Ada Kekhawatiran AHY Capres 2024: Begini Analisa Hendri Satrio
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menilai sudah terlambat jika ada keinginan Partai Demokrat untuk bergabung dengan koalisi
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
“Apa yang diputuskan Presiden Jokowi sejalan dengan hasil keputusan Kongres V Partai, khususnya terkait dengan desain Dewan Pimpinan Partai dan desain kabinet yang senapas, saat Struktur Partai juga memasukkan Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital, dan Ketua Bidang Industri dan investasi," ujar Hasto.
PDI Perjuangan juga memberikan landasan ideologis atas tugas kementerian tersebut, termasuk politik investasi guna memerkuat kedaulatan Indonesia di bidang ekonomi. Dia menjelaskan, ekonomi kreatif dan digital dengan pelaku ekonomi sebagian besar diisi oleh kalangan usia muda produktif, mendapat perhatian luas dari Partai.
Hal ini berangkat dari realitas bagaimana PDI Perjuangan menerima dukungan signifikan dari pemilih muda. “PDI Perjuangan tercatat sebagai Partai dengan jumlah kepala daerah dan anggota legislatif terbesar yang diisi anak muda. Dengan ruang kepemimpinan muda yang lahir melalui proses rekrutmen dan pendidikan kader tersebut, maka Partai menyatakan kesiapannya untuk jemput bola atas kebijakan Pemerintah yang pro terhadap kaum muda Indonesia untuk berkreasi,” kata Hasto.
PDI Perjuangan juga memersiapkan anak muda untuk aktif secara luas di dunia politik, di lapangan ekonomi, maupun mengekspresikan seluruh energi kreatifnya di bidang kebudayaan.
"Guna memberikan dukungan terhadap kebijakan Presiden tersebut, PDI Perjuangan berpandangan pentingnya dibangun inbond logistic melalui penguatan infrastruktur digital secara terintegrasi, penguatan manajemen, pemasaran, dan kemampuan produksi dengan menerapkan teknologi proses yang paling tepat yang berpijak pada daya inovasi para pemuda Indonesia,” ujar Hasto.
Adapun Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang mengatakan komposisi menteri merupakan hak preogatif presiden. Partai-partai pengusung sebaiknya tidak mengklaim posisi menteri tertentu. Parpol pendukung menurutnya hanya bisa mengusulkan nama-nama calon menteri yang dinilai layak mengisi kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Jadi bahwa kalau ada keinginan ya usulkan saja, contoh kayak PDIP usulkan lebih dari yang lain ya sah-sah saja, engga ada masalah. Kan tergantung presidennya, ya kan," ujar Oesman Saptadi Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
PDIP Ambil Menteri Pertanian
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman enggan berkomentar banyak terkait kursi jabatannya menjadi incaran PDIP, partai pemenang pemilu legislatif 2019. Namun jika Presiden Joko Widodo tidak menginginkan keberadaannya di kabinet, ia akan terjun kembali ke dunia pertanian, bidang usaha yang selama ini dia tekuni.
Amran seraya tertawa mengaku, selama hampir empat tahun menajabt menteru pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla, Amran hanya ingin fokus bekerja membantu petani serta mencipatkan kedaulatan pangan.
"Kita kan cuma diperintahkan bapak presiden untuk bekerja. Kerja, kerja, kerja," ucap Amran saat ditemui di kantornya, Selasa (13/8).
Saat ditanyai mengenai seberapa besar peluangkan ditunjuk kembali sebagai menteri pertanian, bos Tiran Group --perusahaan bidang Perkebunan, Peternakan, Pertambangan, dan Perdagangan Umum ini, kembali tersenyum sambil menyatakan siap. "Kami siap tanam bawang putih," kata Amran berkelakar.
Sebelum menududuki jabatan kursi menteri pertanian, Amran Sulaiman berprofesi sebagai pengusaha dalam bidang pertanian, pabrik gula, kebun kelapa sawit, dan pembangunan industri pestisida.
Amran lulusan S1 hingga S3 pada Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Ia pernah bekerja sebagai Pegawai PTPN XIV, Dosen Universitas Hasanuddin, Founder dan direktur Tiran Group. Ia penemu pestisida pembasmi tikus.
Ia terbilang konglomerat. Perusahaan grup Tiran antara lain PT Tiran Sulawesi di bidang perkebunan tebu dan sawit, PT Bahteramas (pabrik gula di Konawe Selatan), PT Tiran Makassar sebagai distributor, PT Tiran Indonesia di bidang tambang emas, PT Tiran Bombana bidang emas, timah hitam.