Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penyerangan Polsek

Terduga Teroris yang Menyerang Polisi Berjualan Makaroni Goreng, Aktivitasnya Tak Dicurigai Warga

Pelaku sehari-hari berjualan sempol dan makaroni goreng rentengan di warung-warung sekitar Sidosermo, Surabaya.

Kolase Tribun Manado/Foto dari berbagai sumber
Pelaku Penyerangan Polisi Dikenal Sebagai Penjual Makaroni Goreng 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang terduga teroris menyerang anggota Polsek Wonokromo Surabaya yang sedang bertugas Sabtu (17/8/2019) sore.

Imam Mustofa (31), pelaku penyerangan polisi Polsek Wonokromo Surabaya, warga Sidosermo IV Gang I No 10 A, dikenal tertutup.

Oleh warga, Imam Mustofa lebih dikenal disapa Ali.

Pelaku sehari-hari berjualan sempol dan makaroni goreng rentengan di warung-warung sekitar Sidosermo, Surabaya.

"Tinggalnya lima tahun sama istri dan tiga anaknya.

Jualan sempol, makaroni," kata Ketua RT III Sidosermo, Ainun Arif (43), Sabtu (17/8/2019).

Ainun mengaku Ali sebagai sosok warga yang tertutup.

Baca: Naskah Lengkap Pidato Kedua Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI 2019, Singgung Pemindahan Ibu Kota

Baca: Naskah Lengkap Pidato Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI 2019

Baca: 3 Polisi Terbakar saat Amankan Demo, Terekam Aksi Pelaku Penyiram Bensin, 15 Mahasiswa Diamankan

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

Tidak ada kecurigaan terkait aktivitas sehari-hari dari bapak tiga anak tersebut.

Saat acara-acara kampung, Ainun memastikan Ali tidak hadir di tengah warga.

"Tertutup orangnya, kesehariannya biasa tidak ada yang mencurigakan.

Setahu saya hanya menyiapkan jualannya.

Kalau ada acara tidak hadir, setahu saya tidak hadir," kata dia.

Sebelumnya, Ali atau Imam Mustofa menyerang polisi.

Dia membacok menggunakan celurit di bagian kepala, tangan dan pipi dan satu polisi lain mengalami lebam.

Penyerangan dilakukan saat pelaku berpura-pura melapor di SPKT Polsek Wonokromo.

Baca: Ungkapan Penembak Jitu Sniper Gagal Tembak Mati Presiden Soekarno saat Salat, Ini Penyebabnya

Baca: Sepatu Impian yang Tak Pernah Terbeli, Bung Hatta Simpan Guntingan Iklan hingga Akhir Hayat

Baca: Jadwal Pekan ke-15 Liga 1, Persib Tandang ke Markas PSM, Persebaya Main di Lampung

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Kronologis

Seorang terduga teroris menyerang anggota Polsek WonokromoSurabaya yang sedang bertugas Sabtu (17/8/2019) sore.

Seorang polisi bernama Aiptu Agus Sumarsono mengalami luka akibat sabetan senjata tajam dalam peristiwa tersebut.

Kronologis penyerangan yang dihimpun dari Polrestabes Surabaya menyebutkan, awalnya pelaku tiba-tiba masuk ruang SPKT Polsek Wonokromo pukul 16.45 WIB.

Pelaku lalu diterima oleh petugas piket Aiptu Agus Sumarsonokarena mengaku akan membuat laporan.

Saat polisi piket sedang menyiapkan berkas laporan, pelaku langsung menyerang dengan senjata tajam.

Akibat serangan pelaku, Aiptu Agus Sumarsono mengalami luka di tangan, kepala dan pipi bagian kiri.

Karena diserang secara tiba-tiba, Aiptu Agus Sumarsono lantas meminta pertolongan kepada anggota lainnya.

Barang bukti yang dibawa pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Sabtu (17/08/2019)
Barang bukti yang dibawa pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Sabtu (17/08/2019) (TribunJatim.com/Nur Ika Anisa)

Mendengar teriakan Aiptu Agus, anggota satuan reskrim polsek setempat datang menolong dan sempat memberikan tembakan.

Pelaku kemudian dapat dilumpuhkan.

"Pelaku saat ini diperiksa oleh tim Densus 88 karena karena diduga kuat anggota jaringan pelaku terorisme," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho, di Mapolsek Wonokromo.

Baca: Upacara Penurunan Bendera Sukses, Paskibraka Berjibaku Dengan Kondisi Lapangan Licin Usai Hujan

Diduga Simpatisan ISIS

Pelaku penyerangan polisi Polsek Wonokromo, IM (30), diduga simpatisan ISIS.

Polisi menyebut menemukan barang bukti beberapa senjata, makanan ringan dan kertas dengan cetakan lambang.

Polisi menggeledah rumah kos pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Imam Mustofa (31) di Sidosermo VI Gang I No 10A Wonokromo, Surabaya.
Polisi menggeledah rumah kos pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Imam Mustofa (31) di Sidosermo VI Gang I No 10A Wonokromo, Surabaya. (TribunJatim.com/Nur Ika Anisa)

"Sajam, celurit, ada ketapel, ada anak ketapel, air soft gun, ada lambang tertentu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Polsek Wonokromo, Sabtu (18/7/2019) seperti dikutip dari Surya.id.

"Iya begitulah (lambang ISIS)," tambah dia.

Barung mengatakan, ada dugaan motif jihad yang dilakukan oleh pelaku.

"Sementara diduga yang bersangkutan melakukan amaliyah," kata dia.

Saat ini pelaku masih diamankan detasemen 88 Mabes Polri.

"Dibawa oleh detasemen 88 Mabes Polri dilakukannya masih bisa bergerak dan kita lakukan pengambangan itu.

Nanti pasti ada pengembangan," kata Barung.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca: Hasil Lengkap Liga Spanyol, Barcelona di Zona Degradasi, Real Madrid di Puncak Klasemen

Baca: Kadispora Manado Apresiasi Paskibraka yang Telah Selesaikan Tugas dengan Baik

Baca: Tolak Tunduk Kepada NKRI, Istri Panglima Teroris Poso Tak Dapat Remisi

SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved