Minahasa
Konsumsi Satwa Liar Meningkat, USAID PREDICT-Indonesia Ingatkan Risiko Zoonosis di Minahasa
Potensi terjangkitnya zoonosis pada manusia perlu tetap diwaspadai, mengingat budaya konsumsi makanan daging satwa liar.
TRIBUNMANADO.CO.ID - USAID PREDICT-Indonesia, mitra kerja Pemerintah Indonesia di bidang deteksi potensi penyakit zoonosis (ditularkan dari hewan ke manusia dan manusia ke hewan) menyampaikan hasil temuan kegiatan surveilan lapangan pada satwa liar dan kesehatan manusia yang telah dilakukan sejak dua tahun terakhir di wilayah Minahasa, Sulawesi Utara.
Penyakit zoonosis disebabkan oleh bibit penyakit berbahaya seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Bibit penyakit tersebut dapat menyebabkan manusia dan hewan terserang sakit, baik ringan maupun mematikan.
Dalam siaran pers yang diterima tribunmanado.co.id, Selasa (13/8/2019), dalam temuan surveilans yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu potensi zoonosis yang dibawa dari satwa liar ke manusia, didapati beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, pola konsumsi bushmeat atau daging satwa liar menunjukkan tren yang terus meningkat di seluruh lapisan sosial ekonomi masyarakat dari tahun ke tahun (dengan variasi kenaikan dan penurunan permintaan jenis daging satwa liar tertentu).
Kedua, potensi terjangkitnya zoonosis pada manusia perlu tetap diwaspadai, mengingat budaya konsumsi makanan daging satwa liar, kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan kurangnya pengetahuan tentang bahaya zoonosis itu sendiri.
Dr. drh. Joko Pamungkas, MSc., Koordinator USAID PREDICT-Indonesia mengatakan: “Kegiatan lapangan dimaksudkan untuk mengantisipasi timbulnya potensi zoonosis yang dibawa oleh satwa liar ke manusia berupa virus yang bersifat patogenik atau menimbulkan penyakit melalui berbagai interaksi yang mungkin timbul sebagai dampak perilaku manusia.”
“Adalah sebuah fakta yang tidak dapat dibantah bahwa 75% penyakit infeksius baru/berulang pada manusia ditularkan oleh hewan (zoonosis) dan 60% dari penyakit zoonotik tersebut ditularkan melalui satwa liar.”
Sementara itu, Dr. Ir. Yohannis R. L. Tulung, MSi, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, yang turut memberi dukungan kegiatan USAID PREDICT-Indonesia di lapangan mengatakan: “Kesehatan manusia sangat erat kaitannya dengan kontak, interaksi, dan konsumsi (daging) satwa liar – artinya satwa liar yang biasa dikonsumsi oleh manusia seperti ular, kelelawar, dan tikus sangat berpotensi menularkan penyakit zoonotik, seperti nipah, ebola, dan zika yang mematikan.
dr. Merry Mawardi, SpA, Kepala RSUD Noongan, menyambut positif kerja sama dengan USAID PREDICT-Indonesia: “Kerjasama ini berhasil meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan kegiatan penelitian di pusat layanan kesehatan masyarakat, selain itu, juga terjadi peningkatan dalam penerapan biosafety secara komprehensif yang dapat meningkatkan praktik-praktik laboratorium yang baik.”
Peran Kelelawar dalam Keseimbangan Ekosistem
Konsumsi Satwa Liar Meningkat di Minahasa
USAID PREDICT-Indonesia Ingatkan Risiko Zoonosis d
hasil temuan kegiatan surveilan lapangan pada satw
Peran Kelelawar dalam Keseimbangan Ekosistem
Buku Hidup Aman Berdampingan Dengan Kelelawar
manado.tribunnews.com
tribunmanado.co.id
HUT Minahasa ke-592, TP PKK Minahasa Laksanakan Program Berbagi Kasih Tahunan |
![]() |
---|
Pimpin Upacara HUT Minahasa ke-592, Wabup RD Ajak Masyarakat Berkontribusi untuk Daerah |
![]() |
---|
Lantik Pengurus PMI Minahasa, Wabup RD: Semoga Bisa Fasilitasi Masyarakat Akan Transfusi Darah |
![]() |
---|
Petani di Minahasa Bakal Diberdayakan Dalam Pengembangan Jagung Varietas JH37 |
![]() |
---|
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Minahasa Lakukan Sosialisasi Imbauan Tunda Kehamilan |
![]() |
---|