Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Suami Aniaya Istrinya Karena Ajakan ke Pasar, Dia Menggunakan Besi, Memukul ke Arah Leher

Seorang perempuan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Dia dipukuli suaminya sendiri hingga meninggal dunia. Suaminya melakukan penganiayaan

Sripo/ Resha
Kapolsek Indralaya AKP Bambang Julianto didampingi Kanit Reskrim Ipda Supriadi Gharna, saat menunjukkan tersangka Evid (48) dan barang bukti berupa sebilah besi behel jenis linggis serta buku nikah, di dalam giat ungkap kasus Polsek Indralaya Ogan Ilir, Kamis (5/9/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang perempuan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Dia dipukuli suaminya sendiri hingga meninggal dunia.

Suaminya melakukan penganiayaan dengan menggunakan besi.

Perempuan yang menjadi korban bernama Santi (40).

Setelah melakukan pemukulan, pelaku yang bernama Avid (48) menyerahkan diri ke kepolisian dan mengungkap awal pertengkarannya dengan sang istri.

Dikutip TribunWow.com dari TribunSumsel.com, Kamis (5/9/2019), tindak kekerasan tersebut dilakukan di rumahnya yang berada di Lubuk Sakti, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Tindak kekerasan tersebut terjadi pada Rabu (4/9/2019), sekita pukul 10.30 WIB.

Seusai melakukan tindak kekerasan hingga menghilangkan nyawa istrinya, Avid langsung menyerahkan diri ke pihak berwajib.

Baca: Presiden Joko Widodo Harus Pindah Mobil Saat Melakukan Kunjungan Kerja, Mercedes Benz Mogok

Baca: Bagi Pasangan Suami Istri Lakukan Hal Ini di Pagi Hari Untuk Hilangkan Stres dan Tingkatkan Antibodi

Baca: Ramalan Zodiak Cinta Untuk Jumat 6 September 2019, Cobalah Tidak Mengeluh Tentang Pasanganmu Virgo

Facebook Tribun Manado :

Baca: Ucapan Selamat Pagi Motivasi, Romantis, dan Islami, Tambah Semangat Untuk Semua

Baca: Polisi Menangkap Seorang YouTuber, Membuat Kolase Foto Lawas dan Judul Cenderung Provokatif

Baca: Merasa Terganggu Dengan Aktivitas Renovasi Rumah, Oknum Polisi Todongkan Pistol Kepada Warga

Instagram Tribun Manado :

Avid mengaku pertengkaran bermula saat sang istri mengajaknya untuk pergi ke Pasar Indralaya.

Namun saat Avid mengiyakan, Santi menunda keberangkatan dan ingin pergi saat hari sudah siang.

"Dari pagi dia ngajak, tapi ketika diajak nanti saja. Siang saja dia bilang. Jadi mana yang benar kau ini ku bilang, jadi ribut," ujar Evid menirukan ucapannya waktu itu, Kamis (5/9/2019).

Avid pun kesal dengan sang istri dan langsung mengambil sebuah besi, yang disimpannya di dalam mobil.

Dengan menggunakan besi itu, Avid naik ke lantai dua di rumah panggungnya, dan mengancam Santi.

Santi yang diancam tidak merasa takut dan langsung marah pada Avid.

Avid yang tidak terima langsung memukulkan besi yang dibawa ke kepala dan leher Santi.

Seketika itu juga, Santi tewas dalam kondisi terduduk di kursi tamu.

Korban pun sempat dilarikan ke rumah sakit utuk mendapatkan pertolongan.

Namun sayang nyawa Santi tidak tertolong setelah mendapat luka di kepala dan leher.

Pihak kepolisian pun mengetahui kejadian tersebut, setelah adanya laporan dari warga sekitar.

"Kami langsung mengecek TKP (tempat kejadian perkara) dimana penganiayaan itu terjadi, di Desa Lubuk Sakti Kecamatan Indralaya," ucap Kapolsek Indralaya AKP Bambang Julianto, Kamis (5/9/2019).

Di TKP polisi menemukan besi yang berukuran kurang lebih 1,5 meter.

Besi tersebut diduga digunakan pelaku untuk memukul kepala Santi hingga tewas.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (5/9/2019), selain itu polisi juga menemukan sejumlah uang yang terkena noda darah di lantai rumah, dan ditemukan juga sebuah korek api gas.

Jika pelaku menyebutkan motif cekcok karena masalah pergi ke pasar, pernyataan berbeda disampaikan oleh AKP Bambang Juliantono.

Bambang Julianto menduga penganiayaan dilakukan karena pelaku merasa cemburu.

“Pelaku cemburu dan menuduh istrinya Santi menjalin hubungan dengan orang lain,” ucap Bambang Julianto, Rabu (4/9/2019).

Dikutip TribunWow.com dari Sripoku.com, Kamis (5/9/2019), para tetangga menyebut pasangan suami istri tersebut memang sering beradu mulut.

Namun para tetangga enggan untuk memberikan teguran, karena tidak ingin ikut campur masalah rumah tangga orang lain.

"Kami tak berani kalau mereka sudah bertengkar, kan masalah rumah tangga mereka," ujar Yus'a (50), tetangga korban.

Sedangkan keluarga korban yang mengetahui alasan E melakukan tindak pembunuhan merasa tidak percaya.

Paman korban yang bernama Siswanto (50) menyebut Santi dan E selalu bersama-sama baik di rumah ataupun saat berjualan di Pasar Indralaya.

"Jadi darimana selingkuhnya itu?," ucap Siswanto, Rabu (4/9/2019).

Bahkan Siswanto menyebut bahwa, pasangan tersebut memang selalu bertengakar.

Alasan pertengkaran pun selalu terkesan dicari-cari dari perselingkuhan hingga alasan lain.

"Mereka sudah pernah kejadian seperti ini. Bahkan tersangka sering ribut dengan korban, dan sering mengancam. Kita beranggapan ancaman itu hal yang biasa," ucap Siswanto.

Atas perbuatannya, Avid dijerat Pasal 44 ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Pelaku pun akan mendapat hukuman maksimal 15 tahun penjara. (TribunWow.com/Ami)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Suami Pukuli Istri hingga Tewas, Pelaku Ungkap Awal Pertengkaran hingga Berikan Ancaman

Subscribe Youtube Channel Tribun Manado :

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved