News
Pastor Johanis Pinontoan Lantik BP KBK Kakaskasen, Edwin Kindangen Mengesahkan
Pelantikan disaksikan Vikep (wakil uskup) Kevikepan Tomohon Pastor Albertus Imbar.
Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pastor Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen Pastor Johanis Pinontoan melantik Badan Pengurus Kaum Bapak Katolik (KBK) Paroki Santo Fransiskus Xaverius Tomohon, pada Pesta Salib Suci, Sabtu (14/9/2019) malam di gereja Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen pada bagian pengumuman misa.
Pelantikan disaksikan Vikep (wakil uskup) Kevikepan Tomohon Pastor Albertus Imbar.
Yang dilantik sebagai ketua KBK ada Jemmy Lala. Ketua Badan Pengurus (BP) KBK Keuskupan Manado Edwin Kindangen lalu mengesahkan ditandai juga dengan pemberian pin.
Chrisnaldus Roring mewakili ketua KBK Kevikepan Tomohon Ferdinand Mono Turang memberikan pataka. Usai itu acara jabat tangan.
Pastor Anis mengatakan semua harus siap menanggung salib. Ia menyebut "in hoc signo vinces" (dengan salib ini engkau akan memperoleh kemenangan)," ujarnya.
Dalam khotbahnya, Pastor Albertus Imbar mengatakan hari ini juga dirayakan empat tahun pemberkatan gereja paroki ini. Gereja itu terkenal dengan banyaknya salib.
"Banyak teman-teman berkelakar dengan bertanya pada Pastor Anis berapa banyak salib di situ. Pastor Anis bilang hitung sendiri," katanya berkelakar.
Gedung gereja ini katanya banyak membuat orang kagum. Gereja ini mengingatkan soal Santo Fransiskus Xaverius yang mengangkat salib saat bermisi.
"Umat cepat mengambil simbol ini. Lalulah jadilah gereja yang unik ini,"katanya.
Pastor Berty sapaan akrab pastor Albertus mengatakan ada orang bertanya mengapa banyak salib? Salib seakan-akan digantung di mana-mana, di rumah, di gereja, di leher, di tangan dan di banyak tempat.
"Mengapa pula masih ada corpus atau tubuh sedangkan Yesus sudah bangkit. Yesus juga mati di kayu salib tapi kenapa ada salib dari besi, alumunium dan emas," katanya
Pastor Berty lalu memberikan cerita bermakna. Itu katanya seperti orang yang bertamu di sebuah rumah.
"Ia melihat seorang gadis cantik dalam figura foto. Lalu pemilik rumah mengatakan ini mamanya usia 20 tahun, sekarang sudah 60 tahun," katanya.
Sang tamu kata Pastor Berty juga melihat foto Nyong Ganteng. Sang pemilik rumah mengatakan itu foto kakeknya saat umur 25 tahun dan sekarang sudah meninggal.
"Lalu sang tamu berkata mengapa harus digantung-gantung lagi. Bukankah mereka sudah tua bahkan sudah meninggal," katanya.