Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Vladimir Putin Kutip Surat Ali-Imran, Serukan Berakhirnya Perang Yaman, Penduduk Keheranan

Desakan agar perang di Yaman dihentikan disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin bahkan mengutip salah satu ayat Al Quran dalam seruannya

Editor: Rhendi Umar
Internet
Presiden Rusia, Vladimir Putin 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Situasi di Negara Yaman hingga kini masih terjadi saling perang.

Sebanyak 5,7 juta barel produksi minyak mereka hilang dari dampak peperangan tersebut.

Desakan agar perang di Yaman dihentikan disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Putin bahkan mengutip salah satu ayat Al Quran dalam seruannya.

Berbicara di Ankara, Senin (16/9/2019), dengan didampingi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani, Putin menyerukan kepada pihak-pihak yang bertikai untuk mengakhiri perang di Yaman yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

"Dan ingatlah nikmat Allah yang diberikan kepadamu, ketika kamu saling bermusuhan dan Dia mempersatukan hatimu dan menjadikan kamu, atas rahmatnya, bersaudara," kata Putin mengutip sebagian dari Surat Ali-Imran, ayat 103.

Baca: Media Asing Pilih Jokowi Jadi Pemimpin Terpopuler di Dunia, Kalahkan Vladimir Putin & Donald Trump

Baca: Presiden Rusia Vladimir Putin Undang 1.700 Jurnalis dari Seluruh Penjuru Dunia

Baca: (VIDEO) Khabib Nurmagomedov Ditelepon Vladimir Putin seusai Kalahkan Conor McGregor

Dilansir Russian Times, pernyataan Putin yang mengutip ayat Alquran, tak pelak mengundang keheranan dari penduduk Ankara yang mendengarkan pidato presiden Rusia itu.

Putin juga mengambil referensi lain dari Al Quran, yakni tentang bagaimana tindakan kekerasan hanya diperbolehkan untuk membela diri.

Referensi ayat dalam kitab suci Al Quran yang diambil Putin itu turut disetujui oleh Erdogan dan Rouhani, yang masing-masing merupakan Muslim Sunni dan Syiah.

Kedua pemimpin negara itu juga memperingatkan invasi yang dipimpin Arab Saudi ke Yaman telah mengakibatkan puluhan ribu kematian selama lima tahun terakhir dan telah menghancurkan negara di ujung selatan Semenanjung Arab tersebut.

Perang di Yaman berawal dari perang saudara antara pemberontak Houthi dengan pemerintah Yaman, yang didukung Arab Saudi.

Namun perang tersebut meningkat menjadi peperangan yang lebih luas dengan serangan udara dari koalisi pimpinan Arab Saudi dan invasi darat besar-besaran yang dilakukan pada 2015.

Pasukan koalisi Saudi belum berhasil mengalahkan kelompok Houthi, yang didukung Iran, meski perang telah berlangsung bertahun-tahun.

Kelompok Houthi telah mengklaim serangan drone yang menghancurkan kilang minyak milik Aramco di Arab Saudi, pada Sabtu (14/9/2019) dini hari.

Serangan itu memicu kebakaran di dua fasilitas utama Aramco, yakni di Abqaiq dan Khurais, kawasan timur Saudi.

Akibat serangan itu, Aramco menjelaskan bahwa 5,7 juta barel produksi minyak mereka hilang. Sementara produksi ethana dan gas alam berkurang setengahnya.

BERITA TERPOPULER: Beredar Foto Jadul Syahrini Pakai Celana Jeans Ketat Ratusan Ribu, Perut Buncitnya Jadi Sorotan

BERITA TERPOPULER: Dampak Kebakaran Hutan di Kalteng dan Riau, Petugas Temukan Ular Piton, Harimau, hingga King Kobra

BERITA TERPOPULER: Foto Barbie Kumalasari di Amerika Bikin Kaget Ruben Onsu dkk, Foto Lain Jadi Sorotan, Posenya Sama?

Washington telah menuding Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan tidak cukup bukti yang dapat membuktikan serangan datang dari arah Yaman, seperti diklaim Houthi.

"Iran telah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke persediaan energi dunia," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Kim Jong Un Minta Jaminan Keamanan Pada Vladimir Putin jika Ingin Denuklirisasi

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di Vladivostok, Rusia, Kamis (25/4/2019).

Dalam konferensi pers seperti dilaporkan The Guardian, Kamis (25/4/2019), Putin menyatakan pertemuan selama dua jam itu berlangsung dalam suasana yang cair.

"Kami mendiskusikan sejarah relasi kami. Kami juga membahas prospek peningkatan hubungan bilateral. Tentu saja, kami membahas situasi di Semenanjung Korea," katanya.

Putin menjelaskan, sejatinya Kim siap untuk menyerahkan senjata nuklir.

Namun, pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu meminta jaminan keamanan.

"Korea Utara membutuhkan jaminan keamanan dan juga hak untuk mempertahankan kedaulatannya," terang Putin sebagaimana diberitakan kantor berita AFP.

Presiden berusia 66 tahun itu menghendaki supaya hukum internasional bisa dipulihkan.

"Kami harus memastikan hukum internasional, bukan hukum yang kuat, yang mengatur dunia ini," tegasnya.

Dia menuturkan pertemuan itu bakal dia bahas dengan Amerika Serikat (AS).

Putin berujar, agenda diskusi ke Washington merupakan permintaan dari Kim.

"Tidak ada rahasia di sini. Tidak ada konspirasi. Pemimpin Kim sendiri yang meminta saya supaya menginformasikannya kepada Amerika," papar dia.

Kedua pemimpin itu tidak mengumumkan hasil kesepakatan mereka.

Namun suasana yang hangat dilaporkan begitu kontras dengan pertemuan Kim dengan Presiden AS Donald Trump.

Dalam pertemuan kedua di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu, Trump dan Kim sama sekali tidak menghasilkan kesepakatan dan memberi penjelasan berbeda soal hasil pertemuan.

Dalam pertemuan di markas Armada Pasifik Rusia tersebut, Putin dan Kim berjabat tangan sebelum memulai agenda bilateral selama dua hari di Universitas Federal Timur Jauh.

Kim datang dengan limosin setelah sebelumnya menempuh perjalanan dari Pyongyang menggunakan kereta lapis baja.

Putin menyambutnya dengan tersenyum sebelum mengajaknya masuk.

Putin memberi tahu Kim bahwa dia mendukung langkah pemimpin muda Korut itu supaya memulihkan relasi dengan AS, dan berharap pertemuan ini bisa memperjelas peran Rusia.

Kremlin menentang segala bentuk sanksi yang dijatuhkan dunia Barat kepada Korut meski mereka mendukung langkah denuklirisasi terhadap negara komunis tersebut.

Mereka juga diperkirakan bakal membahas nasib 10.000 pekerja Korut yang bakal keluar pada akhir tahun ini berkaitan dengan sanksi internasional.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO TV:



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Serukan Berakhirnya Perang Yaman, Putin Kutip Ayat Al Quran
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved