Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Tangkap Enam Orang Terkait Rencana Rusuh Aksi Mujahid 212

Meski ada tuntutan presiden Joko Widodo mundur saat aksi Mujahid 212, Sabtu (28/9) secara keseluruhan aksi tersebut

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Polisi menembakan water bombing saat kericuhan dalam unjuk rasa di Depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). 

Warga Mengenal SS Sebagai Pensiunan Militer

SS, mantan Asisten Deputi Kesatuan Bangsa Kemenkopolhukam yang ditangkap polisi terkait rencana rusuh saat aksi Mujahid 212 dikenal warga sebagai pensiunan militer.  Tribun sempat menelusuri rumah SS di kawasan Cipondoh Makmur, Tangerang.

Kondisi rumah SS tampak sepi. Pagar rumahnya yang berwarna cokelat terkunci rapat. Di depan pagar rumahnya terpasang spanduk berwarna hijau yang bertuliskan 'Agen Gula Putri Satu, Solusi Sehat Keluarga Indonesia'.

Di rumah itu kata Ketua RT 007/RW 05 Ade Baeri, hanya ditempati oleh istri SS. Sementara SS tinggal di rumah lainnya masih di Taman Royal 2, Tangerang.

"Katanya istrinya enggak mau tinggal di sana, di Royal. Nah, bapak maunya di sana karena tamu-tamunya banyak yang datang ke sana," ucap Ade.

Warga lanjut Ade juga terkejut mendengar kabar penangkapan SS. Setahu Ade, SS sempat mencalonkan diri menjadi anggota DPR periode 2019-2024.

"Kok bisa sejauh itu ya, kaget saya. Setahu saya dia pro pemerintah," ujar Ade.

Sementara anak SS mencalonkan diri dari salah satu partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Menurut Ade, SS baru saja pensiun dari kedinasan di militer dan terakhir bekerja di Kementerian Koordinator Poltik, Hukum dan Keamanan pada tahun 2016. Ia mengatu tidak mengetahui persis jabatan SS di Kemenkopolhukam.

SG Berniat Menikah dan Beli Rumah DP 0 Rupiah

SG (30) satu dari enam oknum terduga pelaku yang ingin membuat huru-hara saat Aksi Mujahid 212 di Monas diketahui berencama menikah dengan kekasihnya.  Menurut istri Ketua RT 06 Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur yang enggan disebutkan namanya saat diwawancarai Tribun mengatakan SG meminjam alamat DS karena ingin segera menikah di Jakarta.

"Minjam alamat karena mau nikah di Jakarta, kalau sama Bu DS sebenarnya enggak saling kenal, saudara juga bukan," ujar ibu RT.

"Tapi saya enggak tahu istrinya orang mana," tambahnya.

Sejak awal tahun 2017 sudah meminjam alamat DS, SG yang mengaku bekerja di satu kios handphone di ITC Cempaka Mas itu juga mengaku ingin membeli rumah DP 0 Rupiah. "Mau beli rumah DP 0 rupiah, kan syaratnya harus yang sudah nikah. Makanya buru-buru mau nikah dia. Istrinya suka diajak kalau pas ngurus KTP kesini," ujar Ibu RT tersebut.

Bila tak ditemani calon istrinya, SG datang bersama seorang teman laki-laki yang tak pernah ikut masuk ke rumah Ketua RT 06 itu. Di mata Ibu RT, SG sosok sederhana dan gemar bercanda saat berbincang.

Dia tak menyangka SG diamankan polisi karena diduga ikut membantu merakit bahan peledak dan merancang huru-hara memanfaatkan momentum Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI. "Orangnya biasa saja, enggak ada aneh-aneh atau bagaimana. Kalau diajak becanda ya mau saja, kalau teman sama calon istrinya juga biasa saja," ucap dia. (bim/wly/nas/fal/Tribun Network/zal/dik/sen)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved