Lifestyle
Kisah Kelam Para Model Size Plus, Dituntut Penuhi Standar Kecantikan Baru yang Mustahil
Ketika pasar untuk model plus size atau tubuh curvy meluas, standar kecantikan baru yang mustahil muncul
Kazanova berkata ia tidak akan melakukan tummy tuck, prosedur pengurangan selulit dan Botox.
"Saya tidak menentang hal-hal itu, itu hanya sesuatu yang saya pilih. Karena saya tahu orang-orang memandang saya,” ucapnya.
Kazanova pun mendapatkan dukungan dari 343.000 pengikut Instagramnya. Namun, para follower media sosialnya tetap akan mengkritik jika dia tidak "secara akurat" mewakili komunitas ukuran plus.
"Ya Tuhan, aku terlihat lebih kurus dari hari sebelumnya. Saya mendapatkan semua jenis pesan dan DM,” kata Kazakova.
“Saya punya komentator yang mengatakan, 'Oh, Anda bukan bagian dari kami lagi, Anda tidak lagi memiliki tubuh yang positif',” ungkapnya.
Tellekson juga mengapresiasi label-label yang benar-benar mewakili keragaman tubuh dan tak hanya sekadar menggunakan model bertubuh curvysebagai "tokenisme".
Label-label tersebut tak membedakan model bertubuh langsing atau "plus" dan tak meminta para model untuk mengubah bentuk tubuh mereka.
"Saya pikir industri fesyen bergerak ke arah yang benar," katanya.
Baginya, ini adalah hal yang keren saat para wanita dengan ukuran 16, 18, 20 dapat terwakili, karena kehadiran mereka sama sekali belum terwakili dalam industri fesyen sama sekali sampai saat ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Kelam Para Model Bertubuh Plus Size