News
(VIDEO) Kisah Anak Petani yang Berjuang hingga Lolos Taruna Akmil, Mendaftar Mulai Tahun 2016
Fadlul Rohman merupakan anak seorang Petani jeruk tunggu musim. Sebelum menjadi Taruna Akmil, Ia sempat mengalami beberapa kali kegagalan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Fadlul Rohman lolos Taruna Akmil memang penuh perjuangan dan cukup mencuri perhatian
Kisah haru dan inspiratif dialami pemuda bernama Fadlul Rohman, anak petani yang baru saja lolos jadi Taruna Akademi Militer (Akmil)
Adapun video yang menampakkan Fadlul Rohman berhadapan langsung dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto pada sesi Penilaian Panitia Penentu Akhir (Pantukhir) saat sidang terpusat Akademi Militer.
Dilansir dari akun instagram resmi TNI AD, tercantum keterangan pemuda bernama Fadlul Rohman tersebut lahir pada 10 april 1998 dan merupakan anak ke-8 dari 9 bersaudara.
Selain itu, Fadlul Rohman merupakan anak seorang Petani jeruk tunggu musim.
Sebelum menjadi Taruna Akmil, Fadlul Rohman ternyata sempat mengalami beberapa kali kegagalan.
Menjadi seorang TNI merupakan cita-cita yang sangat didambakan Fadlul Rohman.
Ia yang merupakan lulusan MAN 2 Banyuwangi tahun 2016, kesehariannya adalah membantu orangtuanya mencangkul di sawah.
Kisah Fadlul Rohman ini juga diulas dalam video yang diunggah channel youtube TNI AD.
Setelah dinyatakan lulus dari sekolahnya pada 2016, Fadlul Rohman langsung mendaftar Akademi Militer (Akmil) di Kodam V Brawijaya.
Namun, kala itu Fadlul Rohman gagal di tingkat Sub Panda tanpa keterangan.
Adapun Fadlul Rohman juga gagal lagi ketika mendaftar Caba TNI AD di tingkat Sub Panda pada tahun yang sama.
Sebelum mengulangi perjuangannya, Fadlul Rohman mengaku pernah bekerja di salah satu apotek di Banyuwangi sebagai asisten apoteker.
Adapun Fadlul Rohman sempat berniat untuk kuliah, namun karena tak punya biaya, ia harus mengubur dalam-dalam keinginannya untuk kuliah.
Pada tahun 2017, Fadlul Rohman kembali mencoba mendaftar Akademi Militer (Akmil) dan kali ini pun harus gagal pada tingkat Sub Panda.
Baca: Ini Tarif Baru Grab dan Gojek, Berlaku Mulai Tanggal 2 September 2019
Baca: Fakta Adam, Gembong Narkoba yang Ternyata Crazy Rich Batam, Berlimpah Harta Rp 12,5 T di 14 Negara
Baca: Seorang Lelaki Mengaku Telah Nikahi Kuntilanak dan Singgung Soal Tumbal Hingga Ditemukan Tewas
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Di tahun yang sama, Fadlul Rohman kembali mencoba Caba TNI AD namun harus gagal juga di tingkat Parade.
Tak mau menyerah, Fadlul Rohman kembali mendaftar sebagai Taruna AAU dan Caba TNI AU pada tahun 2017 namun lagi-lagi gagal.
Karena keterbatasan biaya, pada tahun 2018 Fadlul Rohman disarankan untuk ikut kakak nya yang berprofesi sebagai prajurit TNI berpangkat sersan dua di Jakarta.
Pada tahun 2018, Fadlul Rohman mendaftar Akmil dan AAU secara bersamaan dan sampai ke tingkat Panda.
Kemudian ia harus memilih salah satu. Fadlul Rohman pun memutuskan untuk memilih Akmil namun harus kandas ditingkat Panda.
Kemudian, pada tahun 2019 Fadlul Rohman kembali mengulangi perjuangan nya.
Dan kali ini ia berhasil mendapat ranking satu di tingkat Sub Panda dan Panda dikarenakan nilai Jasmani/Samapta nya yang bagus.

Pada kesempatan terakhirnya, Fadlul Rohman pun dinyatakan lolos sebagai Taruna Akademi Militer (Akmil).
Adapun Fadlul Rohman juga menyampaikan keinginan nya menjadi prajurit Korps Baret Merah atau Kopassus saat diwawancara Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kamu ingin jadi apa nanti?", tanya Panglima TNI, Hadi Tjahjanto.
"Siap, Kopassus", jawab Fadlul Rohman.
Kemudian Panglima TNI Hadi Tjahjanto bertanya lagi tentang cita-cita Fadlul.
"Sudah jadi tentara, apa sekarang cita-cita kamu," Tanya Hadi Tjahjanto.
"Siap, membanggakan orangtua," jawab Fadlul Rohman.
Berikut videonya:
Sebelumnya, kisah tak kalah haru juga dialami Yusuf Maulana Abdullah, anak tukang ojek yang baru saja lulus dari Akademi Militer (Akmil) tingkat IV tahun 2019.
Awalnya, Yusuf Maulana Abdullah hanya ingin menjadi bintara yang menurutnya sudah bisa membahagiakan orangtua.
Tapi nasib berkata lain, Yusuf yang memiliki nilai terlalu bagus malah dialihkan ke sekolah perwira.
Keinginan Yusuf menjadi tentara berawal saat melihat kerja keras ayahnya, Anda Sunarto yang seorang tukang ojek.
Yusuf mengaku prihatin melihat sang ayah yang bekerja keras setiap hari.
Dulu setiap pulang sekolah, Yusuf Maulana kerap mampir ke tempat ayahnya mangkal.
Ia melihat sang ayah kerap mengejar penumpang untuk mencari nafkah.
"Kalau saya pulang sekolah, saya mampir ke tempat bapak saya 'Ya Allah bapak saya kejar-kejar cari penumpang', dari situ saya nekat pasti bisa saya masuk (TNI), apa pun saya mau," ujarnya.
Hal itu membuat Yusuf semakin termotivasi untuk daftar TNI.
Mulanya, ia daftar Tamtama TNI AL.
Kala itu, ia tak berpikir panjang, tekadnya cuma satu, yakni menjadi anggota TNI.
Pada 2015, itu langsung daftar TNI AL.
Kala itu, usianya merupakan batas akhir dari pendaftaran Tamtama TNI AL.
"Pada 2015 saya daftar Tamtama AL dengan pikiran umur saya udah terakhir, ya udah lah yang penting jadi tentara yang bisa bahagian bapak dan mama juga. ya udah saya tekad apa pun hasilnya saya terima," katanya.
Ditolak masuk pendidikan Tamtama TNI AL karena nilainya terlalu tinggi, hidupnya justru bak ketiban durian runtuh.
Yusuf bernasib mujur karena mendapatkan tawaran untuk daftar menjadi taruna.
Akhirnya, Yusuf pun tak menyia-nyiakan kesempatan.
"Tapi Allah berkehendak lain, tamtama enggak boleh, jadinya taruna," kata Yusuf Maulana.

Namun, berjalannya pendidikan Yusuf di Akmil, ia justru harus menelan kenyataan pahit.
Sang ibu yang sempat sakit sebelum ia daftar jadi taruna meninggal dunia.
Ibunya meninggal ketika Yusuf mengenyam pendidikan pada tingkat tiga.
Pada waktu ibunya menghembuskan napas terakhir, ia tengah bersiap akan latihan.
Yusuf tak tahu apa-apa soal meninggalnya sang ibu.
Ayahnya sengaja tak memberi tahu anaknya yang sibuk latihan.
"Mama meninggal waktu saya tingkat tiga, pas mau latihan luar, bapak enggak ngasih tau, malah ngasih taunya ke orang lain," kata Yusuf.
Walaupun begitu, sang ayah memiliki alasan tersendiri.
Anda Sunarto bercerita, sebenarnya Yusuf sempat menengok istrinya saat di rumah sakit.
Setelah itu, ia pun tak memberikan kabar duka kepada anaknya terkait istrinya.
"Sempat ke RS dia nengok dulu, tak lama seminggu kemudian saya enggak kasih kabar barang kali di sini lagi dinas atau latihan," katanya.
Ia mengaku, tak tega harus menyampaikan kabar duka pada sang anak.
Sebenarnya ia sedih kehilangan sang istri saat Yusuf masih melakukan pendidikan, belum lulus dari Akmil.
"Enggak tega, enggak apa-apa lah ini mah urusan Allah, saya juga udah berusaha sekuat tenaga, tapi ya namanya kehendak Allah kan enggak tahu. Saya juga sedih juga, dia juga belum lulus, mama udah enggak ada," katanya terlihat sedih.
Kemudian, Yusuf pun masih ingat saat-saat mengetahui kabar duka ibunya.
Kala itu, ia mendapatkan chat WhatsApp dari anggota keluarganya yang lain.
"Masih ingat dulu, pas ngecek hp ada WA keluarga yang nge-chat, 'ibu, ibunya Yusuf udah enggak ada'," cerita Yusuf.
Membaca kabar mengejutkan itu, ia langsung diam.
Dalam hatinya, Yusuf bertanya mengapa sang bapak tak memberi tahunya.
"Saya langsung diem kenapa bapak enggak bilang. Langsung pulang ke paviliun langsung telepon bapak," ujarnya.
Melalui sambungan telepon, ia bertanya kepada ayahnya soal kebenaran ibunya meninggal.
"Kenapa Bapak enggak bilang," kata Yusuf pada ayahnya saat itu.
"Ya mau bilang sama siapa Nak," ucap Yusuf menirukan jawaban sang ayah.
Kemudian, Yusuf pun langsung bergegas pulang ke rumahnya.
Di makam ibunya, ia hanya bisa diam, nangis pun tak bisa.
"Pas pulang ke rumah saya langsung diem di makamnya mama. itu pun enggak nangis, mungkin Yusuf udah ikhlas," kata Yusuf.
Kini, Yusuf Maulana pun mempersembahkan kelulusannya dari Akmil untuk sang ibu yang telah tiada.
Ayahnya pun bersyukur, sambil menangis dan memeluk putranya, Anda Sunarto mendoakan kesuksesan anaknya.
"Semoga perjalanannya lancar ya Nak," katanya kepada Yusuf.
Lihat video:
Artikel ini telah tayang di surya.co.id
Baca: Klasemen Bundesliga 2019-2020 Berubah Total Menyusul Hasil yang Didapatkan Trio Bayern
Baca: Hasil Liga Italia - Juventus Menang Dalam Pertandingan Gila-gilaan Lawan Napoli
Baca: De Gea Dihujani Kritik Lantaran Kebobolan Gol dengan Mudah Saat Lawan Southampton
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV