Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran Hutan

Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan, Potret Mengenaskan Orangutan hingga Bayi Meninggal Dunia

Kebakaran hutan dan lahan alias Karhuta yang melanda disejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan telah menimbulkan dampaknya.

Kolase Tribun Manado/Foto dari berbagai sumber
Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan, Potret Mengenaskan Orangutan hingga Bayi Meninggal Dunia 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dampak kasus kebakaran hutan dan lahan yang melanda disejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan kian memperihatinkan.

Kebakaran hutan dan lahan alias Karhuta yang melanda disejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan telah menimbulkan dampaknya.

Terbaru, seorang bayi meinggal dunia diduga karena sesak nafas akibat Karhutla.

Ditemukan juga orangutan dalam wujud mengenaskan di tengah kobaran api karhutla.

Berikut kami merangkum dari berbagai sumber berbagai fakta terbaru dampak akibat Karhutla di Sumatera dan Kalimantan.

1. Bayi Meninggal

Dikutip dari TribunPekanbaru.com, seorang bayi berusia tiga hari meninggal dunia diduga akibat terpapar asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.

Bayi malang tersebut meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Syafira Pekanbaru.

Menurut ayah bayi, Evan Zebdrato anaknya sempat mengalami sesak napas, batuk-batuk dan demam tinggi.

Pemandangan Kota Balikpapan yang tertutup kabut asap terlihat dari perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (17/9/2019). Kemunculan kabut asap di Kota Balikpapan lebih pekat terlihat pada pagi hari kemudian menghilang di siang hari. Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
Pemandangan Kota Balikpapan yang tertutup kabut asap terlihat dari perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (17/9/2019). Kemunculan kabut asap di Kota Balikpapan lebih pekat terlihat pada pagi hari kemudian menghilang di siang hari. Tribun Kaltim/Fachmi Rachman (Tribun Kaltim/Fachmi Rachman)

"Pada hari kedua setelah kelahiran, anak saya mengalami batuk-batuk dan juga sesak napas langsung saya ke bidan dan bidan memberikan obat. Setelah pulang dari bidan tiba-tiba demam tinggi," ujar Evan.

Rabu (18/9/2019) demam bayi yang belum sempat diberi nama ini tidak turun dan bibir bayi mulai menghitam.

"Istri saya terkejut ketika istri saya bilang bibir anak saya menghitam dan panasnya makin tinggi, malam itu juga saya langsung bawa ke RS Syafira, namun dalam perjalanan bayi saya tidak tertolong lagi namun bayi diperiksa dokter RS Syafira," jelas Evan.

Ditambahkan dokter sempat memeriksa bayi dan mengatakan bayi terkena virus akibat asap.

"Rencananya siang nanti sekitar pukul 1 siang akan dikebumikan di Binjai Kecamatan Tenayan Raya," kata Evan.

2. Wujud Orangutan Mengenaskan

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved