Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Terkini

Pengelola Penginapan Ungkap Fakta Gergaji dan Koper Besar Prada DP: Kami Sempat Ngobrol Sebentar

Pengelola bernama Nurdin memiliki beberapa perbedaan dengan keterangan Prada DP yang tertulis di dakwaan.

Editor: Rhendi Umar
TribunStyle.com Kolase/(Tribunsumsel.com/M Fajri)
Sebelum membunuh, Prada DP sempat berhubungan suami istri dengan Vera Oktaria. Bertengkar hebat gara-gara kode handphone tak sesuai tanggal jadian. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengelola sekaligus anak kandung pemilik penginapan Sahabat Mulia yang menjadi lokasi pembunuhan Vera Oktaria dihadirkan dalam sidang di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (8/8/2019).

Dalam kesaksiannya, keterangan Pengelola bernama Nurdin ( 30), memiliki beberapa perbedaan dengan keterangan Prada DP yang tertulis di dakwaan.

Termasuk soal gudang di penginapan.

Prada DP mengaku, menemukan gergaji di gudang yang kemudian digunakannya untuk memutilasi Vera Oktaria.

"Berdasarkan keterangan terdakwa, dia menemukan gergaji di gudang. Bagaimana itu menurut anda," ujar ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH bertanya kepada Nurdin selaku saksi kesebelas dalam sidang tersebut.

Baca: YouTuber Luthfi Ramadhan Tewas Terlindas Truk, Sopir Penabrak Melarikan Diri, Ini Kronologinya

Baca: Perkataan Imam Saat Prada DP Tak Tega Bakar Mayat Vera Oktaria: Masa Sudah Diajari Nggak Bisa

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Jumat 9 Agustus: Hari yang Sibuk bagi Aries, Aquarius ada Masalah Keuangan

Nurdin menegaskan, sama sekali tidak terdapat gergaji yang termasuk dalam kategori benda tajam di gudang penginapan.

Sebab gudang dengan ukuran 120 x 150 meter tersebut hanya tersimpan alat-alat kebersihan seperti pel, sapu, ember, sabun, dan sikat.

"Sama sekali tidak ada gergaji di gudang. Soalnya saya yang sering keluar masuk tempat itu," ujarnya.

Bahkan Nurdin juga meyakini bahwa gergaji tersebut bukan milik pengelola penginapan.

"Tapi saya yakin itu bukan barang saya. Itu barangnya saja baru, mengkilap seperti baru dari toko. Saya hanya lihat satu gergaji waktu ditunjukkan petugas. Selebihnya saya tidak tahu," kata dia.

Selanjutnya, Nurdin menceritakan kronologi pertama kali dia bertemu dengan Prada DP yakni pada (8/5/2019) pagi.

Saat itu, Nurdin sedang berada di dekat meja resepsionis sambil nonton televisi dan mengawasi anak-anaknya yang sedang asik bermain.

"Saya lihat dia turun dari tangga sambil sibuk nelpon. Setelah itu kami sempat juga ngobrol sebentar," ujarnya.

Nurdin mengatakan, Prada DP bertanya pada dirinya mengenai harga menyewa speed boat.

"Dia nanya, kak kalau pesan speed Rp 1,5 juta kemahalan tidak kalau dari sungai lilin ke karang agung. Saya jawab tidak," ujarnya.

Mendengar jawaban itu, reaksi Prada DP hanya diam.

Kemudian Nurdin kembali melanjutkan percakapan dengan bertanya mengenai pekerjaan Prada DP yang saat check-in di penginapan mengaku sebagai Doni.

"Dia hanya jawab koral, terus dia keluar. Saya stop nonton tv dan kejar dia."

"Saya tanya koral dimana karena cuma ingin tahu saja. Mungkin karena ada teman saya yang kerja di sana," cerita Nurdin.

Baca: Ditangkap KPK, I Nyoman Dhamantra Pamit dari Kongres PDIP Alasan Mertua Sakit

Baca: Hubungkan Otak dan Komputer, Proyek Mesin Pembaca Pikiran Facebook Dekati Kenyataan

Baca: Tottenham Hotspur Rekrut Dua Pemain Jelang Penutupan Bursa Transfer

Baca: PERINGATAN Dini BMKG Jumat (9/8/2019), Wilayah Terkena Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

Baca: INFO Terkini, Telah Terjadi Gempa di Kabupaten Keerom Papua Jumat (9/8/2019) Dini Hari

Baca: SBY Tak Diundang di Kongres PDIP, Wasekjen Demokrat: Hak yang Punya Acara

Namun, Prada DP tidak menjawab pertanyaan itu.

Dia lebih memilih pergi dengan menggunakan sepeda motor Honda beat warna pink yang dibawanya bersama Vera Oktaria saat ke penginapan.

"Waktu dengar pertanyaan saya, dia naik motor, ngegas dan langsung pergi. Plat motornya tidak ada, kondisi motor juga masih terlihat baru. Setelah ditinggal, ya saya lanjut nonton tv lagi," ungkapnya.

Masih dihari yang sama, sore harinya Nurdin kembali melihat Prada DP di penginapan.

Saat itu dia membawa sebuah koper besar.

Keterangan Nurdin sama dengan keterangan saksi Wiwid Safitri (23) yang tak lain adalah istrinya sendiri pada kesaksian sebelumnya.

"Ya saya dengar ibu saya nanya berapa harga kopernya dan untuk apa koper sebesar itu. Dan dijawab sama dia. Tapi saat saya tidak mendekat,"ungkapnya.

Pada surat dakwaan yang disampaikan Oditur, disebut nama Imam yang menyuruh untuk membakar mayat Vera Octaria kasir minimarket.

"Itu kan dalam dakwaan Imam nyuruh terdakwa bakar mayat korban 'bakar bae ujinyo'," terang Mayor Chk Darwin Butar Butar SH sebagai Oditur, saat ditemui usai sidang.

Namun, Imam tak bisa hadir dipersidangan karena telah meninggal dunia.

"Tapi dia sudah meninggal, makanya dalam dakwaan itu dalam kurung meninggal dunia. Kalau masih hidup dia yang pertama kali kita hadirkan sebagai saksi utama," lanjutnya.

"Mungkin itu salah satu upaya terdakwa untuk menghilangkan jejak usai membunuh, karena jiwanya saat itu lagi kalut," tambahnya

Mengingat persidangan akan terus berjalan, tak banyak yang diceritakan Darwin.

"Meninggalnya Imam karena apa, saya tidak bisa memastikan, nanti kita dalami dipersidangan saja, selasa nanti," ujarnya.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO TV:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Pengelola Penginapan Soal Gergaji untuk Memutilasi Vera Berbeda dengan Keterangan Prada DP

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved