FaceApp
Siapa di Belakang FaceApp, Inilah Sosok Pembuat Aplikasi Yang Bisa Membuat Wajah Tua
Wajah akan berkerut dan menua. Begitulah yang terjadi jika usia kita bertambah. FaceApp mengubah kecenderungan .
TRIBUNMANADO.CO.ID - Wajah akan berkerut dan menua.
Begitulah yang terjadi jika usia kita bertambah.
FaceApp mengubah kecenderungan bahwa biasanya banyak orang berusaha menghindari penuaan.
Banyak yang memang sengaja menuakan diri.
Sebuah permainan yang mengasyikan.
Baca: 9 Tahun Artis Ini Terbuai dan Patuh Sama Guru Spiritualnya, Ternyata si Guru Doyan Pesta Sabu
Baca: Alasan Nunung Srimulat & Suami Konsumsi Sabu Sejak Lima Bulan Lalu dan Sederet Artis Kasus Narkoba
Baca: Ramalan Zodiak Sabtu 20 Juli 2019: Libra Hasilkan Banyak Uang, Scorpio Fokus Tatap Tujuan Masa Depan
Baca: Kritis Selama 6 Hari, Siswa SMA Taruna Indonesia Palembang Meninggal, Ini Fakta-Faktanya
Baca: TERUNGKAP Berapa Kali Nunung Beli Narkoba, dan Ini Alasannya
Itulah yang dijanjikan aplikasi FaceApp.
Orang-orang bisa melihat sendiri bagaimana mereka menjadi tua, hanya dalam hitungan detik. Yang perlu dilakukan hanya mengunggah foto wajah mereka saat ini.
Di media sosial, banyak orang kelihatannya tergila-gila dengan kemungkinan itu, termasuk banyak selebriti.
Aplikasi ini adalah contoh nyata tentang betapa mudahnya gambar bisa dimanipulasi secara meyakinkan.
Baca: Hubungan Ahok & Putrinya Nathania Merenggang, Sempat Cekcok saat Bicara Hoki karena BTP Menikah Lagi
Baca: Jadwal Lengkap Semifinal Indonesia Open 2019 - Tuan Rumah Sisakan Dua Wakil Saja, Peluang Derby?
Baca: Jelang Hari Kemerdekaan, Hasjrat Abadi Hadirkan Promo Toyota Meriah
Baca: Pelawak Nunung dan Suaminya Ditangkap Polisi, Ternyata Dilaporkan Masyarakat, Ini Kronologinya
Baca: Jurnalis Thailand Bicara Peluang Lolos Negaranya ke Piala Dunia, Sempat Sebut Suporter Indonesia
Tapi yang lebih penting lagi adalah kenyataan, betapa mudahnya kita mengunggah wajah foto kita ke aplikasi yang asal-usulnya tidak begitu kita kenal.
Jutaan pengguna di seluruh dunia tampaknya menikmati fitur FaceApp.
Aplikasi ini adalah unduhan nomor satu di toko aplikasi Android dan iOS - sebuah kesuksesan besar bagi pengembang Rusia, Wireless Lab.
Aplikasi ini sebenarnya sudah ada selama sekitar dua tahun.
Tapi sekarang, seperti kebetulan FaceApp ditemukan oleh para selebriti yang turut menyulut antusiasme pengguna.
Siapa di belakang FaceApp?
Tidak banyak yang diketahui tentang perusahaan Wireless Lab yang berbasis di St. Petersburg, Rusia.
Perusahaan tidak hanya mengumpulkan data pengguna, tetapi juga menyimpan gambar-gambar yang diunggah pengguna, tanpa persyaratan yang jelas.
Para pengamat keamanan siber khawatir, pemerintah Rusia pada akhirnya bisa mendapat semua informasi pengguna.
Yaroslav Goncharov, CEO FaceApp, membantah bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin juga ikut-ikutan menggunakan aplikasinya.

Tapi dia membenarkan, bahwa gambar asli dari pengguna memang diunggah dan diproses dengan menggunakan cloud.
Artinya, data-data itu dikumpulkan di suatu tenpat.
Servernya tidak berada di Rusia, tetapi di Amerika Serikat, Singapura dan Irlandia, dan milik Amazon atau Google, kata Wireless Lab.
Sebagian besar gambar dihapus dalam waktu 48 jam.
Kecuali untuk pengiklan, pihak ketiga tidak menerima metadata apa pun.
Ini strategi yang mirip dengan cara Google dan Facebook menangani data, paling sedikit, itulah pernyataan mereka.
Yaroslav pernah bekerja di microsoft dan menyelesaikan studi di bidang mekanik dan matematika di St. Petersburg State University.
Saat masih kuliah Goncharov sudah bekerja hingga terbang ke Amerika Serikat untuk bekerja di Microsoft.
Hak guna terlalu kabur
Data-data pribadi bisa jatuh ke tangan yang salah, kata kepala perlindungan data Jerman, Ulrich Kelber.
Dia mengatakan, persyaratan penggunaan aplikasi FaceApp "terlalu kabur".
Di AS, anggota parlemen mulai bersuara dan meminta badan intelijen FBI mengamati FaceApp lebih seksama.
Chuck Schumer, anggota Senat dari New York, menulis kepada FBI dan Komisi Perdagangan Federal AS, meminta agar FaceApp diselidiki untuk kemungkinan transfer data-data pribadi dari AS ke pihak ketiga – karena bisa saja pihak ketiga adapah pihak "musuh".
"Lokasi FaceApp di Rusia menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana dan kapan perusahaan memberikan akses ke data-data warga AS kepada pihak ketiga, termasuk ke pemerintah asing," tulis Schumer.
Komite Nasional Partai Demokrat memperingatkan para kandidat presiden mereka untuk tidak menggunakan FaceApp, karena ada kemungkinan data-data mereka bisa diakses pihak ketiga.
Seperti banyak aplikasi lain, FaceApp tampaknya mengambil data model dan nomor seri ponsel untuk menganalisis bagaimana aplikasi tersebut digunakan.
Masih belum jelas, apakah dan untuk tujuan apa foto-foto pengguna aplikasi itu digunakan. hp/vlz
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Sosok di Belakang Pembuat Aplikasi FaceApp yang Membuat FBI Terpaksa Melakukan Investigasi