Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wakil Gubernur Ini Salut dengan Aksi Mahasiswa Tolak RKUHP

Penolakan terhadap Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluas

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Wagub Sulut Steven Kandouw 

Mantan Kapolres Minsel ini minta mahasiswa melakukan aksi secara tertip, aman dan damai.

Kemacetan sempat terjadi di sepanjang Jalan Yos Sudarso mulai dari depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kairagi menuju Kantor DPRD Sulut, Rabu siang. Banyak mahasiswa dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) berjalan hampir memenuhi jalanan menuju kantor DPRD Sulut. Selain itu, titik kemacetan terpantau di depan Giant Ekstra Kairagi. Massa dari mahasiswa Politeknik dan Unsrat bergabung.

Rafly Mamangkey, pengendara mobil mengatakan, dirinya hendak ke Bandara Sam Ragulangi dan terjebak macet sudah hampir 1 jam. "Saya hendak jemput saudara di bandara, malah terjebak macet di sini (depan TMP Kairagi), sudah hampir 1 jam saya di sini," ujarnya.

Para mahasiswa menyebutkan mereka hendak ke Kantor DPRD Sulut untuk menyuarakan penolakan RKUHP dan RUU KPK. "Hidup mahasiswa," sorak para mahasiswa yang memakai jaket almamater abu-abu. Di samping itu, nampak polisi mengamankan dan menertibkan jalan.

Taufik Tumbelaka pengamat politik mengatakan, aksi serentak termasuk di Manado memang mengangkat isu-isu nasional yang memang memperoleh sorotan keras dari publik.

Di mana ada perasaan kolektif yang terganggu sehingga mengusik kampus (khususnya mahasiswa) sepakat untuk bersikap dengan turun kejalan. Sebelumnya, beberapa waktu lalu ratusan dosen di berbagai tempat telah mengangkat dan menyuarakan sikap tentang perkembangan belakangan ini dengan arah menyindir para wakil rakyat.

Suara dan sikap dari kampus memang menggema keras serta meluas sehingga diangkat khusus oleh para insan pers. Bahkan tersiar kabar insan pers-pun akan turun ke jalan guna menyuarakan sikap yang sama.

Melihat kerasnya penolakan dari masyarakat yang 'diwakili' oleh dunia kampus terhadap DPR sebagai lembaga legislatif, maka dapat dikatakan terjadi gejala delegitimasi kepercayaan yang kuat.

Sikap politik Presiden Joko Widodo akan sangat ditunggu. Jika presiden lamban dan tidak jeli menangkap suara rakyat maka akan terjadi degradasi kepercayaan. Presiden bisa mengambil sikap senada dengan mahasiswa guna melawan kepentingan elite parpol. Jika ini yang diambil, ada kemungkinan akan mendapatkan perlawanan politik.

Namun bonusnya bagi Presiden adalah publik akan menilai Jokowi mengambil langkah populis karena mendengar suara mahasiswa.

Legislator Sulut Richard Sualang mengatakan, unjuk rasa merupakan kegiatan normal sebagai bentuk responsif masyarakat terhadap kebijakan negara. Ia menambahkan, tuntutan yang disampaikan dalam setiap aksi unjuk rasa merupakan aspirasi yang layak pihak DPRD perjuangkan.

"Tuntutan utamanya tentang RKUHP, ini perlu diperjelas bahwa mahasiswa menjadi ujung tombak dalam menyuarakan hak-hak yang tidak pro-rakyat. Sebagai wakil rakyat yang besar di organisasi universitas, saya sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini (unjuk rasa)," kata mantan Wakil Ketua I DPRD Kota Manado itu.

Lembaga Bantuan Hukum Manado mengambil sikap. Diketahui aksi demo tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Sulut sempat memanas.
“Sangat disayangkan dan kecewa terhadap perwakilan DPRD yang pertama tidak mau menemui dan menerima mereka (massa). Sehingga para mahasiswa mengambil tindakan untuk memasuki Gedung DPRD dalam hal menyampaikan aspirasi rakyat,” kata Sukardi Lumalente, Anggota LBH.

Dia menyayangkan sikap oknum aparat yang melakukan tindakan represif sehingga timbul beberapa korban. Menurut data, kata dia, ada korban mengalami pemukulan menggunakan kepal tangan sehingga pelipis kanan mengalami luka sobek, ada korban terkena gas air mata mengalami luka di tangan kiri sobek, 1 mahasiswi terkena luka sobek di bagian telinga kanan belakang akibat lemparan dari arah gedung DPRD.

“Hal itu dianggap tidak adil dan tidak sesuai dengan semboyan sila kelima tentang keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.
Lanjutnya, LBH akan terus mengawal dan mengadvokasi terhadap mahasiswa yang menjadi korban. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved