Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

BREAKING NEWS: Anggota Ditres Narkoba Polda Sulut Ditemukan Gantung Diri

Korban yang bertugas di Satres Narkoba Polda Sulut ini gantung diri di atas tempat tidur kamar belakang.

Penulis: Tirza Ponto | Editor: Maickel Karundeng
Tribun Manado/Jufry Mantak.
Anggota Satres Narkoba Polda Sulut Ditemukan Gantung Diri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Anggota Propam Polda Sulut kaget ketika mendatangi asrama Polisi yang terletak di Kelurahan Pakowa, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (26/9/2019) malam, sekitar pukul 21.30 Wita.  

Saat masuk ke dalam asrama C 40 itu, anggota Propam Polda Sulut mendapati lelaki Briptu Nofrianto Mona (29) warga Kepulawan Talaud, sudah meninggal dunia dengan posisi gantung diri.  

Korban yang bertugas di Ditres Narkoba Polda Sulut ini gantung diri di atas tempat tidur kamar belakang.

Kompleks asramapun langsung ramai dengan adanya informasi tersebut.

Sekitar pukul 23.00 Wita, mobil jenazah dari Rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Kota Mando, Sulut, mendatangi lokasi kejadian.

Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke kamar jenazah Rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Kota Manado, Sulut.

Kapolsek Wanea Kompol Hamsy, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Iya benar, ada kasus gantung diri di wilayah Wanea, dan jenazah akan dikirim ke Talaud hari ini," ujar Kapolsek kepada tribunmanado.co.id. 

Polisi Tambak Diri di Bangkalan Karena Tak Kuat Menanggung Beban Hutang

Kasus lainnya, Brigadir Dewa Gede Alit Wirayuda (31) ditemukan tergeletak di halaman belakang Mapolsek Arosbaya, Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (5/9/2019) malam.

Peluru panas menembus kening kanan, hingga kening kirinya.

Informasi yang dihimpun dari Polda Jatim menyebutkan, saat ditemukan pukul 19.15 WIB, posisi tangan kanannya masih memegang senjata api jenis revolver berisi 4 butir peluru.

Di lokasi, satu selongsong peluru juga ditemukan.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes (Pol) Frans Barung Mangera mengonfirmasi peristiwa tersebut sebagai bunuh diri.

"Dugaan awal, korban memiliki masalah utang piutang," kata Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi Minggu (8/9/2019).

Dugaan itu, kata Barung, berdasarkan percakapan terakhir di ponsel korban.

"Ada yang menagih utang dan dibenarkan oleh pengakuan sang istri," lanjut dia.

Tim Polda Jatim sudah mendatangi lokasi Mapolsek Arosbaya di jalan depan SMPN 1 Arosbaya, Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.

Atas peristiwa itu, kata Barung, sudah ada imbauan agar semua anggota yang membawa senpi diperiksa dan diidentifikasi ulang.

"Kami tidak ingin peristiwa ini kembali terjadi kepada anggota yang lain," lanjut Frans.

Sampaikan Wasiat

Peristiwa polisi bunuh diri di halaman belakang kantornya terjadi pada Kamis (5/9/2019).

Sebelum bunuh diri, Brigadir Dewa Gede Alit Wirayuda pernah berwasiat kepada istrinya.

Mendiang meminta, jika kelak meninggal, agar dimakamkan di Bangli, Bali.

Hal tersebut disampaikan Kasubbag Humas Polres Bangkalan, Iptu Suyitno.

"Kepada istrinya, beliau menyuruh dimakamkan di sana (Bangli, Bali)," kata Suyitno, Jumat (6/9/2019) petang, dikutip dari Tribun Madura.

"Itu disampaikan agak lama sebelum meninggal," lanjut Suyitno. 

Sang istri, Dwi Wijayanti turut mengantar keberangkatan jenazah suaminya ke Pulau Dewata di pagi hari.

Pasangan tersebut dikaruniai seorang anak berusia 7 tahun.

Suyitno membenarkan bahwa Dewa merupakan anggota Polres Bangkalan yang berdinas di Polsek Arosbaya.

"Betul ada anggota kami meninggal."

"Hasil autopsi diduga kuat bunuh diri."

"Senpi itu adalah miliknya," jelasnya.

Kendati demikian, lanjut Suyitno, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium forensik dari Polda Jatim.

"Terkait motif kenapa bertindak seperti itu, kami masih mendalami," tegasnya.

Mertua mendiang Dewa, H Wirya tampak syok ketika mendengar menantunya meninggal dunia.

Padahal selama ini, ia tidak menjumpai permasalahan dalam keluarga Dwi dan Dewa.

"Keseharian biasa saja."

"Kepada keluarga baik-baik saja," tuturnya.

Wirya menambahkan, dirinya tidak sempat melihat wajah mendiang Dewa untuk terakhir kalinya.

"Bagaimana kejadiannya saya tidak tahu."

"Hanya diinfokan kecelakaan malam itu," katanya.

Tembak Diri Sendiri

Dilansir Tribun Madura, sebuah pesan berantai beredar.

Pesan itu menjelaskan kronologi polisi bunuh diri di halaman belakang kantornya.

Berikut, isi pesan berantai yang berisi laporan kronologi kematian Dewa."Pada hari Kamis, 05 September 2019 sekira jam 18.45 wib korban masuk ke mako Polsek menuju ke ruang belakang kemudian kembali keluar lagi dan tidak diketahui kemana dan sekitar jam 19.15 saat anggota BRIPKA YUNI HARYONO akan berangkat patroli dan menuju ke mobil strada melihat seorang tergeletak terlentang dan saat didekati ternyata diketahui korban sudah dalam keadaan tergeletak di tanah sdh meninggal dunia."

"Kondisi korban diterangkan 'mengalami luka tembak di kening kanan tembus di kening sebelah kiri, dengan posisi tangan kanan masih memegang senjata api dinas laras pendek jenis refolver, berisi peluru 4 butir dan satu selongsong sedangkan tubuh korban sudah tergeletak di tanah." (Jufri Mantak/Tribunews.com)

Sebagian Artikel sudah terbit di Tribunnews: https://www.tribunnews.com/regional/2019/09/08/terungkap-polisi-yang-bunuh-diri-di-halaman-kantornya-karena-tak-kuat-menanggung-beban-hutang?page=all

Facebook Tribun Manado :

Instagram Tribun Manado :

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado :
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved