Politik
Surya Paloh Bertemu Dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Dimaknai Simbol Perlawanan ?
Menjadi perbincangan hangat mengenai dukungan Surya Paloh kepada Anies menjadi Capres 2024. Yunarto Wijaya Direktur Eksekutif Charta Politika menangga
TRIBUNMANADO.CO.ID - Menjadi perbincangan hangat mengenai dukungan Surya Paloh kepada Anies menjadi Capres 2024.
Yunarto Wijaya Direktur Eksekutif Charta Politika menanggapi pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurutnya hal itu dimaknai sebagai simbol perlawanan politik.
Apalagi menurutnya, momen pertemuan tersebut terlalu bersamaan dengan pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Diberitakan sebelumnya, Surya Paloh menyebut partainya membuka kemungkinan untuk mengusung Anies Baswedan maju sebagai Calon Presiden pada tahun 2024.
Partainya bersedia untuk mendukung namun semua keputusan dikembalikan kepada Anies Baswedan.
Surya Paloh berharap agar dukungan tersebut tak hanya berasal dari satu partai politik namun datang dari berbagai pihak.
Baca: Profil Lengkap Jenderal Budi Gunawan, Sosok Penting Pertemukan Jokowi-Prabowo dan Megawati-Prabowo
Baca: Jelang Manado Fiesta, Aryaduta Hotel Siapkan 200 Kamar, Selalu Berikan Pelayanan dan Kenyamanan
Baca: Empat Handphone Harga 1 Hingga 4 Jutaan Ini Punya Fitur NFC, Bisa Digunakan untuk Pembayaran Digital
Baca: Di Balik Laga Sulut United Vs PSBS Biak, Andre Karudeng: Pulang Kampung
Baca: BREAKING NEWS - Gempa Guncang Sumbar 4 Kali Hingga Kamis Dini Hari, 2 Kali di Pasaman Barat
"2024 kan tergantung Anies. Niatnya sudah pasti ada di situ, semua niat-niat baik harus terjaga asal baik," kata dia.
Menanggapi hal itu, Yunarto Wijaya menyebut kalau pertemuan antara Surya Palon dan Anies Baswedan itu cukup mengejutkan dirinya.
"Momennya menurut saya terlalu bersamaan ya, dan agak mengagetkan," katanya.
Yunarto Wijaya juga menyebut kalau Pilpres 2024 masih sangat jauh sebenarnya untuk dibicarakan saat ini.
"Ini masih jauh sekali dari 2024tapi kemudian tadi ada pembicaraan dengan Anies Baswedan tentang (Pilpres) 2014, dan kita tahu Anies Baswedan ini sebetulnya simbol dari lawan politik, apalagi pasca Prabowo kalah," jelasnya.
Untuk itulah, Yunarto Wijaya melihat kalau pertemuan itu merupakan simbol politik 'perlawanan' dari Nasdem.
"Jadi menurut saya, suka atau tidak ini bisa dilihat sebagai simbol politik 'perlawanan' yang ingin dilakukan misalnya oleh Surya Paloh apabila ada satu keputusan yang diambil oleh entah Jokowi ataupun Megawati dengan PDI-P nya yang dianggap berbeda pandangan," ungkapnya.
Baca: Prabowo Bertemu Megawati, Pengamat Politik DR Ferry Liando : Bukti Kedewasaan
Baca: Acara Makan Nasi Goreng Megawati dan Prabowo Sudah Diatur Sejak Asian Games, Orkestranya Jokowi
Baca: KRONOLOGI LENGKAP Cinta Segitiga Kakek-nenek yang Berakhir Nyawa Dibalas Nyawa, Daeng Hidup 2,5 Jam
Baca: KRONOLOGI Dua Kakek Terlibat Perkelahian, Dilatarbelakangi Karena Cemburu, Keduanya Meninggal Dunia
Baca: Kapal Legenda KRI Dewaruci Tiba di Teluk Manado Hari Ini, Untuk Memeriahkan Manado Fiesta
Baca: DOA Menyembelih Hewan Kurban, Berikut Urutannya Dari Bismillah, Sholawat Hingga Takbir
Ia juga menegaskan kalau yang ditolak oleh Surya Paloh sudah jelas, yakni tak ingin Partai Gerindra masuk dalam koalisi Jokowi-Maruf Amin.
"Apa sih yang ditolak? Menurut saya apa yang terekam di pertemuan kemarin dengan tiga partai lain, yaitu menolak Partai Gerindra untuk masuk ke dalam barisan koalisi," tandasnya.
Dibantah Sekjen Nasdem
Sementara itu Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate membantah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh telah menyatakan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Pemuli 2024.
Johnny G Plate mengatakan, Nasdem hanya meminta Anies Baswedan untuk bekerja keras untuk kemajuan ibu kota DKI Jakarta.
Menurut dia, hal itu bukan pertanda Nasdem mendukung Anies Baswedan di Pemilu 2024.
"Pak Surya bilang kinerja Anies itu bisa ditingkatkan. Kita harapkan itu ditingkatkan untuk kepentingan warga Jakarta. Kami bukan pendukung Anies, tapi untuk kepentingan warga Jakarta kita harus dukung Anies untuk Jakarta maju," kata Johnny G Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Johnny G Plate mengatakan, Nasdem belum membahas kandidat-kandidat di Pemilu 2024.
Apalagi, saat ini presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-Maruf Amin belum resmi dilantik.
"Enggak ada ngomong gitu. Kalau mau ditanya bagaimana pelantikan presiden, bagus hebat. Kok ngomong 2024, yang ini (Jokowi-Maruf) aja belum dilantik," tuturnya.
Selanjutnya, Johnny mengatakan, pernyataan Surya Paloh soal memberi dukungan untuk Anies Baswedan dalam Pemilu 2024 adalah pelintiran dari media.
"Itu dipelantar-pelintir, kan tadi ada konferensi persnya kalau belum dengar putar aja di Metro, sudah menyimpang saja. Siapa yang mainin, siapa yang bilang? Tidak ada sama sekali yang bilang capres," pungkasnya.
Megawati Beberkan Alasannya Tak Hadiri Pertemuan Surya Paloh
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberi alasan tidak hadir dalam pertemuan yang digagas Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan ketua umum parpol koalisi Jokowi lainnya.
"Saya ditanya kenapa ibu tidak ada. Saya memang ada berada di luar daerah waktu itu," kata Megawati dalam konferensi pers di kediamannya Jalan Teuku Umar Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Megawati berbicara hal itu usai bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Megawati mengatakan saat ini PDI Perjuangan sibuk untuk penyelenggaraan Kongres PDI Perjuangan.
"Kami sekarang sedang menghadapi rapat kerja untuk penyelenggaraan Kongres PDI Perjuangan yang akan diadakan pada 8 sampai 11 Agustus 2019," ujar Megawati.
Megawati tidak ingin ketidakhadirannya dalam pertemuan Surya Paloh digoreng-goreng hingga informasinya tidak jelas. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Surya Paloh Dukung Anies Jadi Capres 2024, Yunarto Wijaya: Simbol Perlawanan Nasdem Menolak Gerindra