Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lima Cara Ilmuwan Tunda Kiamat

Sejumlah ilmuwan pun terus mencari cara agar planet yang kita tinggali tak segera hancur.

Editor:
Tribun Bali
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bumi menghadapi masalah yang serius. Dari polusi hingga sampah plastik. 

Sejumlah ilmuwan pun terus mencari cara agar planet yang kita tinggali tak segera hancur. 

Berikut cara para ilmuwan untuk menunda hari kiamat, seperti dilansir dari Science Alert.

1. Mengubah Gas Karbondioksida (CO2) Menjadi Bahan Bakar

Peneliti di Kanada telah mengembangkan sebuah perangkat yang menghisap polusi CO2 dan mengubah CO2 menjadi bahan bakar.

Perangkat ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan start-up Carbon Engineering yang sebagian dananya disokong oleh penemu Windows Bill Gates.

Cara kerja teknologi ini adalah menyedot gas CO2 dari udara. Kemudian dengan hidrogen yang telah dipisahkan oleh air, lantas hidrokarbon, sehingga bisa berfungsi sebagai bahan bakar.

2. Mengumpulkan Cacing untuk Memakan Sampah Plastik

Diperkirakan pada tahun 2050, jumlah ikan akan lebih sedikit dari jumlah sampah plastik yang terdiri dari gelas kopi atau kantong plastik.

Tetapi, untuk pertama kalinya pada akhir tahun 2015, ilmuwan menemukan bakteri yang ada di dalam usus seekor cacing yang mampu menghancurkan plastik.

Kabar baiknya, cacing ini juga mampu memakan styrofoam dan polystryne sebelum berakhir di laut atau pembuangan sampah.

3. Membersihkan Laut dengan Jaring Raksasa

Pemuda berusia 22 tahun bernama Boyan Slat menemukan ide yang cukup “gila” untuk mengatasi masalah limbah yang sudah mencemari lautan.

Pada 2014, ia mengusulkan untuk membuat filter raksasa berbentuk V dan membentangkannya ke lautan sehingga angin dan arus lautan akan mengumpulkan sampah melalui alat tersebut.

Kini, ia sedang membuat prototipe dan didukung oleh 15 perguruan tinggi serta pengumpulan dana yang sukses.

4. Membuat Awan Berlian

Rekayasa kebumian dapat digunakan untuk membuat awan buatan yang bertujuan untuk menurunkan suhu bumi.

Dahulu, para ilmuwan menyarankan untuk memompa zat sulfur dioksida dalam jumlah besar ke dalam atmosfir.

Penelitian ini berhasil karena ketika terjadi erupsi gunung berapi, hasilnya terbukti dapat mendinginkan suhu bumi.

Dikarenakan zat sulfur tidak baik untuk pernapasan, mahasiswa Harvard menemukan ide yang lebih aman.

Ide tersebut adalah melemparkan zat alumina dan serbuk berlian ke dalam atmosfir. Awan berlian ini jauh lebih aman karena tidak beracun seperti sulfur.

5. Menggunakan drone untuk reboisasi

Mantan insinyur NASA Lauren Fletcher menemukan solusi reboisasi atau penanaman pohon kembali yang lebih cepat daripada sebelumnya.

Ia dan perusahaannya, BioCarbon Engineering, menggunakan drone untuk menanam pohon sebanyak satu juta per tahunnya.

Alasannya adalah manusia tidak mungkin mampu mengganti pohon yang ditebang untuk membangun rumah, perkebunan, dan pembuatan kertas setiap tahunnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bumi dalam Bahaya, Begini 5 Cara Ilmuwan "Menunda" Hari Kiamat

Baca: Usia Belum 2 Tahun, Anak Sonny Septian Tenteng Tas Mewah & Berpose Bak Model, Aksinya Jadi Sorotan

Baca: Tak Lagi Muda, Sophia Latjuba Pede Pakai Bikini, Mantan Kekasih Ariel Noah Sukses Curi Perhatian

Baca: Perubahan Wajah Momo Geisha Jadi Sorotan Saat Pamer Foto di Bandara, Ada Apa?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved