Soal Peluang Tetty-Vicky-Steven di Pilgub: Begini Analisa Pengamat Politik
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara 2020 diprediksikan berlangsung ketat. PDIP yang awalnya akan mengusung petahana Olly Dondokambey
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Persilangan sosial budaya, perwakilan dari daerah di Sulut, semisal Minahasa, Bolmong Raya dan Nusa Utara. Misalnya akan ada perpaduan etnis Minahasa berpasangan Bolmong atau Sangihe.
Kemudian paling menarik siapa saja calon yang akan muncul. Saat ini di Sulut muncul 3 kekuatan politik, PDIP, Nasdem dan Golkar.
PDIP hampir pasti jika Olly absen, sudah mengerucut ke Steven Kandouw.
Kemudian Nasdem, sejauh ini belum mengerucut ke nama tertentu, masih ada persaingan internal para tokoh Vicky Lumentut, Elly Lasut dan Benny Mamoto.
Kemudian Golkar dengan juga jadi motor. Christiany Paruntu sebagai Bupati Minsel dua periode punya peluang. Ketua DPD I Golkar itu bisa maju pilgub namanya masuk daftar pertama.
Selain modal politik, para figur punya modal sosial. Hampir semua kepala daerah. Selanjutnya membandingkan mesin partai yang akan bertarung.
PDIP harus diakui mesin partai terkuat dan tersolid sampai sekarang ini.
Secara partai, PDIP punya kelembagaan yang kuat. Konsolidasi partai, merespons masalah akhirnya akan memiliki pesepsi yang sama. Jika misalnya calon A ditetapkan partai, itu akan solid didukung, apalagi Steven orang asli PDIP.
Kesolidan PDIP sudah teruji memenangi hampir semua pileg di Sulut. Kemudian, Nasdem. Sejauh ini, mengandalkan kekuatan 6 kepala daerah. Kelembagan partai belum sekuat PDIP. Untuk memenangi kontestasi ini, para ‘joker’ Nasdem harus kompak, karena yang dimajukan hanya satu atau dua figur.
Golkar pada pileg kali ini sedikit kendor dari sisi mesin partai. Golkar masih membenahi internal yang bisa dibilang terpecah. Satu di antaranya membangun kelembagaan memperluas jaringan politik.
Nyatanya pergantian struktur menyingkirkan kader lain. Bahkan ada yang hengkang ke partai lain. Pekerjaan rumah Golkar merangkul simpul kekuatan lama yang terpecah. (ryo/dru/ana)