Berita Nasional
Raut Wajah Anies Baswedan Berubah Saat Nama Ahok Disebut, Bantah Menghindar Malah Kirim Pesan ke BTP
Anies Baswedan langsung mengubah mimik wajahnya ketika disindir sosok Ahok, padahal semula tersenyum.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ekspresi Gubernur DKI Anies Baswedan berubah saat nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok disebut.
Saat itu saat Anies Baswedan menjadi narasumber E Talk show TV One pada Jumat (26/7/2019).
Raut wajahnya berubah saat disinggung soal ketidakakurannya dengan Ahok.
Anies Baswedan langsung mengubah mimik wajahnya ketika disindir sosok Ahok, padahal semula tersenyum.
Anies Baswedan awalnya tampak serius menjelaskan soal isu reklamasi serta penerbitan IMB yang sempat menjadi kontroversi.
Namun usai meminta Anies Baswedan menjelaskan, sang pembawa acara, Wahyu Muryadi pun tampak memberikan kuis untuk Gubernur DKI Jakarta itu.
Dalam kuis tersebut, Anies Baswedan diharuskan merangkai kalimat dengan tiga kata yang disampaikan oleh Wahyu Muryadi.
Sambil tersenyum, Wahyu Muryadi pun melontarkan tiga kata untuk Anies Baswedan.
"Ini ada tiga kata, terus dirangkai. Jakarta, Purnama, Cahaya. Coba dirangkai," pungkas Wahyu Muryadi.
Mendengar tiga kata itu, Anies Baswedan pun langsung tersenyum.
Ia lantas merangkainya ke dalam satu kalimat utuh.
Anies Baswedan lantas turut menyebut nama lengkap Ahok dalam kalimat yang ia buat.
"Loh gampang, Basuki Tjahaya Purnama mantan Gubernur Jakarta," ucap Anies Baswedan dilansir TribunnewsBogor.com.
Jawaban yang diurai Anies Baswedan itu pun lantas dikomentari Wahyu Muryadi.
Gubernur DKI Jakarta itu pun lantas disinggung soal hubungannya dengan Ahok.
Baca: TERUNGKAP Seperti Apa Sosok Brigadir Rangga, Polisi yang Tembak Mati Polisi Pangkat Brigadir Kepala
Baca: Hubungan Liar, Penuh Darah dan Alkohol Tewaskan Pasangan Miliuner Inggris, Suami Mengaku Salah
Baca: Gemar Film Dewasa Sejak SMP, Hubungan Badan Sejak 15 Tahun, Liar Tanpa Pilih Pasangan
Follow akun instagram Tribun Manado:
Baca: Atasan Ungkap Kelakuan Sebenarnya Brigadir Rangga Tianto, Polisi Penembak Mati Bripka Rahmat Efendy
Baca: Dijerat UU Perlindungan Anak, Guru Olahraga Ditangkap Polisi, Janji Nikahi Siswanya Saat Lulus
Baca: Penyakit Ginjal Diderita Banyak Orang, Ini Tanda-Tanda Fisik
Like Facebook Tribun Manado:
Baca: Profil Daniel James, Julukan Messi dari Wales, Anak Emas Solskjaer, Target Empuk Sissoko di ICC 2019
Baca: TERUNGKAP Seperti Apa Sosok Brigadir Rangga, Polisi yang Tembak Mati Polisi Pangkat Brigadir Kepala
Baca: Setelah Peluncuran M20 dan A30, Samsung Kembali Rilis Galaxy M30, Begini Kehebatan 3 Ponsel Ini
Sambil menampakkan senyum, Anies Baswedan lantas mengaku bahwa hubungannya dengan Ahok baik-baik saja.
"Beliau ini hubungan sama Pak Ahok rupanya baik," kata Wahyu Muryadi.
"Baik-baik aja," ucap Anies Baswedan.
Seolah mengulik rasa penasarannya, Wahyu Muryadi pun lantas bertanya soal Ahok kepada Anies Baswedan.
Dalam pengakuannya, Anies Baswedan mengaku bahwa dirinya memang sudah lama tidak bertemu dengan Ahok.
"Udah ketemu Pak Ahok ?" tanya Wahyu Muryadi.
"Sudah lama sih belum ketemu," imbuh Anies Baswedan.
"Ketemu dong," pungkas Wahyu Muryadi.
"Iya, tapi pas habis Pilkada kita langsung bertemu," ucap Anies Baswedan.
Lebih lanjut, Wahyu Muryadi pun tampak menyinggung Anies Baswedan soal ketidakakurannya dengan sosok Ahok.
Mendengar ucapan tersebut, ekspresi Anies Baswedan pun berubah.
Anies lantas dengan tegas mengaku bahwa selama ini ia tidak pernah menyindir Ahok.
"Di medsos masih sindir-sindiran katanya ?" tanya Wahyu Muryadi.
"Enggak lah. Saya enggak pernah, tidak ada. Yang sindir-sindiran itu banyak orang, kitanya baik-baik aja," tegas Anies Baswedan dengan ekspresi kaget.
Melanjutkan pernyataannya, Anies Baswedan pun memberikan klarifikasi.
Yakni soal dirinya yang disebut sering menghindar untuk menyebut nama Ahok.
Padahal menurut Anies Baswedan, ia tidak pernah menghindarinya.
"Mungkin dikiranya saya menghindari nyebut nama, padahal ya enggak lah," sambung Anies Baswedan.
Seolah ingin memecah ketegangan, Wahyu Muryadi pun meminta Anies Baswedan untuk memberikan pesan kepada Ahok.
Menjawab permintaan itu, Anies Baswedan pun menitipkan harapan agar Ahok selalu bahagia.
"Kalau satu kata untuk Pak Ahok apa ?" tanya Wahyu Muryadi.
"Semoga selalu bahagia," imbuh Anies Baswedan.
"Satu kata !" pinta Wahyu Muryadi.
"Oh. Bahagia !" ujar Anies Baswedan seraya tersenyum.
Sebelumnya, perang dingin antara Anies Baswedan dan Ahok sempat menjadi perhatian khalayak.
Hal itu bermula ketika Anies Baswedan mendapat kritikan usai menerbitkan IMB di Pulau Reklamasi.
Kala itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertanyakan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 206 Tahun 2016 yang kini dia dijadikan sebagai landasan hukum untuk menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) di pulau Reklamasi di Teluk Jakarta.
Dalam siaran pers yang dikirimkan kepada wartawan, Rabu (19/6/2019) kemarin, Anies menyebutkan pergub itu diterbitkan pada 25 Oktober 2016, beberapa hari sebelum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok cuti kampanye Pilkada DKI 2017.
"Saya juga punya pertanyaan yang sama, lazimnya tata kota ya diatur dalam perda bukan pergub. Itulah kelaziman dan prosedur yang tertib ya begitu. Memang konsekuensinya, menunggu selesainya perda itu perlu waktu lebih lama," kata Anies Baswedan dalam siaran pers itu.
Menurut Anies Baswedan, dengan adanya pergub itu, Pemprov DKI terpaksa menerbitkan IMB untuk 932 gedung yang telah didirikan di Pulau D, sebuah pulau hasil Reklamasi.
Komentar Ahok Soal Penerbitan IMB di Pulau Reklamasi oleh Anies Baswedan
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok angkat bicara mengenai penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB) bangunan-bangunan di Pulau D hasil reklamasi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ahok mengaku heran karena saat ini Anies Baswedan menerbitkan IMB berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 206 Tahun 2016 yang diteken semasa kepemimpinannya.
"Pulau reklamasi saat itu tidak bisa terbitkan IMB karena belum ada dasar perda-nya. Kalau sekarang dengan pergub saya 2016 bisa buat IMB pulau reklamasi? Artinya pergub yang sama di tahun 2016 enggak bisa terbitkan IMB pulau reklamasi," kata Ahok kepada Kompas.com, Rabu (19/6/2019).
Ahok mempertanyakan langkah Anies Baswedan tersebut karena penertiban IMB tanpa perda dapat menghilangkan kesempatan Pemprov DKI mendapatkan dana kontribusi tambahan sebesar 15 persen nilai jual objek pajak (NJOP).
Menurut Ahok, ia menerbitkan Pergub 206 Tahun 2016 demi warga yang telah membeli rumah di lahan reklamasi dan tidak bisa membangunnya karena terkendala IMB.
"Kalau pergub aku bisa terbitkan IMB reklamasi, sudah lama aku terbitkan IMB. Kan aku pendukung reklamasi untuk dapatkan dana pembangunan DKI yang bisa capai di atas Rp 100 triliunan," kata Ahok.
Sebelumnya, Pemprov DKI telah menerbitkan IMB untuk 932 gedung yang telah didirikan di Pulau D hasil reklamasi di pesisir utara Jakarta dengan dasar Pergub 206 Tahun 2016 yang dikeluarkan Ahok.
Padahal, bangunan-bangunan itu sempat disegel Anies Baswedan pada awal Juni 2018 karena disebut tak memiliki IMB.
Langkah ini menuai protes dari DPRD DKI Jakarta. Penerbitan IMB di pulau reklamasi Teluk Jakarta tak sesuai prosedur karena belum ada dasar hukum berupa perda untuk mengaturnya.
Adapun raperda reklamasi yang sedang disusun mensyaratkan adanya dana kontribusi dari pengembang kepada Pemprov DKI Jakarta atas penjualan lahan reklamasi.
KLIK TAUTAN AWAL TRIBUNNEWS.COM
Langganan Berita Pilihan Tribun Manado di Whatsapp
Klik Tautan Ini untuk mendaftar >>> https://bit.ly/2L4V6kr
Yuk Subscribe Channel YouTube Tribun Manado: