Latihan Bersama Elang Ausindo 2019 di Manado Sajikan 'Dog Fight' F18 Super Hornet dan F16

Latihan Bersama Elang Ausindo 2019 di Manado Sajikan 'Dog Fight' F18 Super Hornet dan F16

TRIBUNMANADO.CO.ID - Latihan tempur bersama Air Maneuver Elang Ausindo 2019 memasuki hari keempat, Kamis (19/09/2019).

Elang Ausindo merupakan latihan bersama antar Angkatan Udara dua negara, TNI AU (Indonesia) dan RAAF (Australia) yang melibatkan beberapa pesawat tempur.

Skenario latihan perang ini masih terkait pesawat F-16 TNI AU dan F-18A Super Hornet RAAF terlibat duel dog fight di wilayah udara Manado.

Letda Pnb Aurizqi Indra, salah satu penerbang TNI AU mengatakan, taktik pertempuran udara yang dilatihkan adalah Dissimilar Basic Fighter Maneuver (DBFM) atau yang dikenal dengan nama dog fight.

Dimana, pesawat melaksanakan pertempuran udara jarak dekat dengan tipe dan jenis pesawat yang berbeda.

"F/A-18A Super Hornet RAAF dan F 16 TNI AU, yang berduel ini cukup merepresentasikan kemampuan dan keahlian dari masing-masing penerbang," lanjutnya, Kamis (19/9/2019).

KABAR SELEBRITIS

> Tampilan BCL Pakai Jaket Puluhan Juta Rupiah, Bagian Bawah Justru Seperti Tak Pakai Celana

> Biasa Pakai Daster, Istri Ruben Onsu Kini Bergaya Pakai Rok Plisket, Tas Mewahnya Jadi Sorotan

> Enda Ungu Mengaku Siap Maju Calon Wali Kota Manado: Saya Putra Daerah, Itu Ibadah, Kenapa Enggak?

Ditambahkannya, setiap harinya akan ada 16 penerbangan yang terbagi menjadi 2 periode dan 8 sortie.

"Jenis-jenis latihan yang dilaksanakan di antaranya adalah Disimilar Basic Fighter Maneuver, Disimilar Air Combat Maneuver, dan Disimilar Air Combat Training, yang kesemuanya merupakan dasar dari pertempuran udara," tutupnya.

Selain melibatkan pesawat tempur, Latihan Tempur Bersama Elang Ausindo juga didukung satu helikopter Super Puma NAS 332 yang bertugas untuk stand by pelaksanaan Search and Rescue (SAR) di Lanud Sam Ratulangi Manado.

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

“Helly NAS 332 Super Puma dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja Bogor ini ditugaskan untuk siaga SAR dalam latihan bersama Elang Ausindo, yang diperlukan untuk pertolongan pencarian dan evakuasi apabila terjadi sesuatu,” ujar Kapten Pnb Endrik.

Ditambahkannya, apabila ada kekosongan waktu selama berada di Lanud Sam Ratulangi, kegiatan yang dilakukan adalah melatih para penerbang dan kru untuk peningkatan kemampuan dan keahlian.

“Setiap hari kita melaksanakan penerbangan sebanyak dua sortie, yang terbagi pada pagi hari sebelum latihan dimulai dan pada sore hari setelah latihan usai," ujarnya.

Harapannya, semoga Latma Elang Ausindo 2019 berjalan lancar, tanpa perlu adanya kegiatan SAR.(ndo)