Torang Kanal
Tak Hanya Cantik, 'Si Kembar' Natalia Kirojan dan Christi Kirojan Mantap Jalani Profesi Guru
Seperti mempunyai teman hidup, Natalia mengaku sangat bersyukur mempunyai saudara kembar.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Yeshinta Sumampouw
TRIBUNMANADO.CO.ID - Memiliki saudara kembar punya kesan tersendiri bagi beberapa orang.
Seperti dirasakan Natalia Angelina Kirojan dan Christi Angelita Kirojan , dua wanita kembar asal Minahasa , Sulawesi Utara.
Seperti mempunyai teman hidup, Natalia mengaku sangat bersyukur mempunyai saudara kembar .
Ketika dihubungi Tribun Manado, Selasa (27/8/2019), Natalia mengungkap pengalaman memiliki kembaran sejak kecil.
Sejak kecil, Natalia dan Christi sering kompak memakai baju yang sama .
"Tapi sekarang sudah jarang karena malu," ungkapnya.

Saking miripnya, guru di SD GMIM 3 Tondano ini mengaku sering susah dibedakan dengan kembarannya.
"Kalau yang bingung banyak, tapi kalau orang-orang terdekat sudah bisa membedakan kami," ujarnya.
Baca: Ulang Tahun, Luna Maya Dapat Kado Topi Mewah Seharga Rp 12,5 Juta dari Sosok Misterius, Siapa?
Baca: Maia Estianty Sebut Irwan Suami Terbaik di Dunia, Ari Lasso Sampai Batuk, Sindir Ahmad Dhani?
Baca: Ternyata Sebelum Iqbaal Ramadhan, Hanung Incar Aktor Ini Untuk Jadi Minke di Film Bumi Manusia
Bak kakak-adik pada umumnya, Natalia dan Christi pun sering tak akur dan bertengkar.
"Paling banyak berdebat soal hal kecil, tapi kita juga sering berbagi cerita kalau ada masalah," ungkapnya.

Bukan hanya kembar identik, tapi pekerjaan keduanya pun sama yakni Guru.
Natalia Angelina Kirojan adalah Guru SD GMIM 3 Tondano.
Sedangkan Christi Angelita Kirojan mengajar di SD Faith Baptist Tondano.

Pengalaman Menjadi Guru SD

Butuh kesabaran ekstra bagi seorang guru, apalagi jika dirinya mengajar di tingkatan Sekolah Dasar (SD).
Inilah yang diungkapkan oleh Natalia Angelina Kirojan, ketika dihubungi TribunManado.co.id, Jumat (28/06/2019).
Gadis asal Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara yang setiap harinya mengajar di SD GMIM 3 Tondano ini, mengaku jika profesi guru SD sama halnya dengan melatih kesabaran.
"Karena di umur 5 tahun sampai 6 tahun, anak-anak sedang ada di masa bandel-bandelnya.
"Jadi memang butuh kesabaran ekstra," ujar dirinya.
Meski begitu, wanita yang punya hobi menonton drama Korea ini tetap bangga dengan profesinya.
"Bangga, karena kami bisa mengajarkan hal-hal yang baik sejak usia dini.
"Apalagi kita tahu bahwa pembentukan karakter seorang manusia sangat bergantung pada pendidikan usia dini," ucap dia.
Pemilik zodiak Sagitarius ini berharap, ke depannya anak-anak yang menjadi murid di sekolahnya bisa tumbuh dan terus membanggakan orang tua, serta semua keluarganya.
"Sebagai guru kami tentu berharap yang terbaik bagi mereka.
"Karena keberhasilan mereka sama halnya dengan keberhasilan kami sebagai tenaga pengajar.
"Jadi doa yang terbaik buat mereka," pungkas dia. (TribunManado.co.id/Nie)
Tonton dan Subscribe Kanal YouTube Tribun ManadoTV