Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lifestyle

Bagaimana Menjadi Orang yang Bahagia Dalam Hidup?

Darrin McMahon dalam bukunya yang berjudul "Happiness: A History" mengatakan, "Kita hidup dalam budaya yang hanya terobsesi dengan kebahagiaan."

Editor: Finneke Wolajan
THINKSTOCK.COM
Ilustrasi Bahagia 

Menurutnya, orang bisa berbahagia dengan caranya masing-masing.

3. Tidak memahami rentang kebahagiaan diri

Awalnya, para peneliti di bidang psikologi positif berpendapat, orang-orang memiliki satu titik target kebahagiaan yang ada sejak lahir.

"Namun, kebahagiaan juga bisa dipengaruhi faktor genetik dan faktor lain yang bisa berubah," kata psikolog Ed Diener.

Tak hanya fokus pada satu hal, setiap orang memiliki rentang kebahagiaan masing-masing.

Psikolog dari University of Pennsylvania, Martin Sleigman, juga mengatakan kebahagiaan dapat dipelajari, tidak peduli apapun titik target kebahagiaan kita.

Jika kebahagiaan diukur pada skala nol hingga 100, setiap orang memiliki nilai yang bervariasi.

Jadi siapa pun dan kapapun, kita juga bisa memiliki nilai kebahagiaan tertinggi dalam hidup.

Ketika memahami rentang kebahagiaan diri, kita akan tetap merasa terpenuhi dan bahagia.

Cara mendatangkan kebahagiaan

- Cari kepuasan

Menurut Sleigman, kebahagiaan bukan hanya perasaan positif yang kita inginkan.

Kita berhak memiliki perasana positif.

Dengan kata lain, kita ingin agar kebahagiaan diri terpenuhi melalui prestasi dan hal-hal lain yang telah kita lakukan dengan sungguh-sungguh.

" Kebahagiaan cenderung datang dari kondisi yang seringkali sulit,agar kita merasa puas dengan apa yang terjadi dalam hidup," ucap Lybomirsky.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved