Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Terkini

3 Mahasiswa 'Disemprot' Menteri Hukum dan Ham: Jika Mau Berdebat, Baca Betul Dulu

Mentei Hukum dan Ham Yasonna Laoly menunjukan kegeramannya saat menjadi narasumber di Indonesia Lawyers Club.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Kolase Tribun Manado/ILC TV One
Menkumham Semprot 3 Mahasiswa 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly menunjukan kegeramannya saat menjadi narasumber di Indonesia Lawyers Club ( ILC).  

Yasonna 'menyemprot' pernyataan para Mahasiswa yang berasal dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti dan Universitas Gadjah Mada.

Ketiga mahasiswa juga menjadi bintang tamu di ILC terkait penjelasan aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan pada Selasa (24/9/2019).

Yasonna awalnya menjelaskan soal pasal 1 ayat 3 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia yang menyebut Indonesia adalah negara hukum.

Ia pun menambahkan kalau satu Undang-undang telah disahkan ada mekanisme konsutusional, sehingga dianjurkannya para mahasiswa melakukan gugatan di Mahkamah Konsitusi bukan di mahkamah jalanan.

"Gugat di Mahkamah Konstitusi, that the law ( Itu adalah hukum)," jelas Yasonna.

Yasonna pun menyinggung soal dirinya yang pernah menjadi aktivis di masa muda.

Menurutnya jika mau berdebat dia mempersiapkan diri secara matang.

"Jika mau berdebat saya baca betul-betul itu barang dan sejelas-sejelasnya kemudian saya berdebat," jelasnya

"Kalau ini jujur saya sebagai malu apa yang saudara sampaikan, nga baca, kasih komentar di depan banyak orang, Saya sampai tutup mata" tegasnya

Yasonna kemudian menyinggung soal pernyataan Ketua BEM UI Manik Marganamahendra yang dinilainya tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

"Disini kan nga ada isinya, jadi ade-ade kalo mau berdebat baca baik-baik, siapkan diri baik-baik baru komentar, kalo tidak nanti mempermalukan diri sendiri," ujarnya.

Diketahui sebelumnya para mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan melakukan demo di depan Presiden ILC Karni Ilyas.

Menurut salah satu perwakilan mahasiswa, tujuan mereka melakukan demostrasi karena keresahan yang terjadi di Indonesia, dimana Negara kini mengkhianati perjuangan reformasi, cita-cita dan amanah reformasi.

"Keterlibatan publik sangat dibatasi, hingga kami turun ke jalan menyuarakan hak tersebut" ujar perwakilan Mahasiswa.

Ia pun menambahkan, substansi yang diinginkan mahasiswa yaitu produk rancangan Undang-undang belum diterima dan dikabulkan.

"Kami menolak RUU yang bermasalah dan menolak RUU KPK, kami mendorong Presiden untuk segera mengeluarkan Perppu," tandasnya.

Sementara itu Ketua BEM UI menjelaskan soal RUU KUHP yang dinilainya masih banyak kejanggalan.

"Memang kami lihat RHKUP sudah cukup lama, tapi kami lihat ini adalah Neokolonialisme sendiri, rakyat indonesia yang menjajah rakyatnya sendiri' ujarnya

Berikut Videonya: 

Demo di DPR, Mahasiswa Terpencar dan Melarikan Diri

Demo mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPR sejak tadi pagi pecah dan ricuh, Selasa (24/9/2019).

Kericuhan bermula ketika sekumpulan mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR. Polisi yang bersiaga di dalam gedung menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa untuk menghalau mereka.

Setidaknya ada dua mobil water canon yang dikerahkan aparat kepolisian untuk menghalau mahasiswa yang berusaha menerobos masuk.

Keriuhan pun pecah. Mahasiswa melawan. Mereka melempar polisi dengan botol, bambu, dan bebatuan.

Polisi pun menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. Kerumunan mahasiswa mulau terpencar.

Sebagian besar mahasiswa memilih menjauh dari pusat ricuh. Mahasiswa terpencar melarikan diri ke sejumlah titik.

Demo Ribuan Mahasiswa di Makassar Ricuh, Perempuan Banyak Berjatuhan Hirup Gas Air Mata

Aksi demonstrasi ribuan mahasiswa dari lintas kampus berlangsung ricuh, Selasa (24/9/2019) Siang.

Aksi ini berlangsung di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan dan disekitaran Flyover, Jl Urip Sumoharjo.

Penyebab kericuhan belum diketahui.

Namun satu unit mobil Polisi rusak parah akibat dilempari.

Tampak kaca bagian depan hancur terkena lemparan batu.

Sebelumnya, Polisi berusaha membubarkan paksa ribuan mahasiswa di depan kantor DRPD Sulsel tersebut.

Polisi menggunakan watercanon dan gas air mata, untuk membubarkan massa aksi.

Pantauan tribun, awalnya polisi membubarkan massa setelah melihat massa yang terus bertambah banyak.

Tidak terima setelah ditembak Watercanon dan gas air mata, mahasiswa pun membalas dengan lemparan batu dan botol.

Mahasiswa pun dibubarkan. Sejumlah mahasiswi perempuan banyak berjatuhan setelah menghirup gas air mata. 

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO TV:

#3 Mahasiswa 'Disemprot' Menteri Hukum dan Ham: Jika Mau Berdebat, Baca Betul Dulu

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved