Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Naik Motor dengan Pelat Nomor Ditutup Kain, Terduga Teroris Salatiga Dikira Pelaku Curanmor

"Dia datang dua hari lalu, hanya membawa motor dan tas kecil. Pak Hajid sempat curiga karena plat motornya itu ditutup kain pel.

www.law-justice.co/artikel/47040/tiga-warga-blitar-dicokok-densus-88/
Ilustrasi Densus 88 Menangkap Teroris 

Menurut keterangan pemilik rumah, Hajid Setyawan W sudah menginap selama dua hari di rumah saudaranya yang ada di Perum Argo Tunggal Ledok.

Selama ini, terduga teroris berinisial W itu diketahui tinggal di Cirebon.

W, kata Hajid adalah keponakan dari istrinya.

"Dia dulu juga tinggal di Salatiga, tapi setelah cerai pergi kerja ke Cirebon dan mendapat istri di sana," ujar Hajid, Jumat (27/9/2019).

Setelah pindah ke Cirebon, keluarga mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi dengan W.

Namun, dua hari lalu W datang menggunakan sepeda motor.

Sebagai saudara yang lama tak bertemu, dia pun mempersilakan Wawan untuk menginap.

"Saya saat itu curiga, karena perjalanan jauh tapi pelat nomor ditutup. Sampai di rumah juga ditutup pakai kain pel yang ada di rumah saya," ujar dia.

Saat shalat Jumat tiba, Hajid mengajak W ke masjid.

Namun, Wawan hanya menjawab, "nanti saya susul".

Setelahnya, W pergi ke warung dengan naik motor Hajid dan membelikan makanan untuk anak kecil.

Selama menginap di rumah Hajid, W tidur di kamar atas.

Saat penggerebekan, Hajid sedang berada di luar rumah.

Hajid dikabari istrinya ada pengejaran penjahat.

"Saya malah ikut melakukan pengejaran dan sempat mengepung di belakang rumah. Dia dari kamar atas, dia lari ke genteng tetangga. Lalu turun melalui tangga yang sudah dipersiapkan oleh W sendiri. Karena selama ini di belakang rumah itu kebun dan tidak ada tangga," kata Hajid.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved