Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Minut

Soal Mahasiswa Tolak Gaji Rp 8 Juta, Ini Tanggapan Rektor, Dosen, Mahasiswa, Alumnus Unklab

Soal Mahasiswa Tolak Gaji Rp 8 Juta, Ini Tanggapan Rektor, Dosen, Mahasiswa, Alumnus Unklab

Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/FERDINAND RANTI
Soal Mahasiswa Tolak Gaji Rp 8 Juta, Ini Tanggapan Rektor, Dosen, Mahasiswa, Alumnus Unklab 

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Media sosial Twitter saat ini lagi viral tentang gaji Rp 8 juta.

Persoalan gaji itu diunggah seseorang yang mengaku fresh graduate (mahasiswa baru lulus) dari UI.

Ia telah menolak gaji dalam sebuah wawancara kerja.

Menanggapi akan hal itu, Rektor Universitas Klabat (Unklab), Marthen Sengkey SE MBA PhD mengatakan, UI memang memiliki reputasi tinggi.

Namun, untuk lulusan Unklab daya saing tetap sama dan saat ini perusahaan banyak mempekerjakan lulusan Unklab.

"Selama ini lulusan Unklab juga memiliki reputasi tinggi dan diterima oleh perusahaan terkenal baik di dalam maupun luar negeri," kata Sengkey, Selasa (30/07/2019).

Baca: Viral Lulusan UI Tolak Gaji Rp 8 Juta, Bandingkan dengan Lulusan Unika De La Salle Manado

Baca: Info Lowongan Kerja : Indofood Group Cari Karyawan Baru, Lulusan SMA D3 S1 Bisa Daftar Online Lho!

Lanjut dia, tujuan Unklab lebih ke karakter building dan menghasilkan lulusan berkualitas.

"Ilmu sih penting, tapi sama dengan Ilmu dan harus seimbang dengan kerja," katanya.

Sementara itu Frederik N Kalangi, Public Relation Universitas Klabat mengatakan, di Unklab tidak ada semacam minimum berapa dalam melamar pekerjaan usai lulus.

"Jebolan Unklab bersikap harus ada, cara bersosial, work ethics harus ada minimum standar yang mereka dapat sebelum lulus.

"Seperti contoh kecil senior harus dihormati, siapa sih yang tidak mau ditawarkan gaji besar, semuanya lihat bukti dulu, dari Konsep sebagai perguruan tinggi Swasta, pasti mendidik mahasiswa berharap sampai mendunia, harus moral karakter dan elektabilitas junjung tinggi, gaji second priority," jelas Sir Kalangi.

Ia mengatakan, perusahaan tidak akan tutup mata jika bekerja dengan baik serta karakter building lebih utamakan.

Sementara mahasiswa semester akhir, Gerald Maliangkai mengatakan, saat masuk di dunia pekerjaan nantinya, ia akan fokus pada saat penerimaan di lapangan kerja.

Kalau soal gaji, ia mengaku menomorduakan.

"Kalau gaji sesuai dengan apa yang perusahaan berikan, baru mau kerja jangan langsung minta gaji banyak, sadar juga, tapi lihat dulu bekerja di perusahaan apa.

"Kalau saya soal gaji nomor dua," katanya.

Baca: Info Lowongan Kerja : Bank Muamalat Cari Pegawai, Simak Syaratnya!

Baca: Kisah Asmara Ahok dengan Puput, Sang Anak Tanya Kenapa Pilih yang Muda, Ahok Jawab Blak-blakan

Sementara, alumnus Unklab yang saat ini bekerja di perusahaan ternama di Sulut, Glorify Rondonuwu SE mengatakan, persoalan tawar menawar gaji itu hal yang biasa ketika memasuki dunia pekerjaan.

Jebolan lulusan terbaik di Fakultas Ekonomi Unklab angkatan 2010 ini, mengatakan, kembali lagi ke kualifikasi dan kualitas diri masing-masing.

Apakah sudah meet requirements dari perusahaan dan apakah kita bisa menjamin kontribusi ke perusahaan, adalah fair dengan gaji yang diminta?

"Kalau yang bersangkutan merasa kualifikasinya berhak mendapat gaji di atas Rp 8 jt why not?

"Tapi perusahaan yang seperti apa dulu dia lamar? Apa perusahaan yang dia lamar mampu kasih gaji segitu?

"Karena industri perusahaan yang kita lamar pengaruh juga loh," katanya.

Lanjut dikatakan wanita yang saat ini bekerja sebagai Exploration Junior Accountant di PT Meares Soputan Mining, dalam hal bekerja terlalu sempit mindset apabila mematok gaji based on almamater.

"Karena dalam cuitan bersangkutan yang viral membawa-bawa nama baik almamater bisa jadi good recommended buat kita melamar ke perusahaan.

"Tapi balik lagi di poin awal dari saya tergantung pada masing-masing kualitas orang," katanya.

Menurut dia, kalau dari Unklab sendiri bekal dari dosen-dosen dan kakak tingkat jangan dulu lihat gaji, dan harus cari pengalaman.

"Fresh graduate biasanya cari karier dulu jadi pertimbangan, gaji adalah nomor kesekian.

"Karena apa yang kita belajar di kampus seringkali tidak sama dengan yang kita temui di dunia pekerjaan.

"Makanya kita perlu beradaptasi dulu dan banyak belajar dulu di dunia pekerjaan dalam proses 'memahalkan diri' nothing beats experience," pungkasnya.

(Tribunmanado.co.id/Ferdinand Ranti)

BERITA TERPOPULER :

Baca: Sebelum Gempur KKB Papua, Komandan TNI AD Bermimpi Aneh, Maknanya Kematian

Baca: Bahaya, Jangan Mandi di Waktu Ini, Berisiko Mengalami Kematian Mendadak

Baca: 5 Pemicu Penyakit Kanker Paru-paru yang Renggut Nyawa Mantan Bupati Ichsan Yasin Limpo

TONTON JUGA :

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved