Viral Medsos
VIDEO Prank Polisi Tampar dan Tendang Anggota TNI Seusai Upacara 17 Agustus
perwira polisi tersebut menendang anggotanya di perut hingga terjatuh. Dia pun menenang anggota anggota TNI di perut hingga mundur di bagian belakang
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Video prank polisi tampar dan tendang anggota Polri dan TNI Seusai Upacara 17 Agustus menjadi viral di media sosial.
Sebuah video yang memperlihatkan seorang perwira polisi sedang menampar dan menendang seorang polisi dan anggota TNI setelah upacara 17 Agustus jadi viral.
Video itu beredar di WhatsApp dan tak diketahui kapan video tersebut direkam dan belum diketahui lokasi kejadiannya.
Dalam video berdurasi 05.35 menit tersebut, tampak seorang perwira polisi berpangkat Ipda mengumpulkan anggota paskibra di tengah lapangan disaksikan banyak warga.
Di depannya, ada dua anggota paskibra, di baris kedua seorang anggota TNI dan anggota polisi.
Di bagian paling belakang, ada puluan anggota paskibraka yang mengenakan seragam.
Baca: VINA GARUT - 1 Wanita Main Keluar Masuk dengan 3 Pria, Polisi Temukan 50 Video hingga Fakta Baru
Baca: VIRAL, Video Dewasa Mahasiswi PTN di Yogyajarta Tersebar di WA, Sang Pacar Juga Sebar Foto Beradegan
Baca: VIRAL Guru Cantik Dapat 15 Surat Cinta dari Muridnya: Para Siswa Mencintai dan Menyukai Saya
BERITA POPULER:
Baca: Bidan Bongkar Kedok Oknum PNS: Sudah Tiduri 50 Wanita, Ingin Pisah Tapi Anak Ancam Bunuh Diri
Baca: Sosok Mutia Ayu, Pedangdut yang Menikah dengan Glenn Fredly: Instruktur Senam & Jago Voli
Baca: VIRAL VIDEO Perwira Polisi Tampar dan Tendang Anggota Polri -TNI, Ternyata Perayaan HUT
Mereka tampak bersikap sempurna di hadapan sang perwira polisi tersebut.
Sang perwira polisi yang mengenakan pakaian dinas upacara tersebut terdengar memarahi anggota Paskibraka, Polisi dan anggota TNI di depannya.
Dia melarang mereka tertawa dan sambil memegang saku celana mendekati seorang polisi dan anggota TNI dan memarahi mereka. Keduanya hanya menjawab: Siap.
Perwira Polri tersebut lalu terlihat menampar dua keduanya.
Tak hanya sampai disitu, sang perwira polisi tersebut menendang anggotanya di perut hingga terjatuh.
Dia pun menenang anggota anggota TNI di perut hingga mundur di bagian belakang barisan.
Kendati ditendang, anggota Polri dan TNI tersebut tetap kembali ke barisan semula.
Perwira polisi tersebut memarahi barisan paskibra di bagian belakang yang menangis dan teriak: Jangan ada yang nangis.
Terdengar dia mencari seseorang.Tak lama kemudian muncul anggota TNI lalu bertanya: ada apa ini Ndan?
Sang perwira tersebut menunjuk dua anggota TNI yang sedang push up di tanah.
Tak lama kemudian, yang tentara yang baru datang tampak seolah mengayunkan tangannya hendak meninju tapi tak sampai. Mereka pun bergulat tapi tak jatuh.
Mereka pun dilerai angggota Polri dan TNI yang hadir, terdengar teriakan warga yang menyaksikan.
Para anggota Paskibraka pun berpelukan dan menangis. Tak berapa lama terdengar lagu selamat ulang tahun yang diputar dipengeras suara.
Warga pun berteriak kegirangan menyanyikan lagu tersebut, para anggota paskibraka berloncat-loncat
Sedangkan anggota TNI Polri tampak berpelukan dan larut dalam perayaan ulang tahun tersebut.
Ternyata kejadian tersebut direncanakan untuk merayakan HUT seorang pejabat pemerintah setempat yang mengenakan seragam putih.
Mereka pun tiup lilin dan membagikan kue dan bergembira bersama diakhri video.
===Update Konfirmasi========
Video Dipotong
Sayang, video tersebut dipotong hingga terkesan benar-benar terjadi perselisihan dan perkelahian antara anggota Polri dan TNI.
Padahal video itu diakhiri dengan kegembiraan semua peserta upacara.
Video yang telah dipotong itu dengan cepat menyebar hingga menjadi viral di media sosial.
Dalam video itu, Kapolsubsektor Atu Lintang, Ipda Feri, seolah sedang memarahi pelatih paskibraka Kopda Juliadi serta seorang anggota Polsubsektor, Bripda Arami Rudi Ara.
Dalam skenarionya, Ipda Feri, merasa kecewa terhadap pelaksanaan Paskibraka di Atu Lintang, sehingga menuangkan kekesalannya dengan cara memarahi pelatih Paskibraka.
Dalam video tersebut, sempat terjadi kekerasan fisik yang skenarionya memang sudah sejak awal disepakati kedua belah pihak.
Padahal di akhir video menunjukan kegembiraan masyarakat, anggota paskibraka dan TNI Polri yang merayakan ulang tahun seorang camat.
Tonton Videonya:
Fakta Sebenarnya
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Hairajadi menjelasakan video keributan antara personel polisi dan TNI di Atu Lintang merupakan video prank.
“Hari ini, kami menyampaikan klarifikasi bahwa video tersebut, hanya gurauan atau prank yang skenarionya sudah diatur sejak awal,” kata Hairajadi kepada Serambinews.com, Selasa (20/8/2019)
Disebutkan, keributan yang terjadi tersebut, hanya bertujuan untuk memberikan kejutan atau surprise kepada Camat Atu Lintang, Hermansyah yang sedang berulang tahun.
“Aksi itu, hanya sekedar main-main atau hiburan. Kan kita bisa lihat dan dengar, setelah terjadi keributan terdengar suara musik dengan lagu selamat ulang tahun,” sebutnya.
Makanya, lanjut Kapolres Aceh Tengah ini, pihaknya merasa perlu menyampaikan klarifikasi terkait dengan video tersebut, agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
Apalagi, bila video disebarkan tidak sampai tuntas sehingga berpotensi memunculkan persepsi tidak baik di masyarakat.
“Kami tegaskan kembali, bahwa itu bukan keributan sebenarnya. Hanya sebatas prank,” lanjut Hairajadi.
Hal senada disampaikan oleh Dandim 0106/Aceh Tengah, Letkol Inf Hendry Widodo.
Menurutnya aksi tersebut, merupakan hanya sebatas gurauan atau prank yang sudah disepakati di awal.
Tetapi bisa berpontesi menimbulkan masalah, jika penyebaran video tidak ditayangkan secara lengkap.
“Intinya, kegiatan ini hanya untuk memberi kejutan kepada pak camat, seperti apa yang sudah disampaikan Bapak Kapolres, bahwa kejadian ini, hanya sebatas gurauan atau prank. Tapi, kami perlu meluruskan, agar tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dengan cara menyebarkan video sepotong-sepotong,” tegas Hendry Widodo.
Camat Atu Lintang, Hermansyah ketika dimintai tanggapannya menyebutkan, keributan yang terjadi antara personel TNI dan polisi, hanya sebatas aksi drama yang sudah diatur skenarionya dengan tujuan untuk memberikan hiburan.
“Bisa dibilang, hiburan untuk melepaskan lelah, setelah satu bulan lebih latihan mempersiapkan upacara peringatan ke- 74 HUT RI. Jadi, dibuat drama seperti ini,” kata Hermansyah.
Hermansyah mengharapkan, agar video prank tersebut, tidak digunakan untuk hal-hal negatif karena awal dibuatnya video itu, hanya sebatas untuk hiburan atau gurauan yang dilakukan oleh anggota polisi dan polisi.
“Mudah-mudahan, masalah ini, bisa segera selesai karena keributan yang terjadi memang hanya sebatas prank. Di sisi lain, kami mengaspresiasi kerja keras semua pihak dalam menyukseskan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Kecamatan Atu Lintang,” pungkasnya. (*)
Catatan: Artikel ini sudah mengalami perubahan dan penambahan pada bagian konfrimasi
Tonton video menarik:
#VIDEO Prank Polisi Tampar dan Tendang Anggota TNI Seusai Upacara 17 Agustus
