga kan sudah menunjukkan gesture berdiri kan, Ibu Mega pas lihat ke kiri. NasDem selalu berprasangka baik," ujarnya. 

Momen Langka Jabat Tangan Mega-SBY

Relasi politik Megawati dengan Surya Paloh ditafsirkan sedang retak sebagai akibat keduanya tidak bersalaman ketika menghadiri acara pelantikan anggota DPR RI di gedung parlemen, Senayan, Selasa kemarin. Padahal keduanya, sama-sama pendukung pasangan presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin, pada Pilpres 2019.

Sebulan lalu, kedua tokoh ini membuat agenda berbeda pada waktu bersamaan, Rabu (24/7) lalu. Pada hari bersamaan, Megawati bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar, Jakarta. Pada Pilpres 2019, Prabowo merupakan rival capres Jokowi yang didukung PDIP. Partai nasdem dan sejumlah parpol lainnya.

Ketika pada hari Mega dan Prabowo bersantap siang nasi goreng, Surya Paloh, memilih bertemu dengan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang selama ini kerap berseberangan secara politik dengan PDIP. Dalam pertemuan itu, Surya bahkan secara terang-terangan mendukung kepemimpinan Anies Baswedan.

Sinyal keretakan hubungan Mega dengan Surya juga diperkuat dengan langkah Surya Paloh yang pada dua hari sebelumnya menggelar pertemuan dengan ketua umum parpol pengusng Jokowi-Maruf di Kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin 22 Juli 2019.

Dalam pertemuan itu, selain Surya Paloh sebagai tuan rumah, hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa. Namun politisi PDIP tidak tampak.

Surya berdalih Ketua Umum PDIP tak ikut hadir karena pertemuan tersebut berlangsung secara spontan tanpa diagendakan sebelumnya. "Ya memang kalau bisa hadir bersama bisa lebih baik. Tapi ini spontan saja kebetulan sedang kumpul di kantor Nasdem," kata Surya kepada Kompas TV, Selasa (23/7).

Mega tercatat pernah memiliki hubungan tidak baik dengan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Hal itu terjadi sejak Mega dan SBY bersaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004. Dalam Pilpres itu, Mega yang merupakan calon petahana dikalahkan oleh SBY, mantan menterinya.

Sejak saat itu, Mega tak pernah menghadiri upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Kepresidenan meski Mega diundang dalam kapasitasnya sebagai mantan presiden. Mega baru hadir dalam upacara HUT Kemerdekaan RI saat Jokowi menjadi Presiden.

Pertemuan pertama Mega dan SBY dalam upacara HUT Kemerdekaan RI terjadi pada 17 Agustus 2017. Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono sempat bersalaman dan saling menyapa saat keduanya hadir di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017).

Kedua tokoh tersebut hadir di istana untuk mengikuti upacara peringatan hari ulang tahun Republik Indonesia ke-72.

Dikutip dari Kompas.com, momen SBY dan Megawati bersalaman sempat diabadikan oleh staf pribadi SBY, Anung Anindito. Dalam foto yang diterima Kompas.com, SBY dan Megawati terlihat saling menatap satu sama lain saat bersalaman.

Senyum tipis terpancar dari wajah keduanya. Sementara anak Megawati, Puan Maharani serta istri SBY, Ani Yudhoyono, tampak tersenyum lebar menyaksikan momen tersebut. Ini adalah kali pertama bagi SBY menghadiri upacara kemerdekaan di Istana Kepresidenan setelah lengser sebagai Presiden keenam RI.

Pada HUT RI tahun 2015 dan 2016 lalu, SBY memilih merayakan kemerdekaan di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur. Sementara, Megawati juga tidak pernah hadir di Istana selama 10 tahun SBY menjabat.

Namun, begitu SBY lengser dan digantikan Jokowi, Megawati tak pernah absen merayakan hari kemerdekaan di Istana. Terakhir, pertemuan keduanya terjadi dalam suasana duka saat meninggalnya suami Megawati, Taufiq Kiemas, pada tahun 2013.

SBY ketika itu memimpin upacara penghormatan terakhir kepada Ketua MPR itu. Mega Kembali Bertemu SBY saat Pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jakarta, Minggu, 2 Juni 2019 sore.

Dikutip dari Kompas.com, SBY dan Mega terlihat berjabat tangan. Kedua tokoh ini sudah lama tak bertemu. Peristiwa jabat tangan itu, terjadi saat SBY tiba di titik pemakaman Ani Yudhoyono. Megawati dan sejumlah pejabat yang duduk sejajar berdiri menyambut SBY yang langsung menyalami mereka.

Di antaranya mantan wakil presiden Boediono, Presiden ke-3 RI BJ Habibie, dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Megawati tampak mengucapkan sesuatu kepada SBY dan tersenyum.

Sementara SBY menganggukan kepala, lalu duduk di antara BJ Habibie dan Iriana Jokowi. Tempat duduk SBY dan Megawati hanya dipisahkan Iriana. (Tribunnews Netwok/esa/fik/uma/Kompas.com) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved