News
Kondisi Tambun dan Dumoga Berangsur Membaik Pasca
Kondisi Desa Tambun dan Dumoga di Kecamatan Dumoga Timur, Bolmong, yang terlibat bentrok berangsur membaik.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kondisi Desa Tambun dan Dumoga di Kecamatan Dumoga Timur, Bolmong, yang terlibat bentrok berangsur membaik.
Camat Dumoga Timur Jootje Tumalun menyatakan, warga kedua desa yang bertetangga itu sudah saling berkunjung.
"Sudah membaik," kata dia.
Dikatakannya, aparat masih melakukan penjagaan di sejumlah titik.
Beber dia, upaya perdamaian sudah dilakukan Minggu malam antara semua desa di Dumoga bersatu.
"Disepakati untuk menghentikan permusuhan," kata dia.
Menurut Jootje, pihaknya menempuh jalan mendatangi masing - masing desa yang bertikai lantas memberikan pembinaan.
Cara itu ditempuh lantaran kedua desa baru saja bertikai.
"Jika langsung dipertemukan akan sia sia," kata dia.
Diketahui, tawuran antar dua warga desa di kawasan itu yakni Desa Tambun dan Desa Dumoga, Sabtu (28/9/2016) tengah malam, menyebabkan seorang aparat kepolisian kena luka tembak senapan angin.
Informasi yang dihimpun Tribun, aparat kepolisian tersebut terkena peluru senapan angin pada bagian lengan saat tengah mengamankan bentrok antar warga.
Sebanyak tiga warga juga terluka kena tembakan senapan angin.
Seorang warga lainnya tumbang terkena lemparan batu.
Bentrokan terjadi sejak 26 September lalu dan berpuncak pada Sabtu lalu.
Sebelumnya korban sering jatuh dalam bentrok antar warga di kawasan Dumoga Timur, paling sering antara Tambun dan Imandi.
Namun dua kampung itu sudah berdamai dua pekan lalu.
Korban materiil juga berjatuhan.
Sebanyak sepuluh mobil yang ikut iring iringan duka Minggu (29/9/2019) rusak setelah dilempari batu di Desa Dumoga.
Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan melalui Kasubbag Humas AKP Rusdin Zima.
Zima mengatakan pihaknya sudah menggelar upaya perdamaian dua desa yang bertikai pada Minggu malam.
"Aparat juga masih berjaga disana," kata dia.
Dikatakannya penyebab tarkam seperti yang lalu lalu, dipicu masalah sepele.
"Lantas membesar," kata dia.
Sebut dia, berawal dari saat warga Desa Tambun melakukan penjemputan jenazah warga setempat yang meninggal dunia menuju ke rumah duka.
Saat itu peserta iring iringan yang mengendarai sepeda motor menggas motornya di Desa Dumoga.
Warga Dumoga yang terusik melakukan pelemparan batu ke arah iring iringan.
"Kemudian pecah bentrok antar warga," kata dia.
Dikatakan Zima, aparat kepolisian melakukan pengamanan dibantu anggota TNI. (Art)
Baca: Bebby Fey Sebar Foto Atta Halilintar di Atas Ranjang, Sunan Kalijaga: Apa Sih Maunya?
Baca: Ade Irma Suryani, Putri Jenderal Nasution Tewas Ditembak di Malam G30S PKI: Papa, Apa Salah Adek
Baca: Peringatan Dini BMKG Hari ini, Senin 30 September 2019, Gelombang Tinggi Capai 2,5 hingga 4 Meter
Facebook Tribun Manado :
Baca: Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Hari Paripurna Terakhir DPR RI: Tuntutan Kami Sama dengan Kemarin
Baca: Rektor Institut Pertanian Bogor Kaget Ada Dosennya Yang Ditangkap Polisi Terkait Bom Molotov
Baca: Telur Jadi Andalan Banyak Orang Sebagai Menu Praktis, Begini Cara Mudah Mengupas Kulitnya
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado :
Baca: Kebakaran Terjadi, Diduga Api Dari Rumah Penjual BBM, Belum Ada Yang Tahu Pasti, Tiga Rumah Terbakar
Baca: Karena Kata-katanya, Sergio Ramos Terancam Hukuman Tak Boleh Bela Real Madrid Dalam Empat Laga
Baca: Kisah Soeharto, Dapat Kiriman Misterius Jelang G30S, Ajudan & Bu Tien Tak Tau: Kiriman yang Ganjil