Polisi Tembak Polisi
KRONOLOGI LENGKAP Polisi Tembak Polisi, Berawal dari Tawuran hingga 7 Peluru Bersarang di Tubuh
Polisi yang wafat yakni Bripka Rahmat Efendy merupakan staf Polair Korpolairud Baharkam Polri. Sedangkan polisi yang menembak adalah Brigadir Rangga..
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Sosok korban
Sementara itu, korban penembakan yakni Brigadir Kepala (Bripka) RE dimata teman dekatnya dikenal sosok yang baik hati dan tegas.
Dicky, satu teman dekat korban mengatakan kepergian Bripka RE meninggalkan dua anak dan seorang istri yang kini masih amat berduka karena harus merelakan kepergian RE.
Dicky menilai sahabatnya itu merupakan sosok yang baik, aktif di kegiatan lingkungannya dan tegas sebagai seorang anggota Polri.
"Almarhum orangnya baik, dia itu ketua Pokdar Kamtibmas di sini. Orangnya tegas dan disiplin," ujarnya.
Pesan terakhir
Masih terngiang ucapan terakhir Bripka RE (41), sebelum ia meninggal dunia pada Kamis (25/7/2019) malam ditembak rekan seprofesinya Brigadir RT (31).
"Tolong antarkan anak saya masuk sekolah ya," ujar Toni kerabat dekat almarhum Bripka RE di Perumahan Tapos Residences, Tapos, Cimanggis, Kota Depok, Jumat (26/7/2019).
Toni tak pernah menyangka ucapan tersebut merupakan pesan terakhir almarhum kepada dirinya.
"Dua hari yang lalu dia ngomong gitu ke saya, saya gak nyangka itu jadi pesan terakhir dia ke saya," tambah Toni.
Toni mengatakan, sosok almarhum Bripka RE/Rahmat Effendi baginya sudah seperti kakak kandung sendiri.
Pribadi almarhum yang tegas, kepedulian sosial yang tinggi, dijadikan contoh Toni untuk menjalani hidupnya.
"Beliau itu tegas banget, jiwa sosialnya tinggi. Rutin menyantuni anak yatim juga, ya Allah saya kehilangan banget," kata Toni.
Toni berjanji, akan memenuhi pesan terakhir almarhum kepadanya yang meminta untuk mengantarkan putranya sekolah.
"Bakal saya lakuin, yang dimaksud antar anaknya sekolah itu yang cowok kan baru masuk SMP soalnya. Dari semalam juga dia nangis terus gak rela ayahnya pergi," ujarnya.