Sejarah Indonesia
Tangis Soekarno Saat Penandatanganan SK Hukuman Mati Sang Sahabat, Pimpinan Pemberontak DI/TII
Pada awal berdirinya Republik Indonesia dan Ideologi Pancasila, diwarnai dengan pemberontakan dari golongan-golongan yang berseberangan pendapat.
Tapi kehadiran pasukan Linud 328 ternyata diketahui sehingga para pengawal Kartosuwiryo melepaskan tembakan terlebih dahulu.
Baku tembak sengit pun pecah dan gerombolan Kartosuwiryo akhirya terdesak.
Tiba-tiba dari arah persembunyian gerombolan Kartosuwiryo muncul seseorang yang berteriak sambil mengangkat tangan dan minta tembak menembak dihentikan.
Melihat para pengawal Kartosuwiryo menyerah, tanpa menghilangkan kewaspadaan, personel Linud 328 maju untuk melucuti senjata mereka dan sekaligus menangkap Kartosuwiryo yang sedang terbaring dalam tenda daruratnya.
Tertangkapnya Kartosuwiryo merupakan puncak prestasi bagi Yonif Linud 328 dalam rangka menumpas DI/TII sekaligus mengakhiri aksi pemberontakan yang berlangsung cukup lama itu.
Menyerahnya Kartosuwiryo kemudian diikuti oleh menyerahnya sisa-sisa pengikutnya yag kadang masih membuat onar.
Kartosuwiryo yang sebenarnya dikenal baik oleh Presiden Soekarno karena sama-sama pejuang kemerdekaan itu akhirnya diadili dan dijatuhi hukuman mati pada 5 September 1962.
Ketika menandatangani surat keputusan untuk menghukum mati Kartosuwiryo, Bung Karno sempat menangis mengingat Kartosuwiryo pernah menjadi sahabat dekatnya.
Sport dan Kesehatan
Baca: Mantan Pesepak Bola asal Honduras Meninggal Dunia di AS, Alami Serangan Jantung
Baca: Manfaat Tumbuhan Bajakah bagi Kesehatan Bisa Sembuhkan Total Penyakit Kanker
Baca: Manfaat Sirsak untuk Kesehatan, Antioksidan Hingga Membunuh Sel Kanker
Artikel ini telah tayang di intisari onlien dengan judul Anak Kartosuwiryo Kembali ke Pancasila: Mengingat Tangis Bung Karno saat Tanda Tangani SK Hukuman Mati Kartosuwiryo, Sahabatnya Sendiri