Mati Lampu di Ibu Kota
Warga Ibu Kota Rame-rame Ngungsi di Hotel Terdekat, Apalagi Waktu Dengar Begini
Ternyata pemadaman lampu dari PLN di wilayah Jakarta dan sekitarnya, meski lebih banyak merugikan. Namun ada juga keuntungannya
Lantas, apa fasilitas yang didapatkan tamu hotel?
Pihak hotel memaksimalkan genset milikya.
"Kami maksimalkan genset. Dengan bahan bakar 3000 lt solar yang tahan hingga 25 jam, nah ini nyala bergantian mba. Kita lagi order solar juga untuk tambahan, jadi kondisi genset tidak akan kosong solar, akan tetap menyala terus," jelas Riana.
Tentunya kata Riana, fasilitas di hotel yang lainnya pun tak dikurangi.
Ajeng Larasati mengatakan untuk tarif hotel juga naik semalam sekitar 50% dari harga normal yang terpampang di online travel agent.
Pihaknya kata Ajeng menyiapkan genset secara maksimal jadi ketika terjadi mati lampu, akan digunakan2 genset secara bergantian.
Namun karena daya tidak bisa digunakan maksimal hingga 100%, antisipasi pihak hotel juga melakukan pengurangan daya listrik yang lain, seperti pengurangan AC, dan lampu di area back office atau diarea area yang kosong.
Permukiman warga Jakarta difoto dari Rusun Karet Tengsin terlihat gelap gulita hanya gedung perkantoran dan apartemen yang terang, Minggu malam (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
Info Pemadaman Bergilir 3 Jam Hoax
Beredar info di sosial media dan grup WhatsApp bahwa pada hari ini, Senin (5/8/2019) akan terjadi pemadaman listrik bergulir setiap tiga jam sekali.
Menanggapi hal tersebut, Vice President Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah mengatakan, kabar pemadaman listrik bergulir itu tidak benar atau hoaks. Menurutnya, hingga saat ini perusahaan setrum berpelat merah itu masih berupaya melakukan pemulihan di sejumlah wilayah.
"Dapat kami pastikan itu hoaks. Kami terus berupaya untuk memulihkan, menyalakan kembali (listrik) untuk masyarakat," ujar Dwi saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (5/8/2019).
Dia menjelaskan, hingga Minggu (4/8/2019), sebanyak 19 Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) sudah menyala.
Sementara untuk GITET yang saat belum menyala seperti di Suralaya Baru, hal tersebut karena diperlukan waktu mengingat pembangkit listrik tersebut menggunakan tenaga uap. Dia meperkirakan listrik di daerah tersebut menyala sekira pukul 13.00-14.00 WIB siang ini.
"Proses pemulihan terus dilakukan, memang tidak bisa secara serentak langsung menyala, itu bisa down tapi secara bertahap dilakulan pernomalan," jelasnya.
Sebelumnya beredar di sosial media informasi pemadaman listrik secara bergulir setiap tiga jam.
Berikut pesan yang beredar: