Bikers Subuhan Manado
Bahagia Dulu Baru Menikah dan Dapat Pekerjaan, Kata Pembina Bikers Subuhan Manado Faisal Salim
Masih dengan programnya salat subuh berjemaah di berbagai masjid sesuai jadwal musyawarah.
Penulis: Reporter Online | Editor: Handhika Dawangi
"Kami Bikers Subuhan itu adalah anak anak hijrah. Mohon bimbingannya. Biasanya kami nongkrong di pinggir jalan. Malam minggu kami nongkrongnya di masjid," ujar Faisal.
Lanjut Ban Thoyib sapaannya, seperti biasa saat akan melaksanakan iktikaf atau berdiam diri menjelang salat subuh, Bikers Subuhan bersilaturahmi dengan pengurus masjid yang akan didatangi.
"Kita minta izin terlebih dahulu untuk berdiam diri di masjid sejak malam. Kita iktikaf. Kemudian ada salat tahajud. Lalu Salat Subuh berjemaah di masjid," ujar Bang Thoyib.
Setelah itu Bikers Subuhan Manado melaksanakn program rutinnya yakni Bersih Bersih Masjid disingkat BBM.
Mulai dari sajadah, kaca, hingga toilet masjid dibersihkan.
Tak hanya BBM. Bikers Subuhan Manado juga punya beberapa program andalan lainnya.
Ada program Makar. Bukan seperti yang diartikan dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia yakni
akal busuk, tipu muslihat, perbuatan (usaha) dengan maksud hendak menyerang (membunuh) orang, dan sebagainya.
Makar yang dilaksanakan Bikers Subuhan Manado yakni Makar dengan kepanjangan Majelis Kajian Rutin.
"Kita juga punya majelis kajian rutin disingkat Makar. Setiap Rabu. Jadi ada Ustaz Mardan yang memberikan kajian," ujar Bang Thoyib.
Selain Makar ada juga program Sidak atau kepanjangannya sinergi dakwah.
Jadi dimana saja ada majelis insyaallah Bikers Subuhan bergabung. "Dimanapun ada dakwah islam kita ikut," ujar Bang Thoyib.
Bang Thoyib kemudian menjelaskan bahwa Bikers Subuhan tidak hanya ada di Manado.
Melainkan secara nasional tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.
"Bikers Subuhan itu tidak hanya ada di Manado. Tetapi kami ada secara nasional. Di Sulut ada Manado, Kotamobagu, Minahasa Utara, Bitung, Tomohon, Bolmong, Bolsel." ujar dia. (dik)