NEWS
Pramugari Jual Diri Dalam Pesawat, Main di Toilet Bareng Penumpang hingga Tarif Semenit Rp 131 Ribu
Hal itu dilakukan para pramugari karena gaji yang mereka terima terlalu rendah dan taka bisa menutupi gaya hidup paramugari Jepang yang terlalu tinggi
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Para pramugari itu menjajakan diri mereka di dalam pesawat.
Hal itu dilakukan para pramugari karena gaji yang mereka terima terlalu rendah dan taka bisa menutupi gaya hidup paramugari Jepang yang terlalu tinggi.
Ia menyebutkan jika ada beberapa yang mau diajak bercinta oleh pilot.
Berdasarkan pengakuan Pramugari itu, mereka bisa meraup Rp 5,6 juta dan Rp 8,4 juta untuk waktu 90 menit pelayanan.
Tribunmanado.co.id mencoba mengalkulasi tarif para pramugari itu dalam hitungan menit hingga detik.
Dari hitungan tribunmanado.co.id jika pramugari memasang tarif Rp 8,4 juta per 90 menit, jika dihitung dalam 45 menit layanan, para 'penikmat' harus membayar Rp 4.2 juta, atau Rp 2.1 juta untuk 22.5 menit atau Rp 1.050 juta.
Atau penikmat hanya perlu membayar Rp 525 ribu untuk layanan 5.625 menit (hampir 6 menit), atau Rp 262 ribu untuk 3 menit, dan Rp 131 ribu untuk layanan dewasa untuk durasi kurang lebih satu menit.
Untuk tarif 'kacang mentah' di kalangan pramugari itu pun ternytata beragam.
Bisa bermain di angka Rp 8,4 juta per 90 menit, atau bisa juga lebih tinggi.
Mereka yang berusia di bawah 30 tahun biasanya memasang tarif paling tinggi.
Bahkan untuk melakukan hal itu para Pramugari dibantu oleh seorang mucikari wanita.
Nah, ternyat ada kode sendiri dari pilot untuk Pramugari yang dipilihnya.BERITA POPULER:
Baca: PKS Nyinyir Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim 200 Ulama dan Emak-emak Dilepas
Baca: Bahaya, Jangan Mandi di Waktu Ini, Berisiko Mengalami Kematian Mendadak
Baca: Polisi Kejar Pelaku Tabrak Lari yang Mengakibatkan Jemry Marten Luther Meninggal Dunia
"Pilot biasanya memberi kode dengan tangannya jika dia tertarik bercinta dengan seorang Pramugari," kata seorang awak pesawat.
Prostitusi sebagai usaha sampingan Pramugari ini rupanya sudah menjadi bagian dari sejumlah maskapai penerbangan di Jepang.
Mereka terpaksa melakukannya karena gaji mereka dipotong perusahaan tempat mereka bekerja.