Demo Mahasiswa
Demo Ricuh, Pagar Gerbang Utama Roboh, Mahasiswa Lempar Batu Dibalas Polisi Pakai Gas Airmata
Massa yang terkonsentrasi di jalan depan Kantor DPRD mencoba menerbos pintu gerbang utama yang dijaga aparat kepolisian.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bentrok antara mahasiswa dan aparat kepolisian tak terhindar lagi saat aksi massa yanf demo di Kantor DPRD Sulut, Rabu (25/9/2019) siang.
Massa yang terkonsentrasi di jalan depan Kantor DPRD mencoba menerbos pintu gerbang utama yang dijaga aparat kepolisian.
Mereka ingin menyalurkan aspirasi menolak RUU KUHP dn Revisi Uu KPK di dalam Kompleks Kantor DPRD, tapi aparat tak menghendaki.
Aksi bentrok diawali dengan bakar ban bekas di depan pintu gerbang Gedung Cengkih.
Protes itu kemudian dijawab, sejumlah Anggota DPRD Sulut menemui penemdo di jalan. Mereka yakni Victor Mailangkay, Amir Liputo, Dr Andi Silangen, Yusra Aalhabsy, Sandra Rondonuwu, Ivan Lumetut, Braien Waworuntu, dan Melky Pangemanan.
Komunikasi sempat terjalin, anggota dewan masih bersabar meski diberondong cercaan dan teriakan.
Para wakil rakyat itu kemudian diskusi dengan cara duduk di jalan raya.
Tapi aksi jadi memanas ketika mahasiswa berhasil merobohkan pintu besi Gerbang Gedung Cengkih.
Polisi pun merespon dengan menembakan gas air mata. Bentrok makin berkembang setelah disusul lemparan batu dari kerumunan pendemo.
Gas air mata efektif membubarkan massa, pendemo berpencar menghindari asap gas air mata.
Sejumlah mahasiswa pun jadi korban, bahkan ada sampai terkapar tak tahan efek gas tersebut.
Selanjutnya pendemo kembali merangsek maju ke gerbang tapi masih saja diberondong tembakan gas air mata.
Setelah jeda sejenak, polisi akhirnya mengizinkan massa masuk ke halaman kantor DPRD Sulut.
Di depan gerbang, api masih berkobar kemudian dipadamkan dengan semprotan Mobil Watter Canon.
Aksi massa pun kembali berlanjur dengan orasi. (ryo)