Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Diplomasi Papua

Wiranto Sayangkan Media Luar Negeri Banyak Bohongnya soal Papua, TNI tak Sampai 1 persen

Pemberitaan media luar negeri tak sesuai fakta terkait Papua dan Papua Barat. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan

Editor: Aswin_Lumintang
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menko Polhukam Wiranto 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pemberitaan media luar negeri tak sesuai fakta terkait Papua dan Papua Barat. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto‎ merasa geram karena pemberitaan soal Papua dan Papua Barat banyak yang dikemas tidak sesuai fakta.

VIDEO JKWVLOG TAMU DARI PAPUA Trending di YouTube: Perhatian Bapak Presiden Luar Biasa
VIDEO JKWVLOG TAMU DARI PAPUA Trending di YouTube: Perhatian Bapak Presiden Luar Biasa (Screenshot Video)

"Saudara sekalian di luar negeri, saya dapat laporan banyak beredar informasi tidak benar. Terjadi distorsi (ketidaksempuraan atau penyimpangan) informasi," tegas Wiranto, Senin (9/9/2019) di kantornya, Kemenko Polhukam, Jakarta.

Wiranto melanjutkan berita-berita tersebut dikemas dan dikembangkan sehingga tidak lagi memberitakan realita di lapangan.

"Mereka menyebutkan banyak terjadi pelanggaran HAM serta pembunuhan. ‎Seolah berita dikemas dengan betul tapi kenyataannya tidak," ujar Wiranto.

"Jangan sampai informasi ini diterima Komisi Tinggi HAM sebagai kebenaran. Kita sama-sama punya tugas menyampaikan berita yang benar,benar, benar bukan benar-benar palsu," tambah Wiranto.

Baca: Siang Ini, Jokowi Bertemu dengan Tokoh Papua di Istana

Baca: Wiranto Sulit Bedakan Kehadiran Wartawan Asing di Papua dengan Provokator

Terakhir, Wiranto juga mengomentari adanya negara yang mendukung Papua Merdeka dengan referendum.

Wiranto menjelaskan jalan hukum internasional sudah tertutup sehingga referendum ingin merdeka adalah abstrud dan tidak relevan lagi dengan kondisi hukum internasional maupun nasional.

Wartawan asing di Papua

Pasca kerusuhan di Papua dan Papua Barat, empat Warga Negara Australia yang ikut dalam demonstrasi di Sorong dideportasi ke negaranya.

Mahasiswa Papua tari Wasisi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).
Mahasiswa Papua tari Wasisi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). (KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA)

Pemerintah Indonesia melalui Imigrasi dan petugas keamanan masih melakukan pembatasan dan pengawasan pada orang asing khususnya di Papua dan Papua Barat.

"Pengawasan orang asing masih kita lakukan karena keadaan memang membutuhkan kondisi yang terus kita pelihara kondusif," ucap Menteri koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, Senin (9/9/2019) di kantornya Kemenko Polhukam, Jakarta.

Sementara untuk kehadiran wartawan asing, diungkap Wiranto, kini masih dipertimbangkan untuk diberikan kebebasan seperti semula.

"Saya sudah bicara kan sulit membedakan wartawan (asing) dan provokator. Sehingga kita lakukan pembatasan dengan syarat tertentu, tidak sebebas-bebasnya," tegas Wiranto.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved