Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Idul Adha

LENGKAP Niat Shalat Idul Adha dan Tata Cara Sholat, Bacaan Takbiran serta Amalan Sunnah

Hari Raya Idul Adha 2019 dirayakan pada 11 Djulhijjah 1440 H atau bertepatan Minggu (11/08/2019).

Editor: Aldi Ponge
IST
Suasana Salat Iduladha di halaman Mapolda Sulut, Rabu (22/08/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari Raya Idul Adha 2019 dirayakan pada 11 Djulhijjah 1440 H atau bertepatan Minggu (11/08/2019).

Pada Hari Raya Idul Adha ini seperti biasanya umat Islam akan melaksanakan Shalat Idul Adha.

Lafadz takbiran mengantarkan pelaksanaan sholat ini.

Setelah menunaikan Shalat Idul Adha, umat Islam akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Meskipun termasuk sunnah, niat dan tata cara Sholat Idul Adha harus dilakukan dengan lengkap dan sebaik-baiknya.

Anda juga dianjurkan melakukan amalan sunnah sebelum dan setelah menunaikan salat dua rakaat tersebut. Apa saja?

Simak Niat Shalat Idul Adha dan tata cara Sholat Idul Adha lengkap bacaan Takbiran serta deretan amalan sunnah.

Baca: Buron 3 Hari, Tersangka Pembunuhan Ni Putu Yuniawati di Bali Tertangkap di Mitra, Kronologi Kasusnya

Baca: Idul Adha 2019 - Inilah Niat, Tata Cara & Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah / 10 Agustus

Baca: Politisi Gerindra Sebut Penumpang Gelap Gigit Jari karena Langkah Prabowo, Siapa Maksudnya?

Baca: Prabowo Hadiri Pembukaan Kongres PDIP, SBY Tidak Diundang, Ini Tanggapan Politisi Demokrat

Baca: DAFTAR LENGKAP Transfer Pemain 20 Klub Liga Inggris: Pemain Pembelian Termahal, Penjualan Tertinggi

Baca: Gaji dan Tunjangan PNS/ ASN Akan Disetarakan Single Salary hingga Kerja dari Rumah, Gaji Naik?

Mengutip dari zakat.or.id dan berbagai sumber berikut bacaan niat dan tata cara Shalat Idul Adha:

1. Niat

Niat menjadi rukun yang harus dilakukan.

Niat merupakan itikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan.

Meskipun niat menjadi urusan dalam hati, melafalkannya akan membantu seseorang untuk menegaskan niat tersebut.

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala”

2. Takbiratul Ihram

Setelah takbiratul ihram yakni membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca takbir sebanyak tujuh kali di rakaat pertama.

Di antara takbir tersebut, terdapat bacaan khusus.

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Bisa juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar".

3. Shalat seperti biasa

Setelah itu, umat Islam yang melaksanakan shalat Idul Adha melakukan sholat seperti biasa.

Diawali dengan membaca surat Al-Fatihah dan lanjutkan dnegan surat lainnya.

Disunnahkan untuk membaca surat Qof, Al- Qomar, Al- A'la, atau surat Al-Gosiyah.

Kemudian dilanjutkan dengan ruku', sujud, duduk di anatar dua sujud dan seterusnya.

4. Takbir 5 kali di rakaat kedua

Pada rakaat kedua, umat Islam wajib membaca takbir sebanyak lima kali.

Bacaan khusus sama seperti pada rakaat pertama.

Pada rakaat kedua, umat Islam dianjurkan untuk membaca surat Al-Ghasyiyah.

Shalat kemudian dilanjutkan seperti baisa dan diakhir dengan mengucap salam.

5. Membaca takbir di awal khutbah

Setelah salam, disarankan untuk tidak bergegas pulang.

Umat Islam dianjurkan untuk mendengarkan khutbah terlebih dahullu hingga selesai.

Di awal khutbah pertama disunnahkan membaca takbir 9 kali secara berkesinambungan.

Sementara pada khutbah kedua, disunnahkan membaca takbir sebanyak 7 kali.

Bacaan Takbiran

Dikutip dari Tribun Jateng, ada dua jenis takbiran.

Yaitu secara singkat atau secara umum adalah takbiran yang sering kita ucapkan dan bacaan takbiran yang terlengkap.

Pada hakikatnya semua sama saja, tergantung kita pribadi ingin menggunakan yang mana. Berikut lafadznya:

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd.

Artinya: Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Lafal Takbiran Lengkap

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..

Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...

wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.

Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu

Mukhlishiina lahuddiin

Walau karihal - kaafiruun

Walau karihal munafiqun

Walau karihal musyriku

Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.

Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Artinya: Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.

Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.

Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar

Allah maha besar dengan segala kebesaran,

Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,

Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.

Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.

Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Amalan Sunnah

Seperti dilansir Tribunnews.com dari nu.or.id, berikut enam amalan sunnah yang bisa dilakukan saat Hari Raya Idul Adha:

1. Bertakbir Selama 5 Hari

Disunahkan bertakbir pada malam hari raya Idul Adha (9 Zulhijah) hingga hari tasyrik terakhir (13 Zulhijah), baik di masjid, musala atau rumah.

2. Mandi Sebelum Shalat

Bagi umat Islam laki-laki dan perempuan dianjurkan untuk mandi sebelum Sholat Idul Adha.

Hal ini juga dianjurkan untuk perempuan yang sedang berhalangan untuk salat.

Adapun pelaksanaannya bisa pertengahan malam ataupun sebelum waktu subuh.

Tapi waktu yang lebih diutamakan adalah setelah waktu subuh.

Sebab tujuan mandi supaya badan terasa segar dan bersih saat salat Idul Adha.

3. Memakai Wangi-wangian, Memotong Rambut, dan Kuku

Memakai wangi-wangian layaknya saat melakukan salat Jumat juga termasuk keutamaan Hari Raya Idul Adha.

Sedangkan memotong kuku dan rambut dianjurkan dilakukan setelah menyembelih hewan.

4. Berangkat Lebih Awal dan Berjalan Kaki

Disunahkan untuk berjalan kaki menuju ke masjid ataupun tempat shalat Idul Adha.

Selama berjalan kaki bisa bertegur sapa, mengucapkan salam dan juga bisa bersalam-salaman sesama kaum muslimin.

Dianjurkan pula untuk berangkat ke tempat salat Id lebih awal agar mendapatkan shaf barisan depan.

Sembari menunggu shalat dilaksanakan, hendaknya bersama-sama mengucapkan takbiran.

6. Makan Selesai Shalat Idul Adha

Berbeda dengan Idul Fitri, pada hari raya Idul Adha disunahkan untuk makan selesai salat Idul Adha.

Ini sesuai riwayat berikut:

عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع

"Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali ke rumah."

Demikianlah beberapa amalan yang dianjurkan sebelum dan setelah menunaikan Sholat Idul Adha.(*)

(Tribunnews.com/TribunJateng.com)

KLIK TAUTAN AWAL TRIBUNTIMUR

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved