Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kota Kotamobagu

Pemadam Kebakaran Kotamobagu Tak Dilatih, Sejak Dulu Belajar Sendiri Menggunakan Alat Pemadam

Erwin Sugeha Kabid Damkar Kotamobagu, para pemadam hanya mengandalkan kemampuan yang dipelajari secara autodidak.

Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Alpen Martinus
Mobil damkar Kota Kotamobagu 

Prosedur dilaksanakan untuk keselamatan. Dolly menceritakan pengalaman terbarunya saat datang ke lokasi untuk memadamkan api.

Selasa 19 Februari 2019, Pukul 01.45 Wita dilaporkan Dua belas Kios Pasar Poyowa Kecil terbakar. Jarak lokasi tersebut dari Markas Damkar di Jalan Paloko Kinalang yakni 4.8 kilometer. Membutuhkan waktu 10 menit untuk tiba di lokasi.

Sirine dipasang, personel naik truk. Dolly mengendarai truk. Suara sirine beriringan dengan kaki Dolly yang menginjak gas kecepatan tinggi. Dini hari memang sepi kendaraan. Namun tetap mereka berhati-hati.

Tiba di lokasi, air disemprotkan. Api kemudian berhasil dipadamkan dalam waktu 30 menit. Terdengar mudah. Namun petugas damkar melalui berbagai risiko.

"Risikonya kesetrum bahkan terbakar. Karena saat tiba saya lihat banyak kabel yang menyala-nyala. Listrik belum dimatikan," ujar Dolly.

Kurang dari 10 menit Dolly dan rekannya tiba di TKP. Sampai disana api sudah membesar. Masyarakat mendesak agar segera mengambil tindakan untuk dipadamkan.

Dolly tak mau 'kecolongan'. Tindakan pertama yang dia lakukan yakni sesuai prosedur.

Dia melihat situasi dulu. Apa yang harus digunakan. Apakah selang atau penyemprot di bagian atas truk.

"Saya pikir kalau menggunakan selang tidak mungkin. Karena api sudah 'melingkar' di Gedung Pasar Poyowa Kecil. Saat itu juga listrik tidak mati. Menggunakan selang sangat berbahaya bagi petugas. Bisa saja listrik berbalik melalui air dan melukai bahkan berakibat fatal bagi personel," ujar Dolly.

Keputusan harus diambil, si jago merah terus 'melalap' gedung yang banyak berisi sembako. Bersamaan dengan itu teriakan kepanikan masyarakat terus terdengar.

"Melihat situasi tersebut. Kita kemudian menyemprot dengan monitor di atas truk damkar. Begitu terus menerus hingga api mulai berkurang. Hingga api bisa dikuasai. Setelah dirasakan sudah cukup aman. Anggota pun turun dengan menggunakan selang dan lebih mendekat ke TKP. Listrik belum dipadamkan. Anggota tetap masuk namun tetap melihat kabel. Terus menghindari kabel sambil membawa selang. Jangan sampai bersentuhan langsung dengan listrik," ujar Dolly.

Ada sekitar 10 anggota yang masuk mendekati titik api. Semua usaha telah dilakukan. Setengah jam kemudian api berhasil padam.

"Meskipun kami sudah berusaha tapi tetap saja ada yang terbakar. Kami datang untuk mengurangi dampak kebakaran. Setidaknya api tak menyebar. Kita meminimalisir dampak kebakaran dan jangan sampai membesar," ujar Dolly.

Dolly mengharapkan perhatian masyarakat. Bahwa petugas damkar memang untuk padamkan api. Namun semuanya ada prosedur.

"Pesan kepada masyarakat, kami akan tetap datang dimana pun kebakaran pun di wilayah Kotamobagu dan kapanpun terjadi. Anda tidak tahu bahwa kami mempertaruhkan nyawa di tengah api, berusaha untuk keselamatan anda. Mengertilah usaha kami ini," ujar Dolly.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved