Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Persatuan dan Kerukunan

Bikers Subuhan Manado Dari Masjid Jaga NKRI

Bikers Subuhan Manado adalah wadah bagi anak muda hijrah yang ingin selalu punya suasana

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Handhika Dawangi
Bikers Subuhan Manado dari Masjid Jaga NKRI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru beberapa jam Masjid Al Ihsan Dendengan Dalam Kota Manado ditinggalkan jemaah yang selesai melaksanakan Salat Isya, terdengar suara ramai-ramai. Suara gas mesin yang keluar dari knalpot berbagai jenis sepeda motor.

Sengaja diparkir berjejer di depan masjid. Mesin dimatikan, kunci dicabut, pengendaranya turun. Mereka adalah pemuda-pemuda yang punya hobi sepeda motor yang tak mau melalaikan perintah Allah SWT. Mereka adalah Bikers Subuhan Manado.

Mengenakan celana sunah dan gamis. Tak lupa helem diganti dengan peci. Sebelum masuk ke dalam masjid. Mereka menyucikan diri dengan berwudhu.

Pertama kali dilakukan saat berada dalam masjid adalah salat sunah dua rakaat. Disambung dengan amalan lainnya, mengaji dan berdzikir. Mereka melaksanakan iktikaf atau berdiam diri dalam masjid menunggu waktunya Subuh.

Hal tersebut rutin dilakukan. Setiap hari Sabtu malam atau biasa dikenal dengan malam minggu. Masjid yang didatangi berbeda setiap minggunya sesuai hasil musyawarah. 

Mereka bukan santri, bukan ustaz, atau bahkan penjaga masjid. Pemuda-pemuda ini dulunya suka nongkrong di jalan. Menghabiskan waktu malam minggu dengan berkumpul bersama teman-teman. Semuanya terlewati. Tak hanya beribadah. Pulang pun kadang mereka lupa.

Tetapi sekarang mereka telah hijrah. Telah memindahkan diri mereka dari kebiasaan lama yang tidak baik. Mereka telah mengganti tempat tongkrongan. Dari tepi jalan ke masjid.

Mereka adalah rakyat Indonesia. Dan dari Masjid lah mereka menjaga NKRI. Menjaga Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI). Setelah memperkuat agamanya, ibadahnya, amalannya, maka akan dengan mudah Bikers Subuhan Manado untuk selalu menjaga agar NKRI tetap utuh tanpa konflik.

"Dengan selalu aktif salat di masjid. Aktif melakukan kegiatan di masjid. Maka nantinya bisa menghasilkan jemaah yang kuat dalam arti bukan hanya kuat fisik tetapi juga kuat pemikirannya. Dengan begitu NKRI akan tetap dijaga," ujar Muhammad Yon Ketua Bikers Subuhan Manado, Sabtu (14/09/2019).

Sebagai wadah yang membantu proses hijrah banyak anak muda, Bikers Subuhan Manado juga mempererat tali silaturahmi antar masyarakat. Anggota Bikers Subuhan biasa dipanggil dengan Ketua. Semuanya adalah ketua karena semua anggota Bikers Subuhan Manado adalah pemimpin.

Bikers Subuhan Manado memang benar-benar lebih mempererat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan. Para ketuanya (anggotanya) datang dari berbagai suku, ras dan golongan.

Ada Minahasa, Bantik, Gorontalo, Jawa, Maluku, Makassar, Sanger, dan berbagai suku dan ras lainnya.

Ketua-ketua dari berbagai latar belakang pekerjaan ada di Bikers Subuhan Manado. Pengusaha, pedagang, wiraswasta, satpam, wartawan, tukang ojek, loper koran, barista, tukang bubur, penjual sate, penjual bakso, penjual ikan, pelajar, mahasiswa, polisi, tentara, guru, dosen, pedagang kaki lima, buruh bangunan, hingga yang belum memiliki pekerjaan.

Semuanya dirangkul di Bikers Subuhan Manado. Tidak ada syarat memberatkan. Yang penting hanya salat.

Muhammad Yon Yang Juga Tokoh Pemuda di Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting Kota Manado mengatakan bergabung dengan Bikers Subuhan itu karena memang niat untuk total berhijrah secara menyeluruh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved