Kerusuhan di Deiyai Papua
Kerusuhan di Deiyai Papua, TNI Ungkap Kronologi saat Massa Serang Aparat Dengan Panah dan Parang
Anggota TNI tewas kepalanya dipanah di Deiyai Papua, dan terungkap identitas anggota TNI gugur di Kabupaten Deiyai Papua.
Kedua kelompok tersebut sekarang sudah sulit menghasut masyarakat Papua setelah pemerintah membangun berbagai infrastrutur.
"Pembangunan yang masif di Papua itu maka kecemasan yang dihadapi oleh mereka (dua poros) adalah dia tidak bisa lagi membohongi rakyat. Dia tidak bisa lagi membohongi dunia luar bahwa Papua itu begini, begini," papar Moeldoko.
Menurut Moeldoko, penanganan aparat kepolisian dan TNI akan dilakukan secara terukur dan tidak secara emosional yang akhirnya bertindak tidak terkontrol.
"Karena kalau kita ikut larut dalam emosi, maka langkah tindakan menjadi tidak terkontrol. Memang sengaja diprovokasi untuk itu, tujuannya apa, agar kami melakukan tindakan. Apalagi angkatan bersenjata seperti TNI atau Polri itu sangat diharapkan. Ada korban baru digulirkan," papar Moeldoko.
Sebelumnya mengutip Kompas.com, diberitakan kontak senjata terjadi di wilayah Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019). Satu prajurit TNI AD dikabarkan tewas sementara dua anggota Polri terluka.
Anggota TNI AD meninggal akibat terkena panah, demikian pula dua anggota Polri yang berasal dari Brimob dan dalmas.
Dalam insiden tersebut dilaporkan satu pucuk senjata milik TNI-AD hilang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca: Strategi Khusus Malaysia untuk Hadapi Tekanan Suporter Indonesia
Baca: Vandalisme dan Serangan Bernada Rasial Kepada Paul Pogba, Diancam Segera Tinggalkan Man United
Baca: Teman-teman Cristiano Ronaldo Ini Pengangguran Pada Bursa Transfer Musim Panas
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV