Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Torang Kanal

7 Polwan Cantik di Polda Sulut: Kisah Tangkap Orang Tak Waras hingga Jago Karate

Berikut 7 polwan cantik yang pernah masuk rubrik torang kanal. mereka pun aktif menangkap para pelanggar hukum bahkan ada yang jago karate.

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Kolase Tribun Manado/ISTIMEWA
Ilustrasi Polwan Cantik 

SMP : SMP Negeri 8 Manado

SMA : SMA N Negeri 8 Manado.

Masuk Akademi Polisi Tahun 2014.

Jabatan Kanit II SPKT Polresta Manado

4. Bripda Monika Ni Kadek Dwiyani - Utamakan Pelayanan Kepada Masyarakat

Monika Ni Kadek Dwiyani
Monika Ni Kadek Dwiyani (TRIBUNMANADO/HANDHIKA DAWANGI)

Terus melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Selalu mengutamakan masyarakat saat bertugas. 

Begitulah Monika Ni Kadek Dwiyani selama ini.

Personel Satlantas Polres Kotamobagu ini mengaku selalu punya kesannya tersendiri saat bisa melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

"Meskipun sudah tengah malam, atau pun hari libur namun demi menjalankan tugas untuk melayani masyarakat saya pun rela tidak pulang kampung halaman," ujar Warga Desa Werdhi Agung Selatan Kecamatan Dumoga Tengah Kabupaten Bolmong ini

Wanita kelahiran Werdhi Agung 08 April 1996 ini punya cerita saat perpisahan tahun.

Momen yang bagi kebanyakan orang harus berkumpul dengan keluarga, berbeda dengan Monika.

Dia bersama rekannya Polantas Kotamobagu harus ikut ambil bagian dalam pengamanan.

Monika mengatakan sangatlah sedih dan juga senang yang dia rasakan saat itu.

"Itu rasanya sedih dan senang. Sedihnya disaat malam tahun baru yang lain bersama dengan keluarga sedangkan saya di usia muda begini sudah punya tanggungjawab kepada institusi, jadi mau tidak mau saya harus menjalankan tugas saya sebagai seorang polisi wanita yang harus ada di tengah tengah masyrakat disaat pam malam tahun baru. Senangnya yaitu pelaksanaan tugas bisa berjalan dengan lancar," ujar Monika yang suka  traveling ini.

Sebagai Polisi Lalu Lintas, Monika tak henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat utamanya bagi pengendara kendaraan.

Monika pun punya pengalaman bagaimana sakitnya jika mengalami kecelakaan.

"Ya saya sudah merasakan bagaimana sakitnya kecelakaan itu. Saya menjadi korban kecelakaan pada Bulan Maret 2019. Kejadian itu sangat menyedihkan," ujar Monika.

Lanjut Monika, karena kejadian yang sangat menyedihkan itu dirinya sempat tidak bisa bangun selama bebrapa hari.

"Memang sangat menyakitkan jika kita mengalami kecelakaan. Tapi puji Tuhan sekarang saya sudah bisa kembali beraktivitas melayani masyrakat dengan baik," ujar Monika.

Monika mengatakan kejadian itu menjadi pelajaran yang sangat berharga baginya.

"Saya akan lebih berhati hati dalam berkendara," ujar Monika.

Monika mengakui tak punya masalah dalam membagi waktu asmara dengan pekerjaannya melayani masyarakat.

"Kalau mengenai asmara dengan pekerjaan menurut saya tidak masalah dan tidak terganggu. Karena kan ada waktunya weekend buat pacaran. Tetapi saya tetap utamakan pekerjaa," ujar Monika. 

Mengenai pasangan, Monika mengatakan ingin yang bisa mengerti dengan pekerjaannya.

"Kalau menurut saya mencari pasangan yang sama polisi. Alasannya biar mengerti dan tahu apa pekerjaan serta tanggung jawab kita sebagai seorang polisi wanita," ujar Monik.

5. Ipda Nining Vidi Astuty - Ingin Dekat Dengan Masyarakat

IPDA Nining Vidi Astuty S.Tr.K
IPDA Nining Vidi Astuty S.Tr.K (Istimewa)

Ipda Nining Vidi Astuty mengatakan sebagai polisi dirinya selalu berbaur dan bergaul dengan masyarakat.

"Sebagai Polisi Wanita, saya harus bergaul dengan masyarakat dari kalangan manapun. Namun tetap saja ada batasnya. Tidak terbawa arus dalam hal yang bertentangan dengan hukum," ujar lulusan AKPOL Tahun 2017

Lanjut Polwan cantik ini, saat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dia selalu mengedepankan dan melayani kepentingan masyarakat.

"Saya harus bisa mendekatkan diri dan melayani masyarakat sebagaimana yang harus dilakukan oleh anggota polri dan harus selalu ditingkatkan dari hari ke hari," ujar Kasubnit II Regident di Sat Lantas Polresta Manado ini. 

Menurut Ipda Nining, polisi modern itu kalau bisa selalu dekat dengan masyarakat dan bisa menyelasaikan masalah dengan baik.

"Polisi yang modern adalah polri yang dekat dengan masyarakat dan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di seputaran tempat tinggalnya," ujar dia.

Polwan ini berharap kedepannya polisi dapat selalu dicintai oleh masyarakat, dan selalu terbuka kepada pihak berwajib.

"Polisi kedepan dibentuk untuk selalu dicintai oleh masyarakat sehingga masyarakat tidak canggung untuk membicarakan segala permasalahan yang ada dan mereka lebih terbuka dengan kami sebagai Polisi Wanita, "tutupnya. 

6. Bripda Kezia Zefanya Pandelaki - Pengalaman Tangkap Orang Tak Waras

Bripda Kezia Zefanya Pandelaki.
Bripda Kezia Zefanya Pandelaki. (ISTIMEWA)

Polwan cantik, Bripda Kezia Zefanya Pandelaki mengaku pernah menjalankan tugas untuk menangkap orang tidak waras yang kabur dari rumah sakit jiwa.

"Itu jadi yang paling tak terlupakan. Beda dengan cara menangkap penjahat," kenang polwan berstatus lajang ini.

Peristiwa itu berawal dari laporan orangtua dari orang tak waras yang meminta bantuan ke pihak SPKT.

"Karena kalau polisi, kata orangtuanya, dia takut," ujar putri sulung dua bersaudara dari pasangan suami dan istri, Sammy Pandelaki dan Fanda Tulangow ini.

Ia bersama seorang polwan lain, dan seorang personel Satreskrim, pun meluncur ke Kawasan Megamas, Manado, menuju ke lokasi sesuai laporan menggunakan mobil patroli.

Menurut polwan asal Langowan Kabupaten Minahasa ini, kalau menangkap penjahat, biasanya bisa dibentak-bentak.

Bripda Kezia Zefanya Pandelaki.
Bripda Kezia Zefanya Pandelaki. (ISTIMEWA)

"Tapi kalau menangkap orang tak waras, bedanya kita mesti bujuk dan ternyata bila dibujuk dengan baik, mereka justru jadi gampang diatur," kata polwan yang hobi jalan-jalan ini.

Mereka pun berhasil membujuk perempuan yang tak waras itu untuk kembali ke rumah sakit jiwa.

"Kami pesan taksi online karena perempuan ini menginginkan naik mobil bersama saudaranya," kata Kezia dengan nada rendah lalu tersenyum.

Ia bersama rekan lainnya lalu kembali ke mobil patroli untuk mengawal mobil taksi online tadi menuju ke rumah sakit jiwa dan menyelesaikan tugas mereka dengan baik. 

7. Bripda Nikita Yoddia Sumolang: Jauhi Pergaulan Bebas

Nikita Yoddia Sumolang
Nikita Yoddia Sumolang (Istimewa)

Bripda Nikita Yoddia Sumolang mengakui banyaknya anak-anak muda zaman sekarang yang terlibat di pergaulan bebas.

Menurutnya, kalau bergaul itu sebenarnya tidak juga harus terlibat dengan pergaulan bebas.

"Bergaul dengan warga sekitar yang tidak mengenal pergaulan bebas juga sudah dikatakan gaul," ujarnya,

Polwan cantik lulusan SMA Pertiwi Manado ini juga mengatakan, yang terpenting dalam pergaulan itu adalah takut akan Tuhan.

"Disaat kita bergaul dengan baik, kita juga jangan lupa harus takut akan Tuhan. Karena kalau kita tidak takut akan Tuhan, itu sama saja kita pasti akan terjerumus ke pergaulan bebas. Rajinlah beribadah, ajaklah teman kita untuk beribadah," bebernya.

Gadis 24 tahun ini masuk di kepolisian tahun 2014 dan mendapat tugas di Polresta Manado di Bagian Sumber Daya Manusia (Bag Sumda).

"Awalnya juga cita cita saya menjadi pramugari, namun mungkin ini kehendak Tuhan, sehingga saya jadi Polwan," jujurnya. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved