G30S PKI
Kisah Frans Pangkey, Tuama Manado Eks Cakrabirawa yang Lawan Letkol Untung: Anda akan Saya Hajar!
"Saya dicurigai akan membunuh Soekarno di kemudian hari sebab saya eks permesta dan anti Soekarno," katanya.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Frandi Piring
Pernah Ancam Bunuh Letkol Untung, Dimutasi Karena Eks Permesta, 'Saya Sangat Benci PKI'
TRIBUNMANADO.CO.ID - Frans Pangkey (78), putra kawanua, pernah menjadi anggota pasukan Cakrabirawa pengawal Presiden Soekarno.
Salah satu pasukan Cakrabirawa asal Manado, Sulawesi Utara, Frans Pangkey yang kemudian dikeluarkan oleh Letnan Kolonel Untung bin Syamsuri, Komandan Batalyon I Cakrabirawa.
Penyebab ia dikeluarkan karena beradu fisik dengan pasukan Cakrabirawa lainnya.
Bahkan, Frans Pangkey sampai dicurigai akan membunuh Presiden kala itu, Soekarno Hatta.
Di mana, Pasukan Cakrabirawa ini, terlibat dalam penculikan enam Jenderal, pada malam 30 September 1965 yang dikenal dengan peristiwa G30 S PKI.
Dikomandoi oleh Letkol Untung yang adalah komandan Pasukan Cakrabirawa.

Peristiwa itu menandai jatuhnya Soekarno dan naiknya orde baru di bawah Presiden Soeharto yang memerintah Indonesia selama 32 tahun
Frans Pangkey dikeluarkan gara-gara berselisih dengan seorang anggota cakrabirawa.
"Dia mengejek saya, kami bertengkar dan saya pukul dia hingga giginya copot," katanya.
Ternyata Pasukan Cakrabirawa yang dipukulnya, adalah teman sekampung dengan Letkol Untung, sama - sama dari madura.
Baca: Nasib Letkol Untung Usai G 30S Gagal, Tidak Sengaja Ketemu 2 Anggota Armed, Begini Nasibnya!
Untung lantas memanggilnya. Dia diinterogasi.
Untung mengancamnya. Dia balik mengancam.
"Anda boleh tembak saya, tapi kalau tak mempan maka anda yang saya hajar," kata dia pada Untung.
Di kalangan Pasukan Cakrabirawa, ia dikenal sebagai seorang kebal peluru.
Dalam tes masuk anggota Cakrabirawa, ia sempat dilempar pisau dan ditembak oleh Komandan Kopassus Sarwo Edhi Wibowo.
Ia kemudian dimutasi di Jawa Timur.
Baca: Tragedi Subuh Kelam 1 Oktober 1965: Jenderal Ahmad Yani Ditembak PKI di Depan Anak Bungsunya
Menurut Pangkey, ia memang sudah diincar Untung karena dirinya mantan Permesta dan anti Soekarno.
"Saya dicurigai akan membunuh Soekarno di kemudian hari sebab saya eks permesta dan anti Soekarno," katanya.
Sebelum masuk cakrabirawa, ia bertempur selama 2 tahun di belantara Irian Barat dalam operasi Trikora.
Karena berani, ia diikutkan seleksi Cakrabirawa dan lolos.
"Saya awalnya berjuang di permesta sebagai pengawal Alex Kawilarang, kami dapat amnesti kamudian saya bergabung di TNI," kata dia.
Baca: Ade Irma Suryani, Putri Jenderal Nasution Tewas Ditembak di Malam G30S PKI: Papa, Apa Salah Adek
Di kesatuan baru, dirinya mendengar kabar sejumlah panglima TNI sudah dibunuh oleh pasukan Cakrabirawa (Tjakrabirawa) yang dipimpin Letnan Kolonel Untung bin Syamsuri.
Perkiraannya ada 4 kompi cakrabirawa yang melakukan penyerbuan di malam itu.
"Saat paling sedih adalah melihat penyiksaan oleh PKI terhadap para jenderal itu," kata dia.
Peristiwa itu kian menumbuhkan kebenciannya terhadap PKI.
"Saya sangat benci dengan mereka," kata dia. (Arthur Rompis)
Follow Instagram @tribun_manado:
Berita Terkait:
Baca: Kisah Tragis Lettu Pierre Tendean, Letnan yang Jadi Perisai Jenderal AH Nasution saat G30S/PKI 1965
Baca: Kisah Mayjen DI Panjaitan Dibunuh Pasukan PKI, Sempat Ditolong Keluarga & Diperlakukan Bak Binatang
Baca: Kisah Aipda KS Tubun, Korban G30S/PKI, Ditembak Mati Pembelot saat Upaya Selamatkan Pak Nasution