Sulut Maju

Hongkong dan Filipina Incar Peluang Investasi di Sulut, Wagub: Gebrakan Gubernur Dilihat Dunia

ISTIMEWA
Perwakilan dari dua negara yakni Hongkong dan Filipina bertemu Wagub Sulut Steven Kandouw, menungkapkan ketertarikan berivenstasi di Sulut. 

TRIBUNMANADO. CO. ID, MANADO - Sulut jadi primadona daerah investasi baru di Indonesia.

Perwakilan dari dua negara yakni Hongkong dan Filipina menyambangi langsung Sulut menungkapkan ketertarikan berivenstasi.

Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengatakan, perwakilan kedua negara yang hadir, yakni dari Hongkong Economy and Trade Office, lalu Konsul General Perwakilan Indonesia di Davao.

Wagub kemudian menjamu Perwakilan Hongkong Economy and Trade Office yakni Deputy Director Ricky Cheng, dan Public Relation Officer Riccie Daft.

Pertemuan itu diadakan di Kantor Gubernur Sulut, Kamis (25/7/2019)

Wagub mengatakan, dari pembicaraan tersebut diketahui kedatangan perwakilan Hongkong ini karena sudah mendengar informasi seputar Sulut

"Kami tidak undang, tapi mereka yang datang menyampaikan ketertarikan, setelah dielaborasi diketahui adanya satu daerah baru di Indonesia yakni Sulut yang perkembanganya luar biasa," ujar Steven kepada tribunmanado. co. id, Jumay (26/7/2019)

Rombongan besar para pelaku bisnis ini tertarik menjajal investasi di bidang pariwisata, industri dan perdagangan.

"Ini luar biasa gebrakan gubernur, ternyata satu dunia lihat, dan ini bukan rombongan abal-abal," ujar dia.

Hongkong termasuk daerah administrasi khusus Cina, punya cadangan devisa yang besar. Kemudian sampai datang ke Sulut, menjajal peluang investasi

"Bukan tanpa sebab, rupanya Sulut ini jadi buah bibir di Asia. Kita harus syukuri buah kerja Pak Gubernur, " ungkap dia.

Hongkong masuk, artinya probabilitas pemodal berinvestasi lebih besar.

Pertemuan berlanjut dengan Konsul General Indonesia di Davao, Dicky Fabian.

Dua sektor yang jadi sasaran yakni pariwisata dan perdagangan.

Wagub mengatakan, Filipina ingin memanfaatkan Sulut yang berhasil membuka penerbangan langsung dari 8 kota di Cina ke Manado.

Harapannya, Filipina juga dapat limpahan turis dari Sulut. Bahkan siap menyediakan layanan penerbangan Filipina Airlines, langsung ke Mindanao Selatan

"Davao sangat tertarik dengan kondisi Sulut Pertama pariwisata. Mereka berpikir koneksi Manado - Davao," ujar Mantan Ketua DPRD Sulut ini

Kedua soal perdagangan, sebenarnya Indonesia dan Filipina sudah terkoneksi dengan kapal RoRo, tapi kata Wagub sempat lalu terhalang aturan ekspor impor

"Regulasi sudah berhasil diterobos Gubernur, tak ada lagi pembatasan, semua barang bisa masuk keluar lewat Bitung, " ungkap dia.

Filipina kabarnya membutuhkan semen. Sulut sudah ada pabrik semen PT Conch, "Tiap bulan Filipina butuh 25.000 ton semen. Lalu jagung, kopra dan ikan tuna," kata dia.

Wagub mengatakan, semua perangkat daerah terkait sudah diperintahkan langsung tindaklanjuti.

"RoRo audah ada, dari Filipina ke Bitung, kemudian dari sini bawa barang kapal penuh muatan, " ungkap dia. (ryo)